Penggemar 48 Group sedang diramaikan oleh teguran tertulis dan peringatan keras terhadap enam member KLP48. Meski manajemen tidak menjelaskan akar masalah secara gamblang, tetapi spekulasi mengenai pencetus teguran itu sudah beredar luas di kalangan penggemar.
Enam member KLP48 dituding mengucilkan dan melakukan perundungan terhadap beberapa member non Malaysia, yang didominasi asal Jepang. Berikut penjelasan selengkapnya.
Akun X @KLP48official membagikan pengumuman mengejutkan pada Jumat (19/12/2025). Isinya bahwa enam member KLP48 telah melanggar peraturan grup tentang perilaku anggota. Ada pun member yang terlibat adalah Yi Shyan, Amanda, Ann Drea, Hillary, Khalies, dan Salwa.
"Setelah melakukan peninjauan internal, Manajemen KLP48 telah mengonfirmasi, bahwa enam anggota Generasi Pertama KLP48 melanggar peraturan grup yang mengatur perilaku anggota," tulis manajemen KLP48.
Pihak manajemen akan menanggapi dengan serius permasalahan ini agar tidak menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan penggemar. Jika terbukti ada pelanggaran lain, manajemen akan mengambil tindakan disiplin, selain peringatan keras secara resmi.
"Peringatan resmi yang tegas akan diberikan kepada anggota di atas. Peringatan tersebut akan dicatat. Jika terjadi pelanggaran lebih lanjut, manajemen akan segera mengambil tindakan disiplin yang lebih tegas, yang dapat mencakup penangguhan dari kegiatan, penurunan pangkat, dan pemutusan hubungan kerja," lanjut mereka.
Di sisi lain, manajemen KLP48 tidak secara gamblang menjelaskan apa masalah yang memicu munculnya peringatan keras ini. Mereka hanya mengharapkan para member melakukan refleksi diri, sembari melarang penggemar menyebarkan spekulasi tak berdasar.
Meski begitu, tak lama setelah teguran tertulis diunggah, sejumlah tangkapan layar berisi percakapan di grup chat berjudul 'not the colonizerz' viral. Grup chat ini diduga berisi keenam member KLP46 yang ditegur tersebut. Dilansir media Malaysia, The Rakyat Post, diduga akibat masalah attitude saat event di Jepang, posisi Yi Shyan sebagai kapten digantikan oleh Haruka.
Melalui grup itu, Yi Shyan dan member lain menyampaikan rasa tidak suka terhadap para member Jepang. Yi Shyan mengaku tidak mau membantu Haruka, jika ada kendala komunikasi dengan anggota lain yang notabennya berasal dari Malaysia. Menurut netizen, aksi mereka dinilai tidak profesional, rasis, dan mengandung unsur perundungan.
Meski isu tentang grup chat yang berisi pesan bernada bullying dan mengejek ini telah ramai beredar, sampai Senin (22/12/2025), manajemen KLP48 masih belum buka suara terkait hubungannya dengan pengumuman teguran mereka. Para member yang namanya tercantum dalam teguran juga belum buka suara langsung.
KLP48 merupakan sister group dari AKB48 yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Generasi pertama dari grup ini beranggotakan 13 orang, termasuk Devi, idol asal Indonesia yang mantan member JKT48.
Di sisi lain, bersama dengan generasi pertama, Haruka, Yurina, Suzuha, dan Cocoa yang dulunya debut lewat AKB48 ikut berkarier sebagai member KLP48 mulai 18 Agustus 2024. Saat ini, KLP48 sudah memiliki member generasi kedua.