Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Animasi Non-Hollywood Terbaik 2024, Kaya Pesan Moral!

poster film The Glassworker. (dok. Mano Animation Studios/The Glassworker)
poster film The Glassworker. (dok. Mano Animation Studios/The Glassworker)

Sepanjang tahun 2024, Hollywood kembali menunjukkan dominasinya di dunia animasi dengan karya-karya yang spektakuler. Film-film seperti Inside Out 2, Transformers One, dan The Wild Robot berhasil memikat hati kritikus dan penonton di seluruh dunia.

Namun, bukan hanya Hollywood yang bersinar. Industri animasi dari berbagai belahan dunia juga menghadirkan karya-karya yang tak kalah mengesankan. Dengan cerita yang kaya akan budaya dan visual yang inovatif, mereka menawarkan pengalaman menonton yang segar dan penuh pesan moral.

Tertarik menjelajahi dunia animasi di luar Hollywood? Berikut adalah lima rekomendasi film animasi non-Hollywood terbaik tahun ini yang wajib kamu tonton!

1. Memoir of a Snail (2024)

adegan dalam film Memoir of a Snail. (dok. Snails Pace Films/Memoir of a Snail)
adegan dalam film Memoir of a Snail. (dok. Snails Pace Films/Memoir of a Snail)

Di urutan pertama, ada film animasi Australia berjudul Memoir of a Snail. Film ini dibuat oleh Adam Elliot, sineas yang sebelumnya menghasilkan sederet animasi stop-motion yang mendapat pujian kritikus berkat detail yang rumit dan cerita yang menyentuh hati. Salah satunya adalah Mary and Max (2009), yang meraih penghargaan di Annecy.

Dalam Memoir of a Snail, Elliot kembali menghadirkan kekhasan serupa lewat kisah Grace Pudel, seorang gadis muda yang tumbuh di Melbourne pada tahun 70-an. Grace memiliki obsesi terhadap siput dan sering kali merasa berbeda dari orang lain. Lewat cerita yang dituturkan Grace kepada siputnya, Sylvia, penonton dibawa menyelami kehidupan Grace yang penuh tantangan, mulai dari perundungan, kehilangan orang terkasih, hingga kesulitan dalam mencari jati diri.

2. Flow (2024)

adegan dalam film Flow. (dok. Dream Well Studio/Flow)
adegan dalam film Flow. (dok. Dream Well Studio/Flow)

Film animasi yang menjadi perwakilan Latvia untuk kategori Best International Feature Film di Oscar 2025 ini adalah produk sinema yang langka. Dengan pendekatan minimalis namun efektif, Flow membuktikan bahwa animasi tak harus selalu mengandalkan dialog untuk menyampaikan cerita yang kuat. Di sini, kekuatan visual dan emosi dapat “berbicara” lebih lantang dari kata-kata.

Film garapan Gints Zilbalodis ini memiliki cerita yang sangat sederhana, yakni mengenai perjalanan seekor kucing hitam yang terombang-ambing oleh banjir besar. Namun, pesan yang ingin disampaikan sangatlah universal. Perjalanan kucing ini menjadi cerminan dari pengalaman manusia, di mana kita semua pernah merasakan duka, kesepian, dan perjuangan untuk bertahan hidup.

3. Wallace & Gromit: Vengeance Most Fowl (2024)

adegan dalam film Wallace and Gromit: Vengeance Most Fowl. (dok. Aardman Animations/Wallace and Gromit: Vengeance Most Fowl)
adegan dalam film Wallace and Gromit: Vengeance Most Fowl. (dok. Aardman Animations/Wallace and Gromit: Vengeance Most Fowl)

Selanjutnya, ada Wallace & Gromit: Vengeance Most Fowl, film panjang kedua dari seri Wallace & Gromit setelah Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit (2005). Kali ini, Wallace dan Gromit akan berinteraksi dengan Norbot, robot gnome yang awalnya diciptakan untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Namun, Norbot ternyata memiliki sisi gelap yang kemudian dimanfaatkan oleh Feathers McGraw, musuh lama mereka, untuk menjalankan rencana jahatnya.

Meski baru akan tayang di Netflix pada 3 Januari 2025 mendatang, film produksi Aardman Animations, studio animasi ternama Inggris, ini telah mencuri perhatian di American Film Institute pada Oktober lalu. Banyak yang memuji animasi claymation yang halus, pesan moralnya mengenai teknologi, serta humor khas Aardman yang mengocok perut. Apakah kamu sudah tak sabar menantikan perilisan film ini?

4. The Glassworker (2024)

adegan dalam film The Glassworker. (dok. Mano Animation Studios/The Glassworker)
adegan dalam film The Glassworker. (dok. Mano Animation Studios/The Glassworker)

Tahun ini, Pakistan turut meramaikan dunia animasi dengan merilis sebuah film yang layak disebut masterpiece, berjudul The Glassworker. Sekilas, gaya animasi film karya Usman Riaz ini mengingatkan kita pada film-film Studio Ghibli. Namun, dalam The Glassworker, Riaz lebih dari sekadar terinspirasi oleh gaya animasi khas studio tersohor Jepang tersebut.

Ceritanya berpusat pada Vincent Oliver, seorang pengrajin kaca yang tumbuh di kota Waterfront yang indah namun dibayangi oleh konflik. Film ini membawa penonton kembali ke masa kecil Vincent, ketika ia bertemu dengan Alliz, gadis cantik yang menjadi cinta pertamanya. Namun, perang yang kian mendekat membelokkan hidup keduanya.

The Glassworker tak hanya berfokus pada romansa antara Vincent dan Alliz. Film ini juga mengupas tema-tema berat, seperti perang, patriotisme, dan pengorbanan. Seperti Latvia dengan Flow, tak mengherankan jika The Glassworker dipilih sebagai wakil Pakistan di Oscar 2025.

5. Look Back (2024)

adegan dalam film Look Back. (dok. Studio Durian/Look Back)
adegan dalam film Look Back. (dok. Studio Durian/Look Back)

Terakhir, tetapi tak kalah memikat pencinta animasi tahun ini adalah Look Back. Film anime berdurasi 58 menit ini merupakan debut dari Studio Durian, studio animasi baru asal Jepang. Meski berdurasi pendek, Look Back berhasil mencolok lewat visual indah bak manga dan cerita yang penuh makna.

Look Back mengisahkan tentang dua remaja yang bercita-cita menjadi mangaka, Fujino dan Kyomoto. Fujino adalah seorang gadis ceria dan berbakat dalam menulis cerita, sedangkan Kyomoto adalah seorang gadis pendiam dengan kemampuan menggambar yang luar biasa. Keduanya saling menginspirasi dan bekerja sama dalam proyek manga mereka.

Namun, takdir berkata lain. Sebuah kejadian tragis mengubah jalan mereka. Dari yang awalnya terlihat seperti kisah coming-of-age klasik, film adaptasi manga karya Tatsuki Fujimoto (Chainsaw Man) ini kemudian mengeksplorasi konsep-konsep yang lebih besar, seperti takdir, pilihan hidup, dan keindahan momen-momen kecil dalam kehidupan.

Masih banyak lagi film animasi berkualitas dari berbagai negara yang belum sempat disebutkan di sini. Namun, kelima film di atas sudah cukup membuktikan bahwa dunia animasi saat ini sedang mengalami masa keemasan. Dengan cerita yang mendalam, visual yang memukau, dan pesan moral yang universal, film-film animasi non-Hollywood ini patut kamu saksikan dan apresiasi lebih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Wibawa
EditorSatria Wibawa
Follow Us