Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Horor Terlaris A24, Talk to Me Susul Hereditary!

cuplikan film Talk to Me (dok. A24/Talk to Me)

Film horor rilisan A24 menunjukkan tren sebagai salah satu andalan utama rumah produksi tersebut. Setiap tahunnya, rilisan horor dari studio ini selalu dinanti pencinta film. Tidak heran jika film horor rilisan A24 selalu bisa meraih pendapatan besar.

Menariknya, film horor A24 selalu memiliki ciri khas berbeda dengan studio lain. Kecintaan penonton pun menjadi bukti bahwa ide baru bisa diterima dengan baik jika digarap secara serius. Enam film horor dalam daftar ini menunjukkan kesuksesan A24 membungkus ide baru yang tetap komersil.

1. Hereditary (2018)

cuplikan film Hereditary (dok. A24/Hereditary)

Hereditary masih memegang titel sebagai film horor tersukses produksi A24 dengan pendapatan internasional sebesar 80,2 juta dolar AS (sekitar Rp1,22 triliun). Catatan ini tergolong impresif, mengingat Hereditary merupakan debut penyutradaraan dari Ari Aster.

Lewat Herediraty, Aster menguak sisi kelam sebuah keluarga setelah ditinggal sang nenek. Periode yang seharusnya menjadi masa berduka justru memunculkan kejadian horor satu per satu yang menguak keterkaitan keluarga tersebut dengan sekte sesat.

2. Talk to Me (2023)

cuplikan film Talk to Me (dok. A24/Talk to Me)

Dengan pendapatan internasional sebesar 63,1 juta dolar AS (sekitar Rp966,3 miliar), Talk to Me mulai mengancam posisi Hereditary sebagai film horor terlaris dari A24. Pendapatan Talk to Me di bioskop Amerika Serikat saat ini bahkan sudah melebihi Hereditary. Penonton ternyat menyukai konsep mencekam dari permainan pemanggilan arwah yang ditampilkan oleh film ini.

3. Midsommar (2019)

cuplikan film Midsommar (dok. A24/Midsommar)

Setelah sukses besar di film pertama, Ari Aster hadir lewat Midsommar yang mengusung horor di tempat terang. Dani (Florence Pugh) yang hubungannya tengah merenggang memutuskan untuk mengikuti sang kekasih berlibur ke Swedia.

Disambut oleh festival tengah musim panas, Dani justru harus menyaksikan ritual berdarah setiap harinya. Midsommar disambut cukup baik dengan meraup pendapatan sebesar 47,9 juta dolar AS (sekitar Rp734,7 miliar).

4. The Witch (2015)

cuplikan film The Witch (dok. A24/The Witch)

The Witch mengangkat cerita horor dari rakyat Inggris tentang asal mula penyihir di masa lalu. Anya Taylor-Joy memerankan sosok Thomasin, gadis desa yang sehari-harinya hidup mengurus ladang milik keluarga.

Hidup terpisah dari keluarga lain membuat keluarga Thomasin justru menemui kekuatan jahat yang mengubah pandangan orang tentang mereka. Lewat film ini, A24 berhasil meraih pendapatan sebesar 40,4 juta dolar AS (sekitar Rp619,1 miliar)

5. It Comes at Night (2017)

cuplikan film It Comes at Night (dok. A24/It Comes at Night)

It Comes at Night menggabungkan elemen horor dan dunia apokaliptik. Dunia yang hancur menyisakan dua keluarga yang berusaha menjaga daerah mereka aman dari serangan makhluk jahat.

Akan tetapi, teror ternyata bisa berasal dari mereka sendiri. It Comes at Night diterima cukup baik oleh penonton dengan pendapatan sebesar 19,7 juta dolar AS (sekitar Rp302,2 miliar).

6. The Lighthouse (2019)

cuplikan film The Lighthouse (dok. A24/The Lighthouse)

Robert Pattinson bekerja sama dengan Willem Dafoe sebagai penjaga mercusuar di daerah terpencil. Disajikan dengan format hitam putih, The Lighthouse menampilkan teror mencekam di daerah yang kurang terjamah. Film ini menghasilkan 18,1 juta dolar AS (sekitar Rp278,1 miliar) selama masa penayangan.

Horor menjadi genre yang selalu bisa menarik perhatian pencinta film. A24 menghadirkan horor berbeda dari rilisan arus utama, tetapi kesuksesan enam film ini membuktikan jika eksplorasi genre horor ternyata bisa menguntungkan bagi industri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Mulyati
EditorSri Mulyati
Follow Us