Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita hamil (unsplash.com/Alicia Petresc)

Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan otak, yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Gejala autisme biasanya dapat dikenali sejak usia dini. Meski belum diketahui penyebab pastinya, kemunculan autisme diduga berkaitan dengan faktor keturunan serta kondisi ibu saat hamil.

Pastinya sulit untuk mengatasi autisme bila dikaitkan dengan faktor keturunan. Karena itu, banyak ilmuwan yang mencari cara untuk menjaga kehamilan ibu, supaya risiko autisme pada anak menjadi lebih rendah.

Merangkum berbagai studi yang telah ada, tulisan ini akan menyajikan 5 persiapan yang bisa diusahakan bagi para ibu di luar sana.

1. Merencanakan kehamilan di usia yang produktif

rencanakan kehamilan di usia yang optimal (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Sudah banyak studi yang mengaitkan antara usia kehamilan dan kejadian autisme pada anak. Salah satunya adalah jurnal yang dipublikasikan Autism Research di tahun 2020.

Usia kehamilan yang lebih tua (usia ibu > 35 tahun atau usia ayah > 40 tahun) menyebabkan kerusakan gen orang tua, yang kelak diwariskan ke anaknya. Tapi ternyata, usia kehamilan lebih muda (di bawah 25 tahun) juga bisa meningkatkan risiko autisme pada anak.

Oleh sebab itu, kamu bisa merencanakan kehamilan di usia yang tepat. Menurut tulisan di laman Verywell Health, kehamilan bisa direncanakan saat usia ibu antara 21 - 35 tahun.

2. Berhenti merokok selama hamil

Editorial Team

Tonton lebih seru di