Namanya masih baru dan asing di telinga, Hope Tala ternyata sudah dilirik beberapa media musik indie internasional. Ia merupakan penyanyi muda yang mencuri perhatian padahal belum merilis album sama sekali.
Lantas, siapa sebenarnya musisi berwajah eksotis ini? Yuk, kenalan dengannya lewat tujuh faktanya di bawah ini.
Hope Tala merekam jejak musiknya pertama kali lewat single Lovestained. Disusul EP perdana bertajuk Sensitive Soul di tahun 2019. Barulah di akhir tahun 2020, Hope kembali merilis Girl Eats Sun, EP kedua yang sepertinya mengonfirmasi keseriusannya berkarier di musik.
Bukan lagu pop ala anak muda biasa, musik Hope Tala tergolong unik karena menyatukan unsur bossa nova yang merupakan perpaduan samba dan jaz dengan R&B-soul. Hal ini tentu membuat musiknya sangat nyaman didengar. Apalagi liriknya juga singkat, mudah dicerna, tetapi kaya kosakata.
Bukan sebuah kebetulan, kepandaiannya menulis lagu dengan pemilihan kosakata yang baik ternyata sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ia tempuh. Hope ternyata adalah lulusan sarjana Sastra Inggris dari Universitas Bristol tahun 2019 lalu.
Ia bahkan memulai kariernya saat masih kuliah dulu. Bayangkan, ia harus membagi waktu antara kuliah, menjadi tutor, dan rekaman. Setelah lulus, ia pun memilih fokus di musik hingga menolak tawaran beasiswa S2 di Cambridge University.
Bakat akademisnya di bidang sastra ia jadikan backup plan, jika suatu hari nanti ia memilih berhenti dari profesinya sebagai musisi. Keputusannya menolak tawaran S2 dari Universitas Cambridge pun sudah ia pikirkan masak-masak.
Menurutnya, pendidikan master bisa menunggunya. Bahkan hingga 20 tahun lagi, tetapi karier musiknya yang sedang menanjak sebaiknya ia manfaatkan sebaik-baiknya sekarang.
Kasus seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Vokalis dan penulis lagu band Foals, Yannis Philippakis juga memutuskan keluar dari program sarjana di Oxford ketika band-nya dapat tawaran rekaman.
Secara visual, Hope Tala terlihat seperti keturunan India atau suku asli Amerika Selatan. Ternyata ia berdarah Irlandia dari sang ibu dan Jamaika dari sang ayah.
Ayahnya sering memutar lagu-lagu latin dan jaz di rumahnya. Sementara, kecintaan sang ibu pada lagu-lagu pop modern yang juga mempengaruhi Hope untuk membuat lagu yang bisa dinikmati anak muda.
Jika kamu perhatikan, sebenarnya tidak sedikit musisi dan aktor yang merupakan lulusan sarjana sastra, selain jurusan drama dan musik. Musik dan film, terutama untuk tugas menulis lagu atau naskah memang membutuhkan keterampilan bahasa yang mumpuni.
Begitu pula Hope Tala yang sudah punya gelar sarjana sastra dan mengaku suka sekali membaca buku dan novel. Beberapa penulis favoritnya selain Shakespeare adalah Chimamanda Ngozi Adichie, J.D. Salinger, dan Zadie Smith, dan Françoise Sagan.
Bukan tanpa sebab Hope Tala sampai rela menolak tawaran S2 dari Cambridge University. Tentunya, hal tersebut juga bisa saja dilakukan oleh siapapun. Bagaimana menurutmu? Setuju kalau ia adalah salah satu musisi pendatang baru paling berbakat saat ini?