Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Film Indonesia Dialog Bahasa Daerah, Ada yang Raih Rekor MURI!

cuplikan film Before Now and Then (dok.fourcoloursfilms.com/Before, Now and Then)

Penggunaan bahasa daerah dalam film Indonesia kini kian populer. Hal ini efektif sebagai ajang mempromosikan keberagaman budaya Indonesia lebih luas. Sineas Indonesia tidak canggung lagi gunakan bahasa daerah pada film mereka. Sebut saja sutradara Kamila Andini dengan beragam bahasa daerah di beberapa filmnya dan Bayu Skak dengan bahasa Jawa di filmnya.

Film yang mengunakan bahasa daerah sebagai dialog utama akan punya pendekatan yang lebih mendalam. Hal ini juga memberikan kesempatan memahami keberagaman budaya pada penonton. Selalu ada cerita unik dan menarik dalam film berbahasa daerah. Nah, berikut ini deretan 15 film Indonesia yang dialognya menggunakan bahasa daerah. Tenang, ada subtitle-nya kok!

1. Didapuk jadi pemeran utama, Chicco Jerikho sampai menjalani profesi tukang ojek sungguhan demi pendalaman peran di Cahaya Dari Timur (2014). Film ini gunakan dialog Melayu-Ambon

Poster Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (twitter.com/visinemaID)

2. Diperankan aktor lokal, film Uang Panai (2016) yang kental dengan bahasa Bugis sukses bawa Piala Maya sebagai Best Regional Film

Poster film Uang Panai': Mahal(r) (instagram.com/finisiapro)

3. Bercerita tentang perjalanan menemukan makam sang suami, Ziarah (2017), cerita sederhana namun sarat makna tetap bisa dinikmati dengan subtitle. Ada Hanung Bramantyo ikut jadi cameo

Poster film Ziarah (instagram.com/filmziarah)

4. Marsha Timothy udah kayak orang lokal Sumba di Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017). Film pertama bergenre western ini raih 27 kemenangan di berbagai ajang festival film

Poster film Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak (instagram.com/cinesurya)

5. Kurang diminati di negeri sendiri, Turah (2017) film berdialog Jawa-Tegal ini punya cerita yang menarik

Poster film Turah (forkafilms.com/Turah)
Poster film Turah (forkafilms.com/Turah)

6. Film Surau dan Silek (2017) terasa kental akan budaya Minang. Aktor cilik yang main gak kalah keren dari aktor senior. Ada Praz Teguh juga

Poster film Surau dan Silek (mahakaryagroup.co.id/Surau dan Silek)
Poster film Surau dan Silek (mahakaryagroup.co.id/Surau dan Silek)

7. Masih menggunakan bahasa Minang sebagai dialog utama, cerita cinta beda budaya ini sukses bikin Nirina Zubir jadi urang awak di Liam dan Laila (2018)

Poster film Liam dan Laila (www.instagram.com/mahakaryapictures_)
Poster film Liam dan Laila (www.instagram.com/mahakaryapictures_)

8. Berkat akting yang memukau, sepasang anak kembar ini bawa Sekala dan Niskala (2018) jadi film Indonesia pertama raih award di Berlinale. Budaya Bali terasa magis di sini

Poster film Sekala Niskala ((instagram.com/forkafilms)
Poster film Sekala Niskala ((instagram.com/forkafilms)

9. Gak familiar, tapi bahasa Jawa-Serang jadi daya tarik di Yuni (2021) yang angkat isu perjodohan anak bahkan sampai raih penghargaan di TIFF

Poster film Yuni (instagram.com/kamilandini)
Poster film Yuni (instagram.com/kamilandini)

10. Sempat ditolak rumah produksi karena gunakan bahasa daerah, Bayu Skak sukses pakai bahasa Jawa-Malang di film triloginya, Yowis Ben (2018, 2019, 2021)

Poster film Yowis Ben 2018, 2019, dan 2021 (klikstarvision.com/Yowis Ben)

11. Gak sampai disitu, pada debut tunggalnya sebagai sutradara, Bayu Skak konsisten gunakan bahasa Jawa di Lara Ati (2022) yang bahas isu quarter life crisis

Poster film Lara Ati (base-ent.com/Lara Ati)

12. Gunakan dialog Sunda di sepanjang film, Before, Now and Then (2022) raih rekor MURI sebagai film berbahasa Sunda pertama di Indonesia. Main role-nya Happy Salma dan Laura Basuki

Poster film Before, Now and Then (fourcoloursfilms.com/Before, Now and Then)
Poster film Before, Now and Then (fourcoloursfilms.com/Before, Now and Then)

13. Gak tanggung-tanggung Bio One (Gepeng) sampai kurus drastis demi pendalaman peran di Srimulat Hil yang Mustahal (2022). Salut sama para pemainnya bisa jadi wong Jowo walau gak berasal dari Jawa

Poster film Srimulat Hil yang Mustahal (mncpictures.com/Srimulat Hil yang Mustahal)
Poster film Srimulat Hil yang Mustahal (mncpictures.com/Srimulat Hil yang Mustahal)

14. Bukan bikin ketawa, para komika di Ngeri Ngeri Sedap (2022) malah bikin mata berkaca-kaca. Cerita penuh haru ini related banget sama keluarga Batak

Poster film Ngeri Ngeri Sedap (instagram.com/bene_dion)

15. Selain kocak, Onde Mande! (2023) juga sarat akan prinsip hidup orang Minang. Shenina Cinnamon jago banget bahasa Minangnya

Poster film Onde Mande! (instagram.com/visinemaid)

Penting untuk melakukan riset yang mendalam agar penggunaan bahasa daerah dalam film tidak keliru dan menciderai budaya tertentu. Penggunaaan bahasa daerah dalam film adalah bentuk merawat aset budaya. Selain itu, dapat merepresentasikan berbagai kelompok etnis serta memberikan pengalaman menonton yang autentik.

Dengan keberagaam aset budaya di Indonesia, termasuk bahasa daerah maka pengunaan bahasa daerah dalam film Indonesia patut diapresiasi. Nah, dari film-film tadi ada gak dari daerah asalmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewinta Stanie
EditorDewinta Stanie
Follow Us