5 Film Animasi yang Gak Cocok Ditonton Anak, Jangan Sampai Tertipu!

Film animasi tentu sangat identik dengan anak-anak. Cerita dengan tema petualangan seru yang diselipi adegan lucu sebagai komedi menjadi daya tarik utamanya. Tak heran jika hal tersebut membuat anak-anak begitu menyenangi jenis tontonan satu ini.
Namun, tidak semua film animasi cocok untuk anak-anak, lho. Ada film yang bahkan tidak direkomendasikan ditonton anak kecil karena memuat konten cerita yang terlalu sensitif, sadis, hingga menyeramkan. Seperti halnya lima film animasi berikut ini.
1. Grave of the Fireflies (1988)

Friendly reminder, dari segi estetika visual film ini emang patut diacungi jempol tapi untuk jalan ceritanya yang tragis bisa sampai bikin orang dewasa depresi. Jadi, tidak disarankan ditonton para bocil. Takut kena mental!
Grave of the Fireflies, sebuah film animasi dari Jepang tentang tragedi perang yang didasarkan pada cerpen semi-autobiografi tahun 1967 karya Akiyuki Nosaka. Dianimasikan oleh Studio Ghibli, film ini mengisahkan perjuangan dua bersaudara, Seita dan Setsuko, untuk bertahan hidup di masa-masa akhir Perang Dunia II. Mendapat sambutan yang sangat kritis, film ini menjadi mahakarya dalam dunia animasi Jepang.
2. Frankenweenie (2012)

Meskipun dikemas dengan genre komedi, jangan lupakan fakta bahwa film ini dibalut dengan campuran genre horor. Yakin mau izinin anak-anak nonton? Skip aja buat si penakut~
Walau bercerita tentang kasih sayang ke hewan peliharaan, di film ini juga memuat adegan membedah tubuh, lho. Duh! Menceritakan tentang seorang anak bernama Victor yang kehilangan anjingnya, Sparky, dalam sebuah kecelakaan dan mencoba membangkitkannya kembali dengan kekuatan sains.
Film ini merupakan remake dari film pendek berjudul sama yang dirilis tahun 1984, merupakan parodi dan homage dari film Frankenstein (1931) yang didasarkan buku karya Mary Shelley. Dan keduanya sama-sama bernuansa hitam putih.
3. Caroline (2009)

Hampir sama seperti film sebelumnya, Caroline juga memadukan genre horor sebagai kekuatan utamanya. Jadi, pastikan dulu bocil yang kamu ajak nonton bukan tipikal yang penakut. Apalagi desain karakter di film ini cukup nyentrik dan lumayan mengganggu.
Merupakan film animasi horor-fantasi Amerika Serikat yang dirilis tahun 2009, film ini didasarkan pada novel karya Neil Gaiman dengan judul sama. Bercerita tentang seorang gadis kecil yang gemar bertualang menemukan dunia lain yang menjadi versi ideal dari rumahnya yang membuat frustrasi, tapi dunia tersebut memiliki rahasia menyeramkan. Film dinominasikan sebagai Best Animated Feature Film of the Year di ajang Academy Awards 2010, tetapi kalah oleh Up.
4. Happy Tree Friends (1999-2016)

Jangan sampai termakan kesan pertama oleh kartun ini. Desain karakternya sih gemes-gemes dan warna-warni, tapi konten yang dimuat sungguh bukan bocil friendly. Banyak adegan penyiksaan yang sadis, brutal, dan berdarah-darah.
Terbagi menjadi lima musim, animasi ini menceritakan serangkaian kematian mendadak yang terus terjadi pada sekumpulan makhluk yang disebabkan oleh tindakan bodoh mereka sendiri. Beneran, bocil dilarang mendekat!
5. Sausage Party (2016)

Bukan karena seram ataupun sadis, alasan film animasi satu ini tidak cocok untuk bocil karena bergenre komedi dewasa yang kontennya membahas tentang seks dan kaya akan kata-kata kotor. Pada dasarnya target pasar film ini bukanlah anak-anak. Ini adalah film animasi pertama yang diberi peringkat R (dewasa) oleh Motion Picture Association of America (MPAA).
Secara garis besar, Sausage Party bercerita tentang sosis antropomorfik yang tinggal di supermarket dan berusaha menemukan kebenaran tentang jalan hidupnya. Mengenai apa yang terjadi setelah makanan dibeli, lalu mengajak teman-temannya melarikan diri dari nasib terduga seperti itu. Sinopsisnya sih cukup normal ya, tapi ingat film ini diberi rating untuk dewasa!
Lima film animasi di atas sangat tidak dianjurkan ditonton oleh anak kecil. Jadi, hati-hati dalam memilih tontonan untuk mereka. Jangan sampai film-film di atas ditonton bocil di dekatmu! Sebelum menonton bersama anak-anak, pastikan dulu melihat rate yang diberikan untuk film tersebut. Ada jenis film anak-anak yang perlu pendampingan orang dewasa dalam menontonnya. Yuk, bijak dalam memilih tontonan.