Ilustrasi memeluk bantal. (pexels.com/Alex Green)
Pada saat bergairah, tubuh mengalami serangkaian tahap yang melibatkan berbagai anatomi tubuh. Adanya gangguan pada fisik, mental, maupun kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi salah satu, bahkan seluruh proses rangsangan.
Setiap gangguan dalam masing-masing tahapan tubuh untuk mendapatkan rangsangan bisa menyebabkan frigid. Berikut uraiannya:
Gangguan psikologis
- Tingkat kepercayaan diri yang rendah
- Citra tubuh kurang baik
- Stres
- Anxiety atau kecemasan
- Depresi
- Masalah hubungan
- Trauma
Gangguan hormonal
- Menopause
- Kontrasepsi (pil KB, dan sebagainya yang mempengaruhi hormon)
- Kehamilan
Gangguan anatomi
- Berkurangnya aliran darah ke vagina
- Kerusakan saraf di panggul
- Infeksi vagina atau kandung kemih
- Penipisan atau pengeringan jaringan vagina
Selain beberapa sebab di atas, frigid juga dapat dipicu karena pengobatan yang melibatkan obat tertentu, seperti jenis Selective Serotonine Reuptake Inhibitor (SSRI). Penyakit diabetes dan perawatan medis, seperti kemoterapi, juga memungkinkan terjadinya frigid atau gangguan gairah seksual pada perempuan.
Lalu, foreplay yang sering dilupakan juga dapat menjadi alasan di balik frigid. Pasalnya, kondisi ini membuat tubuh kurang mendapatkan stimulasi yang cukup. Tak heran, jika seseorang mengalami penurunan libido.