6 Film yang Wajib Kamu Tonton jika Suka A Real Pain, Penuh Makna!

Mendekati perhelatan akbar Oscar 2025 pada 2 Maret mendatang, sorotan terhadap film-film berkualitas yang berhasil meraih nominasi semakin meningkat. Tak terkecuali A Real Pain (2024), film yang digarap oleh aktor berbakat Jesse Eisenberg. Meski tak masuk dalam nominasi Best Picture, film ini sukses unjuk gigi dengan meraih dua nominasi bergengsi lainnya, yakni Best Supporting Actor untuk Kieran Culkin dan Best Original Screenplay untuk Eisenberg.
A Real Pain berkisah tentang perjalanan dua sepupu, David dan Benji (Eisenberg dan Culkin), ke Polandia setelah kematian nenek mereka. Awalnya berusaha menelusuri jejak sejarah keluarga mereka di tanah leluhur, mereka justru terjebak dalam pusaran konflik dan kenangan masa lalu yang belum selesai. Film ini sukses mencuri perhatian penonton dan kritikus karena alur ceritanya yang relevan, dialog yang cerdas, dan penampilan memukau dari para aktornya.
Jika kamu adalah salah satu penonton yang jatuh hati dengan dinamika antarkarakter dan perjalanan penuh makna dalam A Real Pain, maka kamu berada di tempat yang tepat. Selain A Real Pain, ada banyak film lain yang mengangkat tema serupa dan tak kalah menarik untuk disaksikan. Berikut ini enam rekomendasi film yang wajib kamu tonton jika menyukai A Real Pain.
1. The Darjeeling Limited (2007)

Disutradarai Wes Anderson, The Darjeeling Limited adalah perjalanan penuh warna yang memadukan komedi eksentrik dengan drama keluarga yang menyentuh hati. Film ini mengikuti tiga bersaudara—Francis (Owen Wilson), Peter (Adrien Brody), dan Jack (Jason Schwartzman)—yang melakukan perjalanan melintasi India dengan kereta. Tujuan perjalanan mereka bukan sekadar wisata, melainkan upaya untuk memperbaiki hubungan yang renggang setelah kematian ayah mereka.
Sama seperti A Real Pain, film ini menggali kompleksitas hubungan keluarga yang dipenuhi dengan cinta dan konflik. Francis yang dominan berusaha mengendalikan perjalanan, Peter masih bergulat dengan perannya sebagai suami dan calon ayah, sementara Jack tenggelam dalam patah hati akibat hubungan yang belum selesai. Sepanjang perjalanan, ketiganya terus bersitegang, mengungkap luka lama, dan mempertanyakan makna kedekatan yang telah lama hilang.
2. The Farewell (2019)

Dalam A Real Pain, perjalanan kedua protagonisnya menelusuri akar keluarga mereka di Polandia menciptakan refleksi emosional yang dalam tentang hubungan dan kehilangan. Serupa juga dengan yang dialami Billi (Awkwafina) dalam film arahan Lulu Wang bertajuk The Farewell. Film ini mengisahkan bagaimana Billi, seorang wanita keturunan Tionghoa/Amerika, kembali ke kampung halamannya di China dan berusaha berdamai dengan tradisi dan kenyataan pahit mengenai nenek tercintanya, Nai Nai (Zhao Shu Zhen).
Ketika keluarga Billi mengetahui bahwa Nai Nai mengidap penyakit mematikan, mereka memilih untuk merahasiakannya demi menjaga kebahagiaannya. Sebagai gantinya, mereka mengadakan sebuah pernikahan sebagai alasan untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Keputusan ini memicu dilema moral bagi Billi, yang tumbuh dengan budaya Barat dan percaya bahwa kebenaran harus diungkapkan.
3. Whitnail and I (1987)

Film yang wajib kamu tonton selanjutnya jika menyukai A Real Pain adalah Withnail and I. Berstatus cult classic, film Inggris ini mengikuti Withnail (Richard E. Grant) dan I (Paul McGann), dua aktor pengangguran yang melarikan diri dari kehidupan kota dengan menyewa sebuah pondok di pedesaan. Alih-alih menemukan ketenangan, mereka justru terjerumus dalam serangkaian kejadian konyol dan absurd, mulai dari berurusan dengan penduduk lokal yang aneh hingga menghadapi tantangan alam yang tak terduga.
Dalam hal dinamika karakter, Withnail memiliki kemiripan yang mencolok dengan Benji dalam A Real Pain. Keduanya sama-sama eksentrik, tak memiliki arah hidup yang jelas, dan cenderung membuat keputusan impulsif yang berujung pada kekacauan. Meskipun demikian, layaknya Benji, Whitnail memiliki sisi sensitif dan rentan yang tersembunyi di balik fasadnya yang cuek dan sembrono.
4. The End of the Tour (2015)

Sembilan tahun sebelum membuat dan membintangi A Real Pain, Jesse Eisenberg lebih dulu tampil dalam film drama berbumbu perjalanan berjudul The End of the Tour. Diangkat dari kisah nyata, film ini mengikuti perjalanan 5 hari seorang jurnalis Rolling Stone, David Lipsky (Eisenberg), saat mewawancarai penulis novel Infinite Jest, David Foster Wallace (Jason Segel). Sepanjang perjalanan, mereka berbagi percakapan mendalam yang penuh dengan ketegangan, kecanggungan, dan kehangatan.
The End of the Tour menawarkan interaksi dua karakter yang kompleks, serupa dengan A Real Pain. Lipsky, yang awalnya mengagumi Wallace, perlahan-lahan mulai merasakan campuran rasa iri dan ketidakamanan.
Di sisi lain, Wallace yang tampak santai ternyata menyimpan kecemasan tentang ketenarannya dan bagaimana pandangan orang-orang terhadapnya. Semua perasaan yang bercampur aduk ini dirangkum dengan apik dalam naskah garapan Donald Margulies.
5. Transamerica (2005)

Transamerica memiliki semua elemen road trip yang emosional seperti A Real Pain, tetapi dengan isu yang tak kalah kompleks. Film ini mengikuti perjalanan Bree Osbourne (Felicity Huffman), seorang wanita transgender yang hampir menyelesaikan operasinya, tapi mendadak harus menghadapi kenyataan bahwa ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Toby (Kevin Zegers). Keduanya melakukan perjalanan yang memaksa mereka untuk menghadapi masa lalu dan kenyataan yang ada di depan mata.
Didukung penampilan luar biasa Felicity Huffman sebagai Bree, yang juga meraih nominasi Oscar pertamanya lewat film ini, Transamerica akan membuatmu tertawa, menangis, dan merenungkan arti keluarga yang sebenarnya. Film ini mengajak penonton untuk melihat lebih dalam dari sekadar label dan prasangka, memahami kompleksitas identitas, dan merayakan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Jelas tak boleh dilewatkan!
6. One of Them Days (2025)

Jika diukur dengan jarak, perjalanan kedua protagonis dalam One of Them Days mungkin tak sejauh protagonis dalam A Real Pain maupun film-film lainnya dalam daftar ini. Namun, perjalanan emosional yang mereka lalui tak kalah intens dan penuh tantangan. Film ini mengisahkan Dreux dan Alyssa (Keke Palmer dan SZA), dua sahabat yang harus menghadapi satu hari penuh kekacauan setelah uang sewa mereka raib karena ulah pacar Alyssa.
Layaknya A Real Pain, One of Them Days mengeksplorasi hubungan antarkarakter dengan cara autentik. Jika A Real Pain menyoroti dinamika keluarga yang menjauh seiring waktu, One of Them Days menampilkan persahabatan yang diuji oleh tekanan hidup. Kedua film ini sama-sama mengingatkan bahwa hubungan yang kita anggap solid bisa berubah ketika dihadapkan pada situasi sulit. Tertarik memasukkannya ke watchlist-mu?
A Real Pain adalah representasi yang jujur tentang dinamika antarindividu yang kompleks, di mana tawa dan air mata berjalan beriringan. Enam film di atas menawarkan pengalaman menonton yang serupa, dengan alur cerita yang kuat, karakter yang menarik, perjalanan yang seru, dan tema-tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Yuk, masukkan film-film ini ke dalam daftar tontonanmu dan siap-siap terhanyut dalam kisahnya!