Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anak

Waspadai demam, mata merah, dan ruam kulit pada anak

Mungkin masih asing di telinga, penyakit Kawasaki adalah penyakit peradangan yang dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang pada jantung, yang hampir semua kasus ditemukan pada anak-anak yang berusia 5 tahun atau di bawahnya.

Kabar baiknya, penyakit Kawasaki biasanya dapat diobati, dan kebanyakan anak bisa sembuh tanpa masalah yang serius. Namun, bila tidak mendapat penanganan sedini mungkin, penyakit ini bisa menyebabkan penyakit akut pada jantung.

Untuk mewaspadainya, berikut ini fakta medis seputar penyakit Kawasaki yang perlu diketahui. 

1. Apa itu penyakit Kawasaki?

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakfreepik.com/lifeforstock

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyakit Kawasaki pertama kali dijelaskan di Jepang oleh Tomisaki Kawasaki pada tahun 1967, dan kasus pertama di luar Jepang dilaporkan di Hawaii, Amerika Serikat (AS), pada tahun 1976.

Melansir Mayo Clinic, penyakit Kawasaki akan menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada dinding arteri. Penyakit ini sering disebut dengan mucocutaneous lymph node sydrome atau sindrom kelenjar getah bening mukokutan, karena akan membuat pembengkakan pada kelenjar getah bening, ruam pada kulit, serta radang selaput lendir di dalam mulut, hidung, dan tenggorokan.

2. Apa saja gejala penyakit Kawasaki?

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakGejala penyakit Kawasaki pada anak. heart.org

Melansir Mayo Clinic, gejala penyakit Kawasaki umumnya muncul dalam tiga fase.

Pada fase pertama, tanda dan gejala yang bisa muncul antara lain:

  • Demam yang kadang lebih dari 39 derajat Celcius dan bertahan hingga lebih dari tiga hari
  • Mata merah parah tanpa adanya cairan kental
  • Ruam di bagian utama tubuh dan area genital
  • Bibir merah, kering, dan pecah-pecah, serta lidah yang merah dan bengkak
  • Kulit bengkak dan merah di telapak tangan dan telapak kaki
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan mungkin di tempat lain
  • Anak cepat marah

Pada fase kedua, anak mungkin akan mengembangkan tanda dan gejala berikut ini:

  • Pengelupasan kulit di tangan dan kaki, terutama ujung jari tangan dan kaki, sering kali dalam lembaran besar
  • Nyeri sendi
  • Diare
  • Muntah-muntah
  • Sakit perut

Pada fase ketiga, tanda dan gejala perlahan menghilang kecuali terjadi komplikasi. Mungkin perlu waktu hingga delapan minggu sebelum tingkat energi anak tampak normal kembali.

Baca Juga: Muncul Garis Hitam di Kuku? Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Serius

3. Apa penyebab penyakit Kawasaki?

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakfreepik.com/jcomp

Hingga saat ini penyebab pasti penyakit Kawasaki belum diketahui. Akan tetapi, para ilmuwan tidak percaya bahwa ini adalah penyakit menular. Sejumlah teori mengaitkan penyakit ini dengan bakteri, virus, atau faktor lingkungan lainnya, tetapi tidak ada yang terbukti. Gen tertentu bisa membuat anak lebih rentan terkena penyakit ini.

Melansir WebMD, meskipun penyakit ini diyakini tidak menular, tetapi kadang angka kasusnya terjadi dalam kelompok di suatu komunitas (klaster). Anak-anak lebih rentan mengembangkannya saat musim dingin dan musim semi.

Beberapa hal bisa meningkatkan risiko anak mengalami penyakit Kawasaki, termasuk:

  • Usia. Umumnya dialami anak berusia 5 tahun atau lebih muda
  • Jenis kelamin. Anak laki-laki lebih mungkin menderita penyakit ini hingga 1,5 kali dibanding anak perempuan
  • Etnis. Anak-anak keturunan Asia lebih mungkin memiliki penyakit Kawasaki

4. Risiko komplikasi yang bisa terjadi

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakIlustrasi anak dirawat di rumah sakit. freepik.com/rawpixel.com

Penyakit Kawasaki adalah penyebab utama penyakit jantung yang didapat pada anak-anak. Namun, dengan pengobatan yang efektif, hanya sedikit anak yang mengalami kerusakan permanen.

Komplikasi pada jantung meliputi:

  • Peradangan pembuluh darah, biasanya arteri koroner, yang memasok darah ke jantung
  • Radang otot jantung
  • Masalah katup jantung

Salah satu komplikasi saja bisa merusak jantung anak. Radang arteri koroner dapat menyebabkan dinding arteri melemah dan membesar (aneurisme). Aneurisme dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau perdarahan internal yang mengancam nyawa.

Pada persentase yang sangat kecil dari anak-anak yang mengalami masalah arteri koroner, penyakit Kawasaki bisa menyebabkan kematian, meski anak menerima pengobatan.

5. Diagnosis penyakit Kawasaki

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakIlustrasi anak yang diperiksa dokter. freepik.com/freepik

Sebetulnya tidak ada pemeriksaan khusus untuk diagnosis penyakit Kawasaki. Setelah wawancara medis dan pemeriksaan fisik anak, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Tujuannya untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya yang gejalanya mirip dengan penyakit Kawasaki. Selain itu, pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk melihat apakah penyakit sudah memengaruhi jantung atau tidak.

Pemeriksaan penunjang yang mungkin akan dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan sampel urine
  • Tes darah
  • EKG jantung
  • Echo jantung

6. Pengobatan penyakit Kawasaki

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakIlustrasi tangan yang diinfus. freepik.com/jcomp

Melansir Healthline, anak-anak yang terdiagnosis penyakit Kawasaki harus segera memulai pengobatan untuk mencegah kerusakan jantung.

Pengobatan lini pertama umumnya melibatkan infus antibodi (imunoglobulin intravena) selama 12 jam dalam 10 hari sejak demam, dan dosis aspirin harian selama empat hari berikutnya. Anak mungkin perlu terus mengonsumsi aspirin dosis rendah selama 6-8 minggu setelah demam hilang untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.

Satu studi juga menemukan bahwa penambahan prednisolon secara signifikan mengurangi potensi kerusakan jantung. Akan tetapi, ini belum diuji pada populasi lain.

Pengaturan waktu sangat penting untuk mencegah masalah jantung yang serius. Studi juga melaporkan tingkat resistansi yang lebih tinggi terhadap pengobatan ketika diberikan sebelum hari kelima demam. Sekitar 11 hingga 23 persen anak dengan penyakit Kawasaki akan mengalami resistansi.

Beberapa anak mungkin memerlukan waktu perawatan yang lebih lama untuk mencegah penyumbatan arteri atau serangan jantung. Dalam kasus ini, pengobatan melibatkan dosis aspirin antiplatelet harian sampai ekokardiografnya normal. Mungkin diperlukan waktu selama 6-8 minggu untuk membalikkan kelainan arteri koroner.

7. Prospek jangka panjang untuk penyakit Kawasaki

Fakta Penting Penyakit Kawasaki yang Berisiko Menyerang Anak-anakIlustrasi anak-anak bermain dengan gembira. unsplash.com/MI PHAM

Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada pasien penyakit Kawasaki adalah:

  • Sembuh total tanpa mengalami masalah jantung
  • Ada kemungkinan terjadi masalah pada arteri koroner
  • Mengalami masalah jantung jangka panjang yang membutuhkan pengobatan jangka panjang pula
  • Penyakit Kawasaki dapat kambuh kembali, tetapi angka kasusnya hanya sekitar 3 persen 

Penyakit ini bisa diatasi bila terdeteksi dan mendapat perawatan sedini mungkin. Dengan pengobatan, hanya 3-5 persen pasien yang mengembangkan masalah arteri koroner, sementara aneurisme yang dialami sekitar 1 persen.

Selain itu, anak yang berhasil pulih dari penyakit Kawasaki disarankan untuk melakukan ekokardiogram setiap 1-2 tahun untuk memeriksa masalah jantung.

Itulah fakta medis seputar penyakit Kawasaki yang hampir semua kasusnya ditemukan pada anak-anak usia 5 tahun atau di bawahnya. Bila menemukan gejala yang mengarah pada penyakit ini, segera periksakan anak ke dokter, ya.

Baca Juga: 8 Penyakit Penyebab Gusi Berdarah, Bisa Tanda Leukemia

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya