Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Orgasme Kering? Ini Penjelasan dan Penyebabnya!

ilustrasi laki-laki yang mengalami orgasme kering (freepik.com/wavebreakmedia_micro)
ilustrasi laki-laki yang mengalami orgasme kering (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Saat sudah mencapai klimaks, biasanya laki-laki akan mengeluarkan air mani atau semen. Namun, ini tidak terjadi pada laki-laki yang mengalami orgasme kering.

Dilansir Medical News Today, orgasme kering, atau istilah medisnya adalah orgasmic anejaculation, adalah kondisi ketika laki-laki tidak dapat mengeluarkan air mani walaupun sudah mencapai klimaks atau ejakulasi.

Apa penyebab orgasme kering dan apakah kondisi ini berbahaya? Yuk, simak pemaparannya di bawah ini!

1. Ejakulasi retrograde

ilustrasi masalah seksual (elpais.com)
ilustrasi masalah seksual (elpais.com)

Normalnya, air mani akan keluar melalui penis saat laki-laki ejakulasi. Akan tetapi, pada laki-laki dengan ejakulasi retrograde, maka ia akan mengeluarkan sedikit atau tidak ada air mani.

Dilansir Mayo Clinic, ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik adalah kondisi ketika air mani masuk ke kandung kemih saat proses ejakulasi.

Akhirnya, kondisi ini membuat air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi menjadi sedikit, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Meskipun ejakulasi retrograde tidak menyakitkan ataupun berbahaya, tetapi kondisi ini dapat mengganggu kesuburan dan menyulitkan untuk memiliki keturunan.

2. Ejakulasi tertunda

ilustrasi laki-laki yang merasa frustrasi. (Pexels.com/cottonbro)
ilustrasi laki-laki yang merasa frustrasi. (Pexels.com/cottonbro)

Dilansir Healthline, ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation terjadi saat laki-laki membutuhkan lebih dari 30 menit rangsangan seksual untuk mencapai orgasme dan ejakulasi.

Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, mulai dari masalah psikologis, kondisi kesehatan kronis yang mendasari, serta reaksi atau efek samping terhadap pengobatan.

3. Hipogonadisme

ilustrasi pria merasa sedih (verywellhealth.com)
ilustrasi pria merasa sedih (verywellhealth.com)

Penyebab air mani tidak keluar saat ejakulasi selanjutnya adalah hipogonadisme. Dilansir MedlinePlus, hipogonadisme adalah kondisi ketika tubuh laki-laki hanya memproduksi sedikit hormon testosteron

Hormon testosteron itu sendiri berfungsi untuk membantu memproduksi sperma, pertumbuhan penis dan testis, dan menghasilkan dorongan seks atau libido.

Laki-laki yang mengalami hipogonadisme biasanya akan memiliki keterlambatan dalam masa pubertasnya. Tak hanya itu, hipogonadisme pada laki-laki akan menyebabkan gangguan pertumbuhan organ seksual yang tidak sempurna. Inilah yang membuat laki-laki dengan hipogonadisme berisiko mengalami ketidakmampuan dalam mempertahankan ereksi dan infertilitas.

4. Operasi laser prostat

ilustrasi benign prostatic hyperplasia (insyncmedical.sg)
ilustrasi benign prostatic hyperplasia (insyncmedical.sg)

Operasi prostat menggunakan teknologi laser dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia). Prosedur operasi laser akan membantu mengecilkan atau menghilangkan jaringan berlebih pada prostat.

Masih berdasarkan keterangan dari Mayo Clinic,  operasi prostat akan menyebabkan sulit untuk buang air kecil sementara waktu dan membuat sulit untuk mengeluarkan air mani.

5. Sumbatan saluran sperma

ilustrasi sumbatan saluran sperma (netdoctor.co.uk)
ilustrasi sumbatan saluran sperma (netdoctor.co.uk)

Penyumbatan pada saluran sperma adalah salah satu penyebab kemandulan pada laki-laki. Dilansir Human Fertility, adanya penyumbatan pada epididimis dan vas deferens dapat menganggu proses pengangkutan sperma, sehingga menghalangi sperma untuk keluar dari penis. Penyebab utama sumbatan saluran sperma adalah infeksi, adanya masalah terkait prostat, dan vasektomi. 

Air mani yang tidak keluar saat ejakulasi tentu bukan hal yang normal dan akan membuat sulit memiliki keturunan dan risiko komplikasi lainnya. Oleh sebab itu, bila kamu mengalami kondisi ini, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter agar bisa diperiksa secara menyeluruh dan mendapat perawatan yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us