6 Produk Rumah Tangga yang Dapat Mengandung Bahan Kimia PFAS

- PFAS adalah bahan kimia sintetis yang telah digunakan dalam berbagai produk rumah tangga selama beberapa dekade.
- Jas hujan, sampo, cat kuku, boks makanan, dan peralatan dapur mengandung PFAS.
- Paparan PFAS dalam jangka panjang bisa berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Per- and polyfluoroalkyl substances (PFAS) merupakan kelompok bahan kimia sintetis. Bahan ini telah digunakan dalam berbagai produk rumah tangga selama beberapa dekade.
Meskipun memiliki sifat yang tahan lama dan anti air atau antilengket, tetapi PFAS sering dikaitkan dengan risiko kesehatan. Ini termasuk gangguan hormon, gangguan fungsi hati, dan peningkatan risiko kanker.
Beberapa produk rumah tangga umum ternyata mengandung bahan kimia ini. Berikut produk-produk yang perlu kamu perhatikan.
1. Jas hujan

Jas hujan dirancang agar tahan air, sering kali dilapisi bahan kimia yang memberikan perlindungan dari air. Sayangnya, PFAS digunakan dalam lapisan tahan air ini karena sifatnya yang tahan lama dan efektif mengusir air.
Penggunaan jas hujan yang mengandung PFAS dalam jangka panjang bisa berdampak pada lingkungan dan kesehatan. Ini karena bahan PFAS bisa mengontaminasi air atau tanah, serta berpotensi meresap ke dalam tubuh melalui kontak kulit.
2. Sampo
Beberapa merek sampo menggunakan PFAS untuk memberikan tekstur tertentu atau sebagai bahan pengawet. Selain itu, PFAS kadang ditambahkan untuk membantu produk agar lebih tahan air atau memiliki sifat pembersih yang lebih baik.
Meski jumlahnya dalam produk sampo cenderung kecil, tetapi penggunaan rutin bisa berkontribusi terhadap akumulasi PFAS dalam tubuh. Hal ini bisa meningkatkan risiko paparan jangka panjang.
3. Cat kuku

Cat kuku yang tahan lama dan cepat kering juga sering kali mengandung PFAS untuk menjaga formula tetap stabil dan memberikan hasil yang halus. PFAS digunakan untuk memberikan lapisan yang tahan terhadap keretakan dan air.
Namun, penggunaan produk ini secara terus-menerus bisa menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika PFAS terserap melalui kuku atau kulit di sekitarnya. Tak hanya itu, bahan PFAS juga berpotensi masuk melalui mulut saat makan pakai tangan.
4. Boks makanan
Boks makanan yang digunakan di banyak restoran cepat saji sering kali dilapisi dengan PFAS untuk mencegah minyak atau cairan makanan merembes. Lapisan anti minyak ini mungkin efektif dalam menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi sumber kontaminasi PFAS.
PFAS bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Zat kimia ini bisa terlepas dari kemasan dan masuk ke dalam makanan, yang kemudian dikonsumsi oleh konsumen.
5. Peralatan masak antilengket

Panci dan wajan antilengket adalah produk dapur yang populer, tetapi sering kali dilapisi dengan senyawa yang mengandung PFAS. Lapisan ini memungkinkan makanan tidak lengket dan lebih mudah dibersihkan.
Sayangnya, jika peralatan ini tergores atau rusak, PFAS bisa terlepas ke makanan yang dimasak. Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PFAS bisa berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit tiroid.
6. Air minum
Salah satu sumber utama paparan PFAS adalah air minum yang terkontaminasi. Di beberapa wilayah, PFAS telah ditemukan dalam sistem air publik akibat pencemaran industri atau produk rumah tangga yang dibuang secara tidak benar.
PFAS sangat sulit dihilangkan dari air minum. Konsumsi air yang terkontaminasi bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti masalah reproduksi dan penyakit ginjal.
PFAS adalah bahan kimia yang tersebar luas pada banyak produk rumah tangga dan memiliki sifat yang sangat tahan lama di lingkungan. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini bisa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan manusia.
Referensi
Ragnarsdóttir, Oddný, Mohamed Abou-Elwafa Abdallah, and Stuart Harrad. “Dermal Bioavailability of Perfluoroalkyl Substances Using in Vitro 3D Human Skin Equivalent Models.” Environment International 188 (May 23, 2024).
Winconsin Department of Health Service. Diakses pada September 2024. Chemicals: Perfluoroalkyl and Polyfluoroalkyl (PFAS) Substances.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada September 2024. Per- and Polyfluoroalkyl Substances (PFAS) and Your Health.