6 Film Suspense Terbaik Era 2000-an Versi Roger Ebert, Tegang Pol!

Film suspense memang tak selalu menjadi pilihan utama di kalangan pencinta film. Namun, bukan berarti genre ini tak memiliki penggemar setia. Justru, banyak yang menyukai film suspense karena alur ceritanya yang penuh teka-teki, ketegangan yang dibangun secara perlahan, dan tentu saja, kejutan-kejutan yang membuat jantung berdebar kencang.
Bagi kamu yang gemar dengan film penuh ketegangan, berikut enam pilihan terbaik dari era 2000-an menurut Roger Ebert. Ebert adalah seorang kritikus film legendaris yang dikenal dengan ulasan-ulasan tajamnya sejak 1967 sampai akhir hayatnya di 2013. Dengan reputasinya yang mendunia, rekomendasi film suspense dari Ebert dijamin tak akan mengecewakan!
1. The Contender (2000)

Jika kamu menyukai film suspense berlatar belakang politik yang penuh dengan intrik dan drama, The Contender adalah pilihan yang tepat. Film ini mengisahkan Laine Hanson (Joan Allen), seorang senator wanita yang dicalonkan sebagai wakil presiden. Pencalonan Hanson memicu badai kontroversi, terutama dari Senator Shelly Runyon (Gary Oldman), yang berupaya menggali masa lalu Hanson untuk menemukan skandal yang bisa merusak reputasinya.
Roger Ebert memberikan pujian tinggi kepada The Contender dalam situsnya, RogerEbert.com. Ia menyebut film ini sebagai "thriller politik berdasarkan ketegangan dan isu." Ia juga menyoroti keberanian film ini dalam mengangkat isu-isu sensitif dan kompleks, seperti seksualitas dan standar ganda dalam politik. Menurut Ebert, The Contender berhasil menyajikan cerita yang tak hanya mengejutkan dan menghibur, tetapi juga memicu perdebatan setelah menontonnya.
2. Frailty (2001)

Frailty adalah contoh film suspense yang berhasil memadukan kengerian psikologis dengan teka-teki yang kuat. Dalam ulasannya, Roger Ebert menyebut film ini sebagai "karya luar biasa" yang menyembunyikan kedalaman cerita dan implikasi yang tak terduga. Ebert juga memuji bagaimana film ini bekerja di berbagai tingkatan, mulai dari prosedur kepolisian, teka-teki ala The Usual Suspects (1995), hingga teror domestik yang membangkitkan rasa kasihan sekaligus ngeri.
Frailty bercerita tentang Fenton Meiks (Matthew McConaughey) yang mengaku kepada agen FBI bahwa ia mengetahui identitas pembunuh berantai "Tangan Tuhan". Ia kemudian menceritakan kisah masa kecilnya yang traumatis, di mana ayahnya (Bill Paxton), seorang duda yang penyayang, mengaku mendapat wahyu dari malaikat untuk membunuh "iblis" yang berwujud manusia. Fenton muda (Matt O'Leary) dan adiknya, Adam (Jeremy Sumpter), terjebak dalam situasi yang mengerikan, di mana mereka harus membantu ayah mereka melakukan pembunuhan.
3. Changing Lanes (2002)

Ketika sebuah kecelakaan kecil berujung pada masalah besar, apa yang akan terjadi? Changing Lanes menawarkan jawabannya dalam sebuah cerita yang intens dan penuh makna. Menariknya, film ini dibintangi oleh dua aktor Hollywood yang di kemudian hari terlibat dalam film-film superhero DC dan Marvel, yaitu Ben Affleck dan Samuel L. Jackson.
Film ini mengisahkan Gavin Banek (Affleck), seorang pengacara sukses, dan Doyle Gipson (Jackson), seorang ayah yang berjuang untuk keluarganya. Keduanya terlibat dalam kecelakaan kecil yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah. Namun, ego dan kesombongan membuat mereka enggan untuk saling memaafkan, dan insiden kecil tersebut berkembang menjadi pertarungan sengit yang menghancurkan hidup mereka.
Changing Lanes lebih dari sekadar film suspense biasa. Roger Ebert, dalam ulasannya, memuji film ini karena tak terjebak dalam formula film balas dendam yang klise. Film ini menggali lebih dalam ke dalam jiwa manusia, serta menantang penonton untuk merenungkan pilihan-pilihan yang mereka buat dalam hidup dan dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain.
4. No Country for Old Men (2007)

Berhasil membawa pulang empat piala di Oscar 2008, termasuk Best Picture, No Country for Old Men secara kualitas tentunya tak perlu diragukan lagi. Film karya Joel dan Ethan Coen ini menyajikan perpaduan sempurna antara ketegangan, karakter yang kuat, dan dialog yang memikat. Roger Ebert sendiri menyebut film ini sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat oleh Coen bersaudara, bahkan menyamai kualitas Fargo (1996), film mereka yang paling ikonik.
Alur cerita No Country for Old Men mengikuti Llewelyn Moss (Josh Brolin) yang menemukan tas berisi uang hasil transaksi narkoba yang gagal. Aksinya ini kemudian memicu pengejaran tanpa henti oleh Anton Chigurh (Javier Bardem), seorang pembunuh psikopat. Di sisi lain, Sheriff Ed Tom Bell (Tommy Lee Jones) berusaha untuk menghentikan jejak pembunuhan Chigurh yang kejam.
5. Lakeview Terrace (2008)

Selain Changing Lanes, Lakeview Terrace juga menjadi film suspense Samuel L. Jackson yang meraih skor sempurna dari Roger Ebert. Jackson memerankan Abel Turner, seorang polisi veteran LAPD yang tinggal di lingkungan perumahan nyaman bernama Lakeview Terrace. Kehidupan tenangnya terusik ketika pasangan muda, Chris (Patrick Wilson) dan Lisa (Kerry Washington), pindah ke sebelah rumahnya. Abel, yang ternyata seorang rasis, mulai melakukan teror dan pelecehan terhadap pasangan antarras tersebut.
Dalam ulasannya, Ebert menyebut Lakeview Terrace sebagai film yang akan memicu reaksi kuat dari penonton, termasuk kemarahan. Ia memuji Neil LaBute, sebagai sutradara, yang berani menciptakan situasi menyakitkan yang menantang rasa kemanusiaan karakter. Ebert juga menyoroti kompleksitas akting Jackson sebagai Abel, seorang rasis yang memiliki alasan tersendiri atas tindakannya, meskipun tak dapat dibenarkan.
6. Knowing (2009)

Hujan kritikan dari kritikus maupun penonton yang diterima Knowing kala itu tak menghalangi Roger Ebert untuk memberikan pujian setinggi langit pada film karya Alex Proyas ini. Ia menyebut Knowing sebagai salah satu film suspense terbaik yang pernah ia saksikan. Ebert bahkan membandingkannya dengan Dark City (1998), film karya Proyas lainnya, karena kesamaan tema tentang hakikat tersembunyi dari dunia yang kita kira kita tinggali.
Knowing bercerita tentang John Koestler (Nicolas Cage), seorang profesor astrofisika di MIT yang bergulat dengan kematian istrinya. Suatu hari, sebuah kapsul waktu dari tahun 1959 dibuka di sekolah anaknya. Di dalamnya, terdapat gambar-gambar prediksi siswa, tetapi satu lembar berisi deretan angka misterius.
Koestler, yang awalnya skeptis, perlahan menyadari bahwa angka-angka tersebut meramalkan tanggal dan detail tragedi besar yang terjadi di masa lalu. Terdorong untuk mengungkap makna di balik angka-angka tersebut, ia dibawa pada serangkaian kejadian menegangkan dan membuatnya mempertanyakan keyakinannya tentang alam semesta. Tertantang untuk menontonnya?
Dari intrik politik yang bikin penasaran di The Contender sampai misteri angka-angka yang bikin merinding di Knowing, keenam film suspense pilihan Roger Ebert ini menawarkan pengalaman menonton yang bakal bikin kamu susah tidur. Jadi, siapkan camilan, matikan lampu kamar, dan bersiaplah untuk dibuat tegang sekaligus kagum dengan alur cerita yang sulit ditebak. Selamat menonton!