Mengenal Normozoospermia serta Ciri-Ciri Sperma Sehat

Suatu kondisi di mana parameter sperma normal atau subur

Sebagaimana diketahui, ada banyak faktor yang menunjang terjadinya kehamilan. Bukan hanya kondisi sel telur yang baik, tetapi juga kuantitas dan kualitas sperma untuk membuahi. Sperma pun dikelompokkan pada beberapa jenis, salah satunya yakni normozoospermia

Istilah ini mungkin baru kamu dengar ketika menjalani tes analisis semen. Masih belum banyak diketahui, lantas, apa sebenarnya normozoospermia? Yuk, mengenal normozoospermia lebih lengkap bareng IDN Times!

Mengenal normozoospermia

Apa yang dimaksud dengan normozoospermia?

Normozoospermia adalah istilah yang digunakan spesialis ketika merujuk pada kondisi sperma normal. Untuk bisa disebut demikian, semen harus memenuhi indikator tertentu. Termasuk mengandung konsentrasi sperma cukup, memiliki pergerakan, fungsi, serta tampilan yang memadai. 

Tidak semua indikator pengukuran normalitas sperma bisa dilihat secara kasat mata. Maka dari itu, penentuan normozoospermia dilakukan secara makroskopik dan mikroskopis. Laki-laki yang sedang program hamil, misalnya, mengikuti uji laboratorium yang dinamakan tes semen untuk mendapatkan laporan seminogram guna mengetahui keadaan sperma.

Dilansir Fertility Smart, analisis sperma merupakan langkah pertama dan paling penting dalam mengevaluasi infertilitas pada laki-laki. Sebab, ketidaknormalan sekecil apapun  dapat mengurangi potensi kehamilan. Meski demikian, sperma yang dinyatakan normozoospermia bukan berarti tidak memiliki masalah kualitas atau infertilitas lainnya, melansir Invitra.

Baca Juga: Mengenal Alergi Sperma, dari Gejala hingga Pengobatannya

Ciri-ciri sperma sehat

Mengenal Normozoospermia serta Ciri-Ciri Sperma Sehatilustrasi sperma dan sel telur (americanpregnancy.org)

Untuk mengetahui bagaimana kondisi sperma sehat, ahli medis akan meminta sampel sperma segar dari pasien. Sampel ini nantinya diukur menggunakan parameter yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai kategori sperma normal dan sehat. 

Tes spermogram atau sering disebut juga seminogram dapat menentukan apakah sperma termasuk kategori normozoospermia atau tidak. Nah, ciri-ciri sperma sehat yakni  memenuhi atau lebih besar dari angka minimal yang ditetapkan, antara lain:

1. Volume air mani

Mengenal Normozoospermia serta Ciri-Ciri Sperma Sehatilustrasi air mani (pexels.com/Deon Black)

Parameter pertama sperma sehat adalah volume air mani yang keluar bersama sperma. Kapasitas diukur setiap kali laki-laki mengalami ejakulasi. Berdasar parameter WHO, setidaknya volume air mani sebanyak 1,5 mililiter atau lebih. 

Angka tersebut dinilai cukup sebagai salah satu indikator seseorang tidak mengalami kemandulan karena faktor sperma. Kurang dari jumlah tersebut, maka sperma tidak memenuhi kategori normozoospermia

2. Jumlah sperma

Bukan hanya volume, penilaian sperma juga dilihat berdasar jumlah sperma yang terkandung dalam setiap mililiter air mani. Sperma normal berjumlah minimal 15-16 juta setiap satu mL atau sekitar 39 juta per ejakulasi. 

Lalu, mengapa jumlah sperma ini penting? Dalam proses membuahi sel telur, sperma harus melewati jalan panjang dari vagina melalui rahim hingga akhirnya masuk ke saluran tuba. Nah, agar pembuahan terjadi, diperlukan jumlah sperma yang cukup guna disimpan di dalam vagina. Semakin banyak sperma yang dimiliki, makin besar kemungkinan salah satu dari mereka melewati rintangan hingga akhirnya dapat membuahi sel telur. 

3. Motilitas atau pergerakan sperma

Seperti dijelaskan sebelumnya, sperma harus melewati saluran panjang dari vagina hingga sampai di saluran tuba. Maka dari itu, diperlukan sperma yang gesit agar bisa sampai dan bertemu sel telur.

Jika dilihat dari bawah mikroskop, kamu akan menemukan sperma bergerak aktif. Nah, pergerakannya ini diukur sebagai parameter sperma normal. WHO menetapkan, setidaknya 40 persen dari spermatozoa bisa bergerak atau 32 persen spermatozoa memiliki gerak progresif agar sperma dikatakan normal.

4. Morfologi atau bentuk sperma

Mengenal Normozoospermia serta Ciri-Ciri Sperma Sehatilustrasi anatomi sperma (commons.wikimedia.org)

Dari sekian juta sperma yang terkandung dalam air mani, empat persen di antaranya harus berbentuk normal. Hal tersebut merupakan salah satu indikator normozoospermia berdasar ketentuan organisasi kesehatan dunia. 

Dilansir Healthline, bentuk sperma dinyatakan normal jika memiliki kepala bulat dan ekor panjang yang kuat. Semakin banyak morfologi sperma normal, maka kemungkinan makin banyak pula sperma sehat dan memiliki kemampuan membuahi yang baik. 

5. Vitalitas atau daya hidup sperma

Tidak semua sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dapat bertahan hidup, lho. Alasannya beragam, termasuk gaya hidup seperti konsumsi rokok. Tes vitalitas tidak selalu dilakukan ketika menjalani analisis semen. Biasanya, pengukuran vitalitas diperlukan jika air mani mengandung banyak sperma yang imotil alias tidak bergerak. Sebab, belum tentu sperma yang tidak bergerak berarti mati. 

Nah, vitalitas sperma dikatakan normal apabila 58 persen dari jumlah yang ada memiliki kemampuan hidup. Jika persentase sperma mati lebih besar dari 42 persen, maka disebut sebagai kondisi necrozoospermia

6. Tidak ada kelainan darah

Normalitas sperma juga diukur berdasar ada tidaknya kelainan di dalamnya. Analisis mikroskopik dan laboratorium membantu mengetahui kemungkinan sel abnormal pada sperma.

WHO menentukan kategori normozoospermia haruslah sperma yang memiliki konsentrasi leukosit atau sel bulat tidak lebih tinggi dari satu juta per ml. Perhitungan ini penting dilakukan guna menekan risiko terjadinya masalah spermatogenesis atau infeksi.

7. Parameter lainnya

Mengenal Normozoospermia serta Ciri-Ciri Sperma Sehatilustrasi pembuahan sel telur oleh sperma (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Keenam parameter di atas merupakan indikator yang harus dipenuhi ketika melakukan analisis sperma. Selain itu, tim medis juga akan mempertimbangkan parameter tambahan yang meliputi tampilan dan pH air mani. 

Dilansir Andro Life, ciri-ciri sperma sehat yang bisa dilihat mata yakni warnanya yang abu-abu kekuningan. Selain itu, sperma sehat memiliki viskositas atau tingkat kekentalan tidak terlalu tinggi. Adapun pH air mani berada di kisaran 7-8. Angka pH yang berbeda dapat mengindikasikan infeksi.

Mengenal normozoospermia sangat penting, terlebih jika kamu sedang menjalani program hamil. Guna meningkatkan dan menjaga sperma sehat, pastikan mendapatkan asupan nutrisi cukup dan menerapkan gaya hidup sehat, ya. 

Baca Juga: 9 Kebiasaan yang Membuat Sperma Rusak dan Jumlahnya Sedikit

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya