Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?

Mungkin kamu akan terkejut membacanya

Sebagian dari kita mungkin merasa kesulitan menceritakan tentang mimpi seks yang pernah dialami. Canggung memikirkan bagaimana orang akan merespons atau bahkan tidak tahu harus bercerita dengan siapa.

Akan tetapi, pada saat bersamaan, diam-diam kita menyimpan rasa penasaran dan ingin tahu apa arti semua mimpi seks itu. Apakah mimpi seks hanya bunga tidur yang tidak memiliki arti, atau justru menyimpan makna dari alam bawah sadar yang punya pesan tersembunyi?

Berikut ulasan mengenai mimpi seks berdasarkan perspektif keilmuan yang mendukungnya.

1. Seberapa sering orang memimpikan seks?

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi orgasme (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Psychology Interdisciplinary and Applied tahun 2004 mencatat bahwa sebanyak 2,907 orang Jerman, dengan rentang usia 16–92 tahun mengalami mimpi seks sebanyak satu kali dari lima mimpi yang dimiliki. 

Hasil penelitian itu menjelaskan bahwa seks pasti ada dalam otak semua orang, baik ketika sadar maupun tidur. Memimpikan seks merupakan hal normal dan dianggap sebagai sarana mengekspresikan diri. Namun, bila memimpikannya setiap hari dengan intensitas tinggi dan merasa terganggu atas mimpi tersebut, maka patut dipertimbangkan untuk menemui terapis.

2. Apa yang bisa dikatakan oleh mimpi?

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi seseorang bermimpi seks (unsplash.com/Annie Spratt)

Dilansir Healthline, mimpi sering kali berhubungan dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Mimpi juga diartikan sebagai cara untuk mengungkapkan apa yang tidak terlihat dan berfungsi menjadi sistem panduan batin.

Mimpi kadang mencoba memberi komentar tentang bagaimana seseorang menjalani hidup dan mengungkapkan gambar simbolis untuk dijelajahi dengan rasa ingin tahu. Visualisasi dalam mimpi menghubungkan perasaan, keinginan, atau sesuatu yang masih coba diselesaikan.

3. Teori mimpi

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi tidur nyenyak sambil bermimpi (pexels.com/Ron Lach)

Teori mimpi bisa membantu menentukan apakah ada keterkaitan mimpi dengan masalah dalam kehidupan nyata. Teori ini terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Teori kontinuitas: Menunjukkan bahwa cara berpikir dan bertindak dalam mimpi merupakan kelanjutan dari bagaimana bersikap di kehidupan nyata. Hal ini juga berlaku untuk tema mimpi yang umum dan melibatkan sosok familier dalam kehidupan. Dalam mimpi jenis ini, ditemukan reaksi yang sama baik dalam alam mimpi maupun dunia nyata ketika menghadapi peristiwa tertentu.
  • Teori non kontinuitas: Teori ini menunjukkan orang-orang fiktif atau garis waktu dalam hidup yang bercampur secara abstrak. Merujuk laman Verywell Mind, para ahli meyakini bahwa teori ini merupakan cara otak mengonsolidasikan ingatan lama dengan ingatan baru. Ada pula yang berpikir bahwa jenis mimpi ini membuat asosiasi berpotensi tentang pola-pola dalam kehidupan nyata.

Tidak satu pun dari teori mimpi menyatakan bahwa mimpi adalah cerminan akurat dari keinginan, melainkan bisa menjadi cerminan tingkat stres atau kebutuhan otak menjadi kreatif.

Baca Juga: 5 Penyebab Mimpi Basah, Minim Aktivitas Seksual Jadi Trigger Utama

4. Mimpi dan stres

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi tidur dan mimpi buruk (pexels.com/John-Mark Smith)

Kedua teori yang dibahas sebelumnya menunjukkan keterkaitan sekaligus tidak adanya kaitan antara mimpi dan kehidupan asli. Hal itu bisa jadi karena beberapa mimpi yang berulang disebabkan oleh stres emosional.  

Sebuah studi bertajuk "Ordinary and Recurrent Dream Recall of Active, Past and Non-recurrent Dreamers During and After Academic Stress" dalam jurnal Dreaming yang dipublikasikan oleh American Psychological Assocoation menunjukkan bahwa stres memengaruhi cara bermimpi. Penelitian yang dilakukan terhadap siswa menjelang ujian akhir menunjukkan mereka lebih sering bermimpi daripada setelah ujian.

Dalam hal ini, stres menjadi pemicu dari mimpi yang berulang. Saran terbaiknya adalah, tidak perlu membiarkan mimpi seks menjadi sumber stres tambahan karena terlalu sibuk mencari artinya. Kadang, mimpi yang terlalu imajinatif adalah cara otak mengeluarkan stres. 

5. Arti mimpi seks

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi laki-laki sedang tidur dan bermimpi (pexels/Andrea Piacquadio)

Menguraikan makna di balik mimpi seks bukanlah proses sekali jalan. Keinginan untuk menafsirkan mimpi seks, berdasarkan saran pakar lebih baik difokuskan pada representasi simbolis. Dengan merangkai mimpi seks menjadi sebuah cerita yang memiliki awal, tengah, dan akhir akan membantu untuk menelusuri perasaan diri sendiri.

Jadi, lewat cerita itu bisa tahu ke mana energi mimpi itu berusaha dibawa. Mimpi seks dipercayai berusaha mengungkapkan apa kebutuhan emosional yang coba dipenuhi dalam kehidupan nyata. Namun, tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membaca mimpi seks sekalipun mimpi seks itu mungkin terdengar tabu.

6. Bagaimana menafsirkan mimpi seks

Mengulas Mimpi Seks dari Teori Mimpi, Berkaitan dengan Stres?ilustrasi mimpi seks (pexels.com/Ron Lach)

Mengartikan mimpi seks mungkin terasa membingungkan, terutama bila partner dalam melakukan seks adalah seseorang yang tidak terduga. Hal itulah yang membuat mimpi seks kadang terasa tabu atau acak, karena sering kali bermimpi seks bukan dengan pasangan di dunia nyata.

Namun, dilansir Mind Body Green, hal-hal spesifik yang terdapat dalam mimpi biasanya berhubungan dengan aspek kehidupan nyata yang memiliki pesan. Hal utama yang harus diingat adalah bahwa mimpi seks lebih menggambarkan keinginan untuk persatuan psikologis. Seks dalam mimpi sering mewakili keinginan untuk terhubung ke aspek internal seseorang seperti sifat atau perilaku, daripada tubuh fisiknya.

Mimpi seks adalah bagian normal dari kehidupan, dan tidak perlu mengkhawatirkannya sebagai akar emosi yang terpendam atau trauma masa lalu. Hal yang bisa dilakukan adalah mendalami perasaan diri sendiri dan menyadari keinginan batin agar lebih terhubung dengan emosi pribadi.

Kamu bisa mulai mencatat dalam jurnal untuk belajar secara bertahap mengenal berbagai emosi itu, atau jika tetap terasa mengganggu kamu bisa menemui seorang profesional kesehatan mental.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Mengulik Misteri Mimpi, dari Teori, Spekulasi Ahli, sampai Jenisnya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya