5 Tips Alami Atasi Perut Kembung saat Menstruasi, Catat, Girls!

Kendati minat melakukan aktivitas menurun secara drastis saat menjelang atau selama menstruasi, kamu dianjurkan untuk tetap bergerak aktif. Melalui studi yang terbit dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology pada tahun 2016 dijelaskan bahwa olahraga ringan dapat membantu meringankan gejala menstruasi.

Olahraga ringan yang dimaksud bisa berupa yoga selama 10 sampai 20 menit. Selain itu, berjalan kaki selama 15 sampai 30 menit juga bisa mengurangi perut kembung dan nyeri haid.

Selain karena fluktuasi hormon estrogen dan progesteron, perut kembung juga bisa disebabkan oleh produksi gas berlebihan akibat ketidakseimbangan rasio antara bakteri baik dan jahat dalam usus. Ini lantaran beberapa bakteri menghasilkan lebih banyak gas saat melakukan fermentasi sehingga berpotensi memicu perut kembung.

Dalam hal ini, asupan probiotik dapat mengembalikan populasi bakteri baik yang dapat membantu mencegah perut kembung. Probiotik bisa diperoleh melalui suplemen atau makanan fermententasi. Seperti yogurt, kimchi, kefir, dan tempe merupakan contoh sumber probiotik yang baik.

Konsumsi makanan probiotik juga harus disertai dengan makanan prebiotik atau serat, seperti yang terkandung dalam buah dan sayur. Serat bisa dikatakan sebagai 'makanan' bagi mikroorganisme di dalam usus agar kadarnya tetap seimbang. Di samping itu, serat juga dapat melancarkan buang air besar.

Meskipun terdengar kontraintuitif, namun hidrasi yang cukup ternyata efektif mengurangi perut kembung. Dilansir Everyday Health, air mineral dapat memermudah gerakan peristaltik pada usus sehingga proses pencernaan berjalan lancar. Air juga berfungsi untuk menambah volume feses dan melunakkan teksturnya sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Tak hanya itu, air bisa menetralkan konsumsi natrium yang berlebihan di dalam tubuh sehingga mengurangi pembengkakan di beberapa area, khususnya di perut. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi air mineral setidaknya 2 liter atau setara 8 gelas per hari. 

Natrium telah lama dikenal sebagai mineral dengan reputasi buruk. Selain menjadi aktor utama dalam kenaikan tekanan darah, natrium juga dapat memicu pembengkakan di beberapa area tubuh. Ini lantaran natrium cenderung mengikat air, sehingga kelebihan kadar natrium dapat menjerat air di dalam tubuh dan menimbulkan pembengkakan. 

Meski begitu, natrium tetap diperlukan tubuh untuk menjalankan beberapa fungsi penting, khususnya komunikasi antar sel. Hanya saja, konsumsi natrium sebaiknya tidak melebihi 1.500 mg setiap harinya. Beberapa makanan tinggi natrium ialah mie instan, sosis, serta makanan kemasan.

Sistem pencernaan kerap disebut sebagai otak kedua. Ini lantaran sistem pencernaan memiliki persarafan yang terhubung dengan otak melalui gut-brain axis. Ini memungkinkan komunikasi antar otak dengan sistem pencernaan. Sekaligus menjelaskan mengapa sebagian besar orang mengalami permasalahan cerna saat sedang stres.

Sebuah studi dalam jurnal Annals of Gastroenterology pada tahun 2015 menyebutkan bahwa mikrobiota usus memengaruhi komunikasi antara sistem pencernaan dan otak. Kondisi mood yang buruk berpotensi mengubah populasi mikrobiota usus, demikian pula sebaliknya. Selain itu, rasa cemas dan stres juga dapat memperlambat proses pencernaan.

Dengan demikian, manajemen stres melalui meditasi, yoga, dan strategi lainnya sangatlah diperlukan. Kamu bisa berjalan santai, mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih efektif buatmu.

Meski tidak terasa nyaman, namun mengalami perut kembung saat haid merupakan hal yang wajar sehingga tak perlu dikhawatirkan. Deretan tips ini bisa kamu coba untuk mengurangi gejalanya. Jika belum berhasil, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga membantu, ya!