Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Bisa berubah menjadi kanker kulit jika tidak diobati

Actinic keratosis atau keratosis aktinik adalah adalah bercak kering bersisik pada kulit yang telah rusak akibat paparan sinar matahari. Bercak ini biasanya tidak serius. Namun, ada kemungkinan kecil ini bisa menjadi kanker kulit. Jadi, penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit.

Actinic keratosis adalah kondisi prakanker paling umum yang terbentuk pada kulit yang rusak akibat paparan kronis radiasi dari sinar ultraviolet (UV) dan/atau tanning. Kondisi yang juga dikenal sebagai solar keratosis, mengutip Skin Cancer Foundation.

1. Penyebab dan faktor risiko

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi actinic keratosis, keratosis aktinik, atau solar keratosis (commons.wikimedia.org/C.Morice, A. Acher, N. Soufir, M.Michel, F. Comoz, D. Leroy, and L. Verneuil)

Penyebab actinic keratosis yang paling umum adalah terlalu banyak terpapar sinar UV, yang bisa berasal dari matahari atau peralatan tanning dalam ruangan, seperti tanning bed. Sinar UV dapat merusak lapisan luar sel kulit, yang disebut keratinosit.

Siapa pun dapat mengembangkan actinic keratosis. Namun, mengutip Mayo Clinic, kamu akan lebih berisiko jika:

  • Memiliki rambut merah atau pirang dan mata biru atau berwarna terang.
  • Memiliki riwayat banyak terpapar sinar matahari atau terbakar sinar matahari.
  • Cenderung berbintik atau terbakar saat terkena sinar matahari.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Tinggal di tempat dengan paparan sinar matahari yang terik atau di area dekat khatulistiwa atau ekuator.
  • Banyak bekerja di luar ruangan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Orang-orang dengan kondisi langka yang membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar UV, seperti albinisme atau xeroderma pigmentosum.
  • Sementara siapa pun dapat mengembangkan actinic keratosis, tetapi ini jauh lebih sering terjadi pada orang-orang berkulit putih.

2. Gejala

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi actinic keratosis, keratosis aktinik, atau solar keratosis (winstonsalemdermatology.com)

Gejala actinic keratosis bervariasi dalam hal penampilan. Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Bagian kulit yang kasar, kering, atau bersisik, biasanya diameternya kurang dari 2,5 sentimeter (cm).
  • Bercak datar hingga sedikit terangkat atau benjolan di lapisan atas kulit.
  • Dalam beberapa kasus, permukaannya keras tampak seperti kutil.
  • Terdapat variasi warna, termasuk merah muda, merah, atau cokelat.
  • Gatal, terbakar, berdarah, atau pengerasan kulit.
  • Bercak atau benjolan baru di area kepala, leher, tangan, dan lengan bawah yang terpapar sinar matahari.

Karena teksturnya yang kasar, actinic keratosis sering kali lebih mudah dirasakan daripada dilihat, mengutip Skin Cancer Foundation.

Mendeteksi actinic keratosis pada tahap awal dapat memberi kesempatan untuk mengobati lesi dan mencegah kanker kulit. Bila didiagnosis dini, hampir semua kasus bisa berhasil dihilangkan. Jika tidak diobati, beberapa kasus dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa, yaitu kanker kulit yang menyerang sel skuamosa (sel yang membentuk lapisan tengah dan luar kulit).

3. Diagnosis

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi pemeriksaan kulit dermoskopi (medicinenet.com)

Saat memeriksakan diri ke dokter kulit bersertifikat, actinic keratosis sering kali dapat didiagnosis oleh dokter dengan melihat kulit secara cermat, seperti dilansir American Academy of Dermatology Association. Saat memeriksa kulit, dokter juga akan mencari tanda-tanda kanker kulit.

Jika pasien memiliki satu atau lebih actinic keratosis, dokter kulit akan mendiskusikan apakah pasien perlu mengobati pertumbuhan kulit prakanker ini. Biasanya, pengobatan dianjurkan.

Untuk beberapa orang, dokter kulit mungkin merekomendasikan pemeriksaan kulit lebih sering daripada pengobatan. Pemeriksaan kulit direkomendasikan untuk pasien yang lemah dan mungkin sulit untuk menoleransi pengobatan. Agar efektif, pengobatan harus menghancurkan actinic keratosis. Ketika ini terjadi, kulit akan terasa kasar, mungkin merah dan bengkak untuk waktu yang singkat.

Baca Juga: Xerosis (Kulit Kering): Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

4. Pengobatan

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi terapi fotodinamik (clearskin.uk.com)

Pilihan pengobatan tergantung pada berapa banyak actinic keratosis yang dimiliki dan seperti apa bentuknya. Dilansir Cleveland Clinic, dokter dapat merekomendasikan untuk menghilangkan bercak kulit di klinik atau rumah sakit. Untuk menghilangkannya, dokter mungkin akan melakukan:

  • Pengelupasan kimia atau chemical peel: Pengelupasan kimia seperti masker wajah kelas medis. Bahan kimia dalam perawatan dengan aman menghancurkan bercak yang tidak diinginkan di lapisan atas kulit. Dalam beberapa hari pertama, area yang dirawat akan terasa sakit dan merah. Saat kulit sembuh, akan melihat lapisan kulit baru yang sehat.

  • Cryotherapy: Jika memiliki satu atau dua actinic keratosis, dokter dapat menggunakan cryotherapy. Selama perawatan ini, dokter menggunakan zat dingin seperti nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan kulit. Dalam beberapa hari, pertumbuhan ini akan melepuh dan mengelupas.

  • Eksisi: Dokter pertama-tama mematikan kulit di sekitar actinic keratosis. Dokter kemudian mengikis atau memotong actinic keratosis dan menjahit kembali area tersebut. Biasanya, luka akan sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

  • Terapi fotodinamik: Jika memiliki beberapa actinic keratosis atau actinic keratosis kambuh setelah perawatan, dokter dapat merekomendasikan terapi fotodinamik. Perawatan ini menggunakan krim dan terapi cahaya khusus untuk menghancurkan sel-sel kulit prakanker. Pasien mesti menghindari sinar matahari selama beberapa hari sementara kulit yang dirawat sembuh.

5. Pencegahan

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi penggunaan sunscreen atau tabir surya (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dilansir WebMD, langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah actinic keratosis meliputi:

  • Hindari paparan sinar matahari selama jam-jam puncak sinar matahari (10 pagi sampai jam 2 siang).
  • Kenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki.
  • Kenakan topi dengan pinggiran lebar minimal 2 inci yang melindungi telinga, atau bawalah payung saat berada di luar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya.
  • Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi, oleskan setidaknya 15 hingga 30 menit sebelum terpapar sinar matahari.
  • Pilih tabir surya berlabel "spektrum luas" atau terdapat perlindungan UVA dan UVB.
  • Oleskan ulang tabir surya setiap 2 jam saat berada di luar ruangan, bahkan pada hari berawan.
  • Oleskan kembali tabir surya lebih sering jika banyak berkeringat, dan aplikasikan kembali segera setelah keluar dari air (misalnya setelah berenang). Gunakan tabir surya yang tahan air selama 40 menit atau lebih.

Perlu diketahui bahwa cahaya dari mataharilah yang bisa berbahaya, bukan panasnya, jadi kamu tetap bisa berisiko bahkan jika suhunya ringan.

Jika terdeteksi dini, actinic keratosis bisa dihilangkan. Bila tidak diobati, beberapa bercak mungkin akan berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Jenis kanker kulit ini biasanya tidak mengancam nyawa bila terdeteksi dan diobati secara dini.

Actinic keratosis adalah gangguan kulit serius yang butuh penanganan segera. Pada kebanyakan kasus bisa hilang dengan perawatan topikal atau operasi. Risiko mengembangkannya bisa diturunkan dengan melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan radiasi UV. Bila curiga memiliki actinic keratosis, baiknya segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: 5 Penyebab Kaki Terasa Gatal, dari Kulit Kering hingga Parasit

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya