Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

5 Penyebab Seseorang Dapat Menjadi Predator Seks, Hati-hati!

ilustrasi predator seks (pexels.com/@keira-burton)

Seorang pelaku pelecehan seksual atau biasa disebut dengan predator seksual tentu menjadi sosok yang harus diwaspadai oleh semua orang. Keberadaannya sangat sulit terdeteksi sebab sering kali berbaur di tengah masyarakat dengan tampilan dan imej yang positif, padahal di dalamnya justru menyimpan kengerian tersendiri.

Para predator seksual sering kali tak pandang bulu dalam urusan korban. Kebanyakan dari mereka pasti gangguan dalam mental sehingga berperilaku layaknya bukan manusia. Di balik tindakan jahat yang tak berperikemanusiaan, terdapat beberapa alasan berikut ini yang menyebabkan seseorang bisa menjadi predator seksual.

1. Trauma masa lalu

ilustrasi trauma masa lalu (pexels.com/@cottonbro)

Perlu dipahami bahwa sebagian besar predator seksual ternyata merupakan korban di masa lalu. Trauma itulah yang kemudian tersimpan dalam diri dan menjadi dendam tersendiri.

Tak heran korban pelecehan seksual harus segera memperoleh bimbingan psikolog untuk memutus rantai dari kemungkinan menjadi pelaku di masa depan. Jangan sampai justru menganggapnya sepele sebab hal ini berkaitan dengan kondisi mental masing-masing.

2. Rasa penasaran yang dimiliki

ilustrasi pelecehan (pexels.com/@ryutaro)

Rasa penasaran mungkin menjadi hal umum yang dimiliki oleh banyak orang. Biasanya tak sedikit predator seksual yang juga memulai aksinya hanya berdasarkan rasa penasaran.

Dari rasa penasaran inilah kemudian bisa berkembang menjadi aksi berulang. Itulah mengapa kontrol diri atas hal buruk sangat la penting agar dapat menjaga dari kemungkinan tindakan tak baik.

3. Terpengaruh oleh tontonan dewasa

ilustrasi menonton tayangan dewasa (pexels.com/@mary-taylor)

Entah sudah berapa kasus pelecehan yang pada mulanya disebabkan karena efek menonton tayangan dewasa. Hal ini tidak hanya berdampak pada orang dewasa, namun juga anak-anak atau remaja.

Pengaruh tontonan dewasa sangatlah besar terhadap gairah seksual seseorang. Hal ini juga yang menjadi pemancing untuk melancarkan aksi pelecehan.

4. Dendam terhadap korban

ilustrasi dendam (pexels.com/@anete-lusina)

Predator seksual tidak hanya melakukan aksinya dengan sembarang orang. Namun, ada pula yang hanya melakukan aksinya dengan menargetkan seseorang atau orang-orang yang memiliki hubungan dengan target pelaku.

Biasanya hal semacam ini sering didasari dari dari dendam tersendiri terhadap korban. Tak heran bila korbannya pun biasanya tak sembarang orang. Namun, tetap saja hal ini sangat berbahaya dan perlu ditindak dengan tegas.

5. Narsis untuk memperoleh pengakuan

ilustrasi sikap narsis (pexels.com/@sebastiaan9977)

Banyak faktor mental yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelecehan seksual. Salah satunya adalah kecenderunga narsis untuk memperoleh pengakuan.

Para predator seksual hanya menginginkan pengakuan dari orang lain atas apa yang dilakukannya sehingga memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, pelaku juga bisa melakukan hal tersebut untuk mendapatkan perhatian dan kepopuleran.

Ternyata memang ada banyak penyebab yang dapat menjadi latar belakang dari seorang predator seksual. Itulah mengapa para predator harus memperoleh perawatan mental agar tak mengulangi perbuatannya. Meski demikian, mereka juga harus bertanggung jawab dalam segi hukum sebab apa yang telah dilakukan. Beri hukuman yang seberat-beratnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
Bayu Aditya Suryanto
Atqo
EditorAtqo