Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Film Romance 2024 dengan Rating Rendah, Gagal Bikin Baper!

adegan dalam film Irish Wish. (dok. Netflix/Irish Wish)

Film romantis, seperti halnya film horor, selalu memiliki penggemar setia dan terus diproduksi setiap tahun. Tahun 2024 pun tak ketinggalan dengan deretan film romantis yang sukses menarik perhatian penonton di seluruh dunia.

Beberapa film, seperti Challengers, Música, The Idea of You, dan We Live in Time adalah bukti nyata bahwa genre ini terus digandrungi. Namun, tak semua film romantis bernasib serupa. Ada beberapa yang justru mendapat kritikan pedas dan harus puas dengan rating rendah di Rotten Tomatoes.

Mulai dari chemistry antar aktor yang hambar hingga alur cerita yang tak masuk akal, berikut sepuluh film romantis yang dinilai gagal menghipnotis audiens tahun ini. Jangan sampai kamu menontonnya tanpa membaca ulasan di bawah ini!

1. Irish Wish — 42 persen

adegan dalam film Irish Wish. (dok. Netflix/Irish Wish)

Irish Wish berusaha memanfaatkan popularitas Lindsay Lohan untuk menarik penonton. Namun, pesona sang aktris tak cukup untuk menyelamatkan film ini dari kejenuhan. Alur cerita yang mudah ditebak—tentang impian yang tiba-tiba dikabulkan dengan ajaib, ya, banyak film romantis yang memakainya!—dan karakter-karakter yang stereotip membuat Irish Wish terasa seperti mimpi buruk bagi penggemar film romantis.

2. Find Me Falling — 43 persen

adegan dalam film Find Me Falling. (dok. Netflix/Find Me Falling)

Find Me Falling mengusung cerita menjanjikan tentang seorang musisi rock Amerika yang pindah ke Siprus dan mencoba menghidupkan kembali hubungan lamanya. Sayangnya, film ini memiliki beberapa kejanggalan, seperti plot yang tidak jelas dan karakter yang kurang berkembang. Meskipun begitu, Find Me Falling masih memiliki beberapa aspek positif, salah satunya adalah akting yang cukup baik dari Harry Connick Jr.

3. Lonely Planet — 40 persen

adegan dalam film Lonely Planet. (dok. Netflix/Lonely Planet)

Memasangkan aktris kelas Oscar, Laura Dern, dengan aktor tampan seperti Liam Hemsworth dalam kisah mengenai dua turis yang bertemu di sebuah negara asing memang terdengar seperti sekuel Lost in Translation (2003). Namun, Lonely Planet tak memiliki kekuatan magis seperti film arahan Sofia Coppola tersebut. Plotnya yang datar dan karakternya yang kurang menarik semakin diperparah dengan chemistry kosong kedua bintangnya.

4. Five Blind Dates — 43 persen

adegan dalam film Five Blind Dates. (dok. Amazon Prime Video/Five Blind Dates)

Enam tahun lalu, Crazy Rich Asians (2018) berhasil membuktikan bahwa wajah-wajah Asia juga bisa mendominasi ranah romcom. Five Blind Dates seharusnya bisa mengulang kesuksesan serupa.

Namun, sayangnya, eksekusinya sangat mengecewakan. Alih-alih fokus pada perkembangan karakter dan kisah cinta yang menarik, film ini lebih banyak terjebak dalam komedi slapstick yang lebih menghasilkan seringai kaku daripada tawa lepas.

5. A Family Affair — 36 persen

adegan dalam film A Family Affair. (dok. Netflix/A Family Affair)

A Family Affair sebenarnya mengusung konsep yang menarik, yaitu kisah cinta berbeda usia dengan latar industri hiburan. Namun, perbedaan usia yang signifikan antara kedua tokoh utamanya tak diimbangi dengan pengembangan karakter yang mendalam.

Akibatnya, film ini terasa aneh dan kurang nyaman untuk ditonton. Ironisnya, The Idea of You, yang juga mengangkat tema serupa, lebih berhasil dalam mengeksekusinya.

6. Space Cadet — 28 persen

adegan dalam film Space Cadet. (dok. Amazon Prime Video/Space Cadet)

Dalam Space Cadet, pesona Emma Roberts sebagai Tiffany “Rex” Simpson, seorang bartender yang tiba-tiba memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi astronot, benar-benar tak tertandingi. Sayangnya, cerita menjadi semakin absurd ketika Rex tiba di pusat pelatihan NASA.

Tantangan di sekitarnya, termasuk ujian seleksi NASA, digambarkan dengan sangat mudah dan tidak realistis. Kebayang, kan, gimana cringe-nya alur cerita film ini selama sisa durasi?

7. French Girl — 26 persen

adegan dalam film French Girl. (dok. Elevation Pictures/French Girl)

French Girl diawali dengan sangat manis: seorang pria Amerika jatuh cinta dengan seorang wanita Kanada dan berencana menghabiskan liburan bersama keluarga wanita tersebut di negaranya. Namun, kisah romantis ini langsung berubah menjadi kekacauan komedi yang dipaksakan. Dari kehilangan cincin tunangan hingga menghadapi mantan kekasih yang menyebalkan, setiap adegannya tersaji bagaikan sebuah lelucon yang buruk.

8. How to Date Billy Walsh — 20 persen

adegan dalam film How to Date Billy Walsh. (dok. Amazon Prime Video/How to Date Billy Walsh)

Sepasang sahabat sejak lahir diuji ketika seorang siswa baru yang menawan berhasil merebut hati salah satu dari mereka. Bagi penggemar film remaja, premis ini tentu terdengar familier.

Sayangnya, How to Date Billy Walsh tak mampu menyulap rasa familier tersebut menjadi sesuatu yang segar. Padahal, kedua bintang utamanya, Sebastian Croft dan Charithra Chandran, sukses menghadirkan chemistry yang tulus dan menggemaskan.

9. The Tearsmith — 17 persen

adegan dalam film The Tearsmith. (dok. Netflix/The Tearsmith)

Selain How to Date Billy Walsh, film romantis remaja lain yang juga mendapat “rapor merah” dari kritikus adalah The Tearsmith. Dengan bumbu misteri, kisah cinta antara anak adopsi ini seharusnya bisa tampil lebih menarik.

Namun, cerita yang dihadirkan terasa seperti kumpulan segmen yang dipaksakan untuk membentuk sebuah narasi yang utuh. Parahnya lagi, kedua protagonisnya terlihat seperti tiruan dari film-film sejenis.

10. Mother of the Bride — 13 persen

adegan dalam film Mother of the Bride. (dok. Netflix/Mother of the Bride)

Apa yang lebih menyebalkan dari mantan yang muncul di pernikahan putri sendiri? Dalam Mother of the Bride, jawabannya adalah mantan yang tak hanya muncul, tetapi juga menjadi calon mertua.

Meski menarik, konflik tersebut gagal dieksplorasi dengan baik karena kurangnya chemistry antara para pemain. Alhasil, emosi yang seharusnya muncul saat melihat film romantis tak bisa dirasakan oleh penonton.

Duh, sedih banget, ya, harus menonton film romantis yang malah bikin kesal. Namun, dari daftar di atas, kita bisa belajar banyak tentang apa yang membuat film romantis berhasil atau gagal. Semoga saja para sineas bisa menghasilkan film romantis yang lebih berkualitas lagi di masa depan.

Sambil menunggu, yuk, langsung cek daftar rekomendasi film romantis terbaik versi IDN Times. Dijamin, kamu bakal langsung jatuh cinta!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Wibawa
EditorSatria Wibawa
Follow Us