Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid Dream

Si pemimpi menyadari bahwa ia sedang bermimpi

Pernahkah kamu mimpi dan sadar bahwa kamu sedang bermimpi? Bila pernah, ini dikenal sebagai fenomena lucid dream.

Lucid dream adalah mimpi di mana si pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi, yang memungkinkan si pemimpi untuk mengontrol jalannya mimpi selanjutnya secara sukarela sambil tetap tertidur.

Di samping itu, si pemimpi juga mungkin mengambil peran pasif dan melanjutkan mimpinya tanpa mengubah plot mimpi atau mengambil peran aktif dan melakukan tindakan yang disengaja untuk memengaruhi plot mimpi tersebut. Wah, keren ya, seperti jadi "sutradara" mimpi sendiri!

Berikut ini adalah beberapa fakta untuk lucid dream dari beberapa artikel ilmiah yang menarik untuk diketahui.

1. Selama lucid dream, seseorang bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata

Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid Dreamilustrasi tidur (unsplash.com/Hernan Sanchez)

Dalam tulisan Stocks dkk. (2020) dikatakan bahwa individu yang mengalami lucid dream mampu melakukan tindakan dan perilaku yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata, seperti terbang, sihir, bernapas di dalam air, punya superpower, dan sebagainya.

Schädlich dan Erlacher (2012) telah melakukan survei secara daring yang diterbitkan dalam International Journal of Dream Research, dan menemukan bahwa mayoritas yang mengalami lucid dream menggunakannya untuk bersenang-senang.

Lebih dari 80 persen dari 301 peserta dilaporkan terlibat dalam penerbangan atau aktivitas hedonistik lainnya setidaknya sekali. Seperti pernyataan salah satu koresponden: “Salah satu hal terindah adalah kue lemon yang saya perbesar menjadi seukuran rumah. Hal terbaik adalah itu benar-benar terasa seperti kue lemon!".

Hal ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Stumbrys dkk. (2014) yang diterbitkan dalam The American Journal of Psychology. Tindakan yang tidak mungkin dilakukan dalam kehidupan nyata, seperti terbang, paling sering direncanakan untuk dilakukan dalam lucid dream. Lalu diiikuti dengan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan nyata, berkomunikasi dengan karakter mimpi, mengubah atau mengamati mimpi, perilaku agresif, pengalaman spiritual, atau terbangun. 

2. Lucid dream bisa digunakan secara klinis 

Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid Dreamilustrasi seseorang yang mengalami lucid dream (freepik.com/yanalya)

Berdasarkan artikel Appel dkk. (2020) yang diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition, dikatakan bahwa beberapa studi menunjukkan bahwa lucid dream dapat digunakan secara klinis. Contohnya seperti dalam konteks terapi mimpi buruk yang telah diteliti oleh Spoormaker dan van den Bout (2006) dan Holzinger dkk. (2014), dan juga pelatihan mental untuk para atlet oleh Stumbrys dkk. (2016). 

Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Stocks dkk. (2020) dalam artikelnya yang diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition, bahwa lucid dream merupakan fenomena unik dengan aplikasi potensial untuk intervensi terapeutik.

Hasil studinya menunjukkan bahwa kejernihan (lucidity) yang lebih tinggi dikaitkan dengan konten mimpi yang lebih positif dan peningkatan mood yang positif keesokan harinya saat bangun. Hasil ini mendukung potensi lucid dream untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengobati mimpi buruk.

Baca Juga: 9 Cara Mendapatkan Mimpi Indah di Malam Hari, Terbukti secara Ilmiah

3. Lucid dream bisa dipelajari 

Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid DreamIlustrasi seorang wanita muda sedang bermimpi dalam tidurnya (freepik.com/jcomp)

Sebagaimana yang dikatakan oleh Erlacher dkk. (2020) dalam artikelnya yang diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition, lucid dream bisa dipelajari dan memungkinkan untuk meningkatkan frekuensinya melalui metode induksi tertentu seperti yang diteliti oleh Stumbrys dan Erlacher (2014). 

Pendekatan yang sangat menjanjikan adalah menggabungkan induksi mnemonik (MILD, mnemonic induction of lucid dreams) dengan protokol tidur bangun-kembali-ke-tempat tidur (WBTB, wake-up-back-to-bed sleep).

Protokolnya sederhana, yaitu peserta tidur sekitar 6 jam, setelah bangun pemimpi melakukan teknik MILD dengan mimpi yang diingat dari kebangkitan REM atau mimpi yang diingat sebelumnya selama sekitar satu jam.

Misalnya, untuk mengidentifikasi tanda-tanda mimpi dan untuk memvisualisasikan menjadi jernih dengan mengulang di dalam hati kalimat: "Lain kali saya bermimpi, saya ingin mengingat saya sedang bermimpi". Setelah periode ini, pemimpi kembali tidur selama dua atau tiga jam lagi. 

Menerapkan kombinasi WBTB dan MILD, diinduksi pada sekitar 50 persen partisipan mengalami lucid dream dalam tidur satu malam di laboratorium. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa lucid dream dapat secara efektif diinduksi pada orang yang tidak dipilih karena kemampuan lucid dream mereka.

4. Kecenderungan laki-laki dan perempuan dalam mengaplikasikan lucid dream berbeda

Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid Dreamilustrasi tidur (pixabay.com/Robert Jones)

Stumbrys dan Erlacher (2016) telah melakukan sebuah survei online terhadap 528 responden, di mana 386 di antaranya adalah pemimpi lucid. Mereka ditanyai seberapa sering mereka menggunakan aplikasi lucid dream yang berbeda dan bagaimana hal ini memengaruhi suasana hati mereka saat bangun. Hasilnya telah diterbitkan di International Journal of Dream Research.

Menurut laporan, kepuasan keinginan adalah aplikasi yang paling sering. Lalu diikuti dengan memecahkan masalah saat terjaga, mengatasi ketakutan atau mimpi buruk, pengalaman spiritual, penyembuhan fisik atau mental, dan melatih keterampilan motorik, dengan meditasi menjadi aplikasi yang paling tidak populer.

Peserta yang lebih muda, serta laki-laki, lebih cenderung terlibat dalam pemenuhan keinginan, sedangkan pemimpi lucid yang lebih tua dan lebih berpengalaman lebih banyak menggunakan mimpi jernih mereka untuk pekerjaan batin (memecahkan masalah saat bangun, penyembuhan fisik atau mental, dan meditasi). Perempuan lebih cenderung menggunakan lucid dream mereka untuk mengatasi ketakutan atau mimpi buruk dan penyembuhan.

Semua aplikasi memengaruhi suasana hati saat bangun secara positif hingga netral, dengan suasana hati paling positif setelah pemenuhan keinginan. Hal ini membantu menjelaskan mengapa mengatasi mimpi buruk merupakan aplikasi paling populer dari lucid dream.

5. Urutan waktu bangun dan tidur yang bergantian dengan cepat dapat dikaitkan dengan peningkatan kejadian lucid dream 

Bisa 'Sutradarai' Mimpi saat Tidur? Ketahui 5 Fakta Unik Lucid Dreamilustrasi seseorang tidur dengan alarm (freepik.com/jcomp)

Gott dkk. (2020) dalam tulisannya yang diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition menyatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa urutan waktu bangun dan tidur yang bergantian dengan cepat dapat dikaitkan dengan peningkatan kejadian lucid dream.

Contohnya pada penderita narkolepsi, yang mengalami tidur terfragmentasi (mudah tertidur tapi terbangun beberapa kali sepanjang malam dan mengalami gangguan tidur) pada malam hari dan serangan tidur di siang hari, melaporkan frekuensi lucid dream yang meningkat secara signifikan oleh Rak dkk. (2015) dan Dodet dkk. (2015).

Selain itu, frekuensi lucid dream ditemukan oleh Smith dan Blagrove (2015) terkait dengan jumlah terbangun di malam hari yang dilaporkan sendiri, dan penggunaan fungsi "snooze" jam alarm selama tidur pagi. Dalam studi eksperimental, periode terjaga yang diperpanjang selama jam-jam pagi meningkatkan kesempatan untuk lucid dream pada periode-periode tidur berikutnya. Ini merupakan teknik yang juga dikenal sebagai metode WBTB. 

Penjelasan yang masuk akal untuk hubungan antara lucid dream dan urutan terjaga dan tidur yang bergantian menjadi asumsi bahwa aktivasi prefrontal terkait bangun berlanjut ke periode tidur berikutnya, sehingga meningkatkan terjadinya pemrosesan metakognitif.

Berbeda dengan tidur terus-menerus, periode tidur yang terfragmentasi diharapkan dikaitkan dengan lucid dream yang lebih jernih, berpotensi melalui promosi keadaan hasil persilangan antara terjaga dan tidur rapid-eye-movement (REM, fase tidur yang melibatkan aktivitas otak yang meningkat dan mimpi yang jelas).

Itulah lima fakta unik mengenai lucid dream. Ternyata, selain untuk bersenang-senang dalam mimpi bagi pemimpi, tetapi juga ada manfaat secara klinisnya, ya. Jika kamu mengalami lucid dream, kamu ingin buat alur cerita mimpimu seperti apa?

Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Mimpi Buruk, Awas Makin Susah Tidur!

Sarah Ferwinda Photo Verified Writer Sarah Ferwinda

Life is all about learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya