7 Fakta Film Aftersun, Kisah Perjuangan Paul Mescal Jadi Papa Muda

Hal pertama yang membuat film berdurasi 101 menit ini menarik adalah dapur produksi yang digawangi para perempuan hebat. Selain Charlotte Wells, selaku penulis naskah dan sutradara, bangku produser diduduki Adele Romanski yang pernah membuat film hits peraih Oscar, Moonlight (2016). Sementara sinematografinya dikendalikan Gregory Oke.

Duet naskah, skenario, dan visual apik Aftersun (2022) diperindah dengan backsound dari Blair McClendon. Gak ketinggalan, chemistry antara Paul Mescal dan Frankie Corio terlihat nyata. Seolah kedua aktor tersebut benar-benar terlibat hubungan keluarga. Mereka memerankan duo ayah dan anak, Calum Aaron dan Sophie Leslie Patterson.

Film yang didistribusikan MUBI dan A24 ini sebenarnya memiliki plot sederhana. Dialami banyak orang, Aftersun (2022) menceritakan ayah dan putrinya yang menghabiskan liburan musim panas dengan paket wisata murah ke Turki. Dengan latar waktu melompat dari akhir dekade 1990-an ke 2020-an lalu sebaliknya, film ini menghadirkan nostalgia.

Di menit-menit pertama, penonton digiring untuk melihat film dari sudut pandang Calum (Paul Mescal). Namun, sejurus kemudian, ekspektasi itu lenyap karena film ini adalah scene serpihan memori dan imajinasi Sophie (Frankie Corio) tentang sang ayah yang ia pungut dari kenangan masa kecilnya. Visual hangat dan tata musik selaras menjadi duel maut film ini.

Calum adalah laki-laki idealis penuh kasih yang berusaha keras menjadi ayah terbaik bagi putri semata wayangnya. Sementara Sophie tumbuh jadi gadis 11 tahun yang peka dan amat bijaksana untuk usianya.

Kedewasaan Sophie lahir dari kondisinya sebagai anak broken home. Meski tak dijelaskan secara rinci dalam film, tersirat bila ayah dan ibunya berpisah sejak lama.

Sophie tinggal bersama sang ibu di Skotlandia. Hanya bertemu putrinya saat liburan sekolah, Calum tinggal sendirian di London.

Kendati berpisah, Calum dan ibu Sophie tetap berhubungan baik dan saling menyayangi sebagai 'keluarga'. Dari percakapan Calum dan Sophie, keluarga mereka mungkin tak utuh, tetapi cinta membuat mereka sembuh dan bertumbuh.

Sepanjang film, penonton disuguhkan karakter Sophie yang tak ragu mengungkapkan pendapat dan pandangan jujurnya kepada Calum. Namun, diam-diam ia mengamati dan berusaha memahami sosok Calum sebagai ayah yang ia kenal sekaligus sebagai laki-laki asing yang ia temui hanya saat liburan. Ia menangkap sesuatu yang janggal dalam diri ayahnya.

Tak beda jauh, Calum menyimpan banyak rahasia. Dari cuplikan singkat bersorot lampu strobo, ia rupanya bergelut dengan masa lalu dan kebangkrutannya saat ini.

Berusaha tegar dan menyenangkan di mata Sophie, Calum menghadapi kerapuhan dirinya yang tiba-tiba harus menjadi ayah di usia remaja. Ia bahkan sangsi dapat bertahan hidup sebelum usia 30 tahun.

Di sela-sela ruang hampa keharmonisan antara orangtua dan anak, terselip rahasia yang hanya diketahui dan disimpan sendiri oleh masing-masing anggota keluarga. Kendati rahasia tersebut terdengar seperti 'jarak' dalam relasi, keluarga tetaplah menjadi tujuan 'pulang' serta 'wadah' besar bagi setiap anggotanya untuk mencintai satu sama lain tanpa syarat.

Sebagai dua individu asing yang sebenarnya satu kesatuan, Sophie berusaha memahami dan meraih Calum dengan kapasitas kacamatanya sebagai seorang anak. Sementara Calum, dengan segala keterbatasannya, bersusah payah menjadi panutan positif bagi sang anak. Apa pun yang terjadi dan dilakukan Sophie, Calum ingin menjadi tempat 'pulang' untuk putrinya.

Calum dan Sophie mengabadikan liburan terakhir mereka dengan camcorder. Di penghujung film, penonton disajikan adegan menyentuh, di mana Sophie yang telah dewasa melihat kembali potret dan video berumur dua dasawarsa tersebut. Kemudian, ada adegan Calum merekam tingkah konyol putrinya lalu mematikan kamera dan memasuki ruangan gelap.

Bukan tanpa alasan Sophie memutar kembali kenangan liburannya bersama Calum. Selain berusaha mengenal kembali detail sang ayah yang mungkin ia lewatkan saat kecil, ia pun merefleksi dirinya sendiri yang kini sudah menjadi orangtua. Di tengah ingatan berkabut tentang ayahnya, ia belajar untuk menjadi ibu yang baik bagi bayinya yang baru lahir.

Lewat kenangan yang diabadikan kamera dan otaknya, Sophie menyusun kepingan sosok ayahnya yang mungkin tidak sempurna sebagai orangtua. Namun, setiap memori, entah indah ataupun buruk, yang ia buat bersama Calum di masa lalu menjadi pelajaran berharga di kemudian hari. Daripada menyangkal, ia memilih menerima dan merawat memori tersebut.

Alur cerita yang mengalir lambat di 60 menit pertama film mungkin membuat sebagian penonton bosan. Namun, sisa durasinya seketika menjadikan Calum dan Sophie karakter yang amat dicintai.

Di sesi liburan yang dibumbui emosi kompleks itu, Paul Mescal dan Frankie Corio berhasil menghadirkan dinamika orang tua dan anak yang melankolis namun manis. Calum yang rapuh kadang terdistraksi oleh jiwa mudanya yang mengakibatkan ia sesekali mengabaikan kehadiran Sophie.

Calum berusaha tegar dan menenangkan kecemasannya di hadapan sang putri dengan mempraktikkan gerakan tai chi. Lalu, Sophie adalah visual anak menuju remaja yang bergelut dengan perubahan diri dan realitas kehidupan yang ia hadapi.

Aftersun (2022) pertama kali tayang di Cannes Film Festival pada 21 Mei lalu dan meraih French Touch Prize of the Jury. Ia diputar di berbagai gelaran festival film dan telah mengantongi banyak penghargaan serta nominasi. Mendapat ulasan dan sambutan positif kritikus, film ini rilis berkala sejak 21 Oktober 2022 dimulai dari bioskop Amerika Serikat.

Untukmu yang ingin menonton, pastikan cukup umur, ya! Di United Kingdom dan Australia, Aftersun (2022) diberi rating usia "R" dan "18+" karena memuat sedikit bahasa kasar dan adegan dewasa. Film ini pun dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa penonton, karena secara implisit menghadirkan isu kesehatan mental, terutama di ranah orangtua.

Selain hadir secara daring melalui platform streaming MUBI untuk pasar film global, Aftersun (2022) berpotensi tayang di layanan streaming video lainnya, seperti Netflix dan Hulu. Jadi, apakah kamu tertarik atau bahkan sudah menonton kisah emosional Calum dan Sophie?