Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan 

Menunda dan mengorbankan waktu tidur untuk me-time

Kegiatan apa yang kamu lakukan pada malam hari? Apakah maraton film atau scrolling media sosial? Lalu, apakah semua kegiatan ini membuat waktu tidurmu berkurang? Jika iya, itu adalah tanda revenge bedtime procrastination.

Kebiasaan buruk tersebut bisa merusak kesehatan. Bahkan, bila dibiarkan terus-menerus, bisa berujung pada kematian, lo!

Mungkin terdengar sepele, tetapi efek samping dari revenge bedtime procrastination tidak bisa diremehkan. Informasi di bawah ini akan makin menyadarkan kamu betapa bahayanya revenge bedtime procrastination, yang telah dirangkum dari Sleep Foundation, Verywell Mind, dan WebMD.

1. Apa itu revenge bedtime procrastination?

Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan ilustrasi revenge bedtime procrastination (pexels.com/cottonbro)

Revenge bedtime procrastination adalah sebuah fenomena ketika seseorang menunda waktu tidur untuk melakukan aktivitas yang tidak bisa ia lakukan pada siang hari. 

Biasanya, aktivitas ini berhubungan dengan kegiatan yang dapat menghibur diri sendiri, alias me-time, akibat sibuknya jadwal pada siang hari.

Istilah bedtime procrastination pertama kali diperkenalkan pada sebuah makalah berjudul Bedtime Procrastination: Introducing a New Era of Procrastination pada tahun 2014.

Sementara itu, penambahan kata "revenge" atau "balas dendam" digunakan pertama kali di China. Istilah ini menggambarkan orang-orang yang bekerja selama kurun waktu 12 jam dan akan begadang pada malam untuk menghibur diri sendiri.

Revenge bedtime procrastination makin populer semenjak tweet viral yang ditulis oleh jurnalis Dapne K. Lee tentang banyaknya orang yang menolak tidur cepat akibat tingkat kesibukan yang tinggi pada siang hari.

2. Penyebab

Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan ilustrasi tidur siang saat kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu penyebab utama revenge bedtime procrastination adalah keinginan untuk menikmati atau menenangkan pikiran dari padatnya aktivitas pada siang hari. Namun, ada beberapa alasan lain kenapa seseorang bisa mengalami fenomena menunda tidur ini, antara lain:

  • Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Frontiers of Psychology tahun 2014, dikatakan bahwa revenge bedtime procrastination tidak berhubungan dengan pengendalian diri yang buruk. 
  • Kamu tipikal orang yang lebih aktif pada malam hari. Bagi beberapa orang, malam hari akan membuat mereka lebih mudah untuk berkreasi dan produktif dibanding pada siang hari.
  • Penelitian lain juga menyatakan bahwa revenge bedtime procrastination bisa terjadi akibat berbagai faktor lainnya, misalnya bagaimana kemampuan orang tersebut dalam mengendalikan diri agar tidak menunda waktu tidur atau orang tersebut memiliki kebiasaan waktu tidur yang kurang baik.
  • Sejak masa pandemik, revenge bedtime procrastination mengalami peningkatan. Ini karenanya banyaknya orang dewasa yang mengalami stres akibat padatnya jadwal pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah. 

Baca Juga: 7 Penyebab Sakit Punggung saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

3. Siapa yang berisiko mengalami revenge bedtime procrastination?

Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan ilustrasi stres kerja (pexels.com/energepic.com)

Karena penelitian tentang revenge bedtime procrastination masih dalam tahap awal, maka para ahli belum tahu secara pasti siapa yang paling berisiko mengalami fenomena ini. Dilansir National Center for Biotechnology Information, kelompok yang paling rentan adalah pelajar dan perempuan. 

Penundaan tidur ini juga sering dialami oleh orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Selain itu, mereka yang suka menunda tidur malam adalah orang yang mengalami tingkat stres tinggi di siang hari. Mereka berpikir bahwa malam hari adalah waktu yang tepat untuk menikmati waktu luang untuk memulihkan dirinya.

Pada masa pandemik COVID-19, revenge bedtime procrastination mengalami peningkatan. Berdasarkan survei, ditemukan bahwa bekerja dari rumah membuat banyak orang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dan waktu luang yang lebih sedikit. 

4. Efek samping revenge bedtime procrastination terhadap kesehatan

Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan ilustrasi sulit fokus (pexels.com/Marcus Aurelius)

Waktu tidur yang cukup adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, revenge bedtime procrastination bisa memberikan efek samping buruk bagi kesehatan, di antaranya:

  • Lebih lambat untuk berpikir.
  • Sulit untuk fokus.
  • Memiliki daya memori yang buruk.
  • Sulit untuk membuat keputusan.
  • Merasa stres, cemas, dan mudah jengkel.

Bahkan, dalam jangka panjang, revenge bedtime procrastination bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti:

  • Penyakit jantung.
  • Diabetes.
  • Obesitas.
  • Sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah.
  • Memiliki masalah pada hormon.
  • Berisiko mengembangkan penyakit yang komplikasi lainnya.
  • Kesehatan mental akan terganggu, seperti mudah merasa cemas dan depresi.

5. Penanganan

Revenge Bedtime Procrastination: Pengertian, Penyebab, Penanganan ilustrasi tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Cara yang paling ampuh untuk mengatasi revenge bedtime procrastination adalah dengan menciptakan kebiasaan tidur yang baik dan teratur. Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan, yang meliputi:

  • Menetapkan waktu tidur dan bangun tidur yang teratur. Lakukan kebiasaan ini pada hari kerja dan hari libur. Kebanyakan orang gagal menerapkan kebiasaan ini pada hari libur. Jadi, usahakan untuk konsisten melakukannya.
  • Hentikan penggunaan smartphone atau perangkat elektronik lainnya setengah jam sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi sebelum tidur. Kamu bisa melakukan kegiatan seperti membaca buku, melakukan meditasi, dan aktivitas menenangkan lainnya. 
  • Buatlah suasana kamar tidurmu senyaman mungkin. Tak bisa dimungkiri, kamar tidur yang nyaman akan menentukan kualitas tidur si pemilik kamar. 

Itulah penjelasan mengenai revenge bedtime procrastination, fenomena yang bisa berdampak buruk buat kesehatan bila terus-menerus dilakukan. 

Mulai sekarang cobalah menerapkan waktu tidur yang sehat. Memang, ini bisa menantang apalagi pandemik COVID-19 membuat banyak orang harus bekerja lebih keras dan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Namun, jangan lupakan bahwa tidur adalah salah satu kebutuhan esensial manusia demi menunjang kesehatan. Jangan sampai karena ingin punya waktu me-time, kamu jadi mengorbankan waktu tidur dan malah jadi sakit dan makin stres.

Baca Juga: 6 Zat Alami Makanan dan Minuman Ini Bantu Kamu Tidur

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya