Kamu mungkin merasa cukup percaya diri dan cukup hebat dengan aktivitas di ranjang bersama pasangan. Selain itu, saking percaya dirinya, kamu mungkin juga berpikir bahwa kamu bisa menguasai dunia dengan apa adanya dirimu, tapi bukan berarti kamu jadi yang paling ahli di ranjang.
Berikut ini beberapa kesalahan terbesar paling umum yang bisa segera kamu perbaiki, agar kamu bisa meningkatkan kualitas kehidupan seksmu. Ya, inilah 9 kesalahan wanita terbesar saat berhubungan seks!
Uh-oh, akui saja, seberapa sering kamu melakukan ini? Ladies, kalau kamu memang tidak menikmati aktivitas yang kalian lakukan, tidak ada salahnya untuk mengungkapkan yang sebenarnya.
Memalsukan orgasme adalah salah satu bentuk kebohongan yang boleh jadi akan berkembang menjadi sebuah kebiasaan di dalam hubunganmu dan dia. Ujung-ujungnya, kamu pun akan menjadi tidak nyaman dan merasa bersalah.
Bila seks merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan, maka kesenangan itu pun semestinya dirasakan oleh dua belah pihak. Kamu pun tentu mempunyai keinginan tertentu untuk urusan ranjang, bukan?
Bicarakan dengannya dalam situasi yang memungkinkan dengan cara yang tepat. Toh dia juga bukan cenayang yang dapat membaca pikiran, bukan?
Seks bukanlah kegiatan yang dilakukan oleh anak kecil. Sebagai orang dewasa (pun dengan dia), kamu tidak punya alasan untuk enggan mencoba sesuatu yang baru. Lagipula, pasanganmu pun diam-diam menginginkanmu untuk tak terlalu jinak untuk urusan yang satu ini!
Saat melakukan seks, kamu tidak perlu banyak berpikir. Nikmati saja momen yang sedang kamu dan pasangan ciptakan. Toh pada akhirnya, terlalu banyak berpikir hanya akan membuatmu menjadi begitu sulit untuk mencapai orgasme.
Sama seperti poin sebelumnya, mencemaskan terlalu banyak penampilan saat di ranjang adalah hal yang sia-sia. Dia pun tak akan mempermasalahkan rambutmu yang jadi berantakan, maskara yang belepotan, lipstik yang tak lagi tersisa, dan sebagainya. Bahkan sekalipun kamu merasa risau karena kenaikan berat badan dan jadi tak percaya diri, dia tak akan terlalu peduli (bahkan ingat), kok.
Ugh, saat melakukan seks, hal lain yang tidak perlu kamu lakukan adalah terburu-buru dan membatasi diri dengan waktu. Seks merupakan keseluruhan proses--tak hanya sekadar bercumbu dan penetrasi, tetapi juga bagaimana soal menguatkan hubungan emosional antara kamu dan dia. Berikan perhatian kepadanya di sela-sela aktvitas ini seperti mengucapkan kalimat-kalimat positif, memberi sentuhan, kecupan, dan sebagainya.
Terkadang, dalam usaha untuk terlihat seksi, kamu akan mencoba mengikuti gaya bintang seks yang terlihat di media. Padahal, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dan kejujuran di antara pasangan, kamu hanya perlu tampil jujur. Bila kamu belum pernah mencoba sesuatu sebelumnya, dia tidak akan menertawakanmu dan bahkan dengan senang hati akan menunjukkannya (dan melakukannya bersama kamu, tentunya).
Tidak ada aturan bahwa seks hanya boleh diinisiasi oleh laki-laki. Lagipula, wanita sebagai manusia biasa juga mempunyai gairah, bukan? Karena itu, tidak ada salahnya jika kamu coba menginisiasi rencana seksi bersamanya. Percayalah, laki-laki juga menyukai dan menghargai pendekatan seksual, kok!
Kamu tidak perlu membuat orgasme maupun erangan palsu. Namun, bila yang desahan, teriakan, maupun lenguhan yang kamu lakukan adalah spontan karena reaksi kenikmatan yang sedang dirasakan, mengapa harus membungkamnya? Reaksi semacam ini pun menjadi salah satu indikator bagi si dia untuk mengetahui gerakan apa yang tepat maupun tidak, dan sebagainya.
Sesekali, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar untuk menjadi pembelajaran di kesempatan berikutnya. Pun demikian dengan kesalahan soal urusan ranjang. Namun, bila kesalahan ini dilakukan terus menerus, baik kamu maupun pasangan tentu akan menjadi tak lagi nyaman dan bersemangat untuk melakukannya, bukan?