7 Lagu Indonesia yang Menyindir Koruptor, Penuh Kritik Sosial!

Menyuarakan ketidakpuasan atas ketidakadilan melalui lagu menjadi kebiasaan dari para musisi Indonesia. Kritik sosial tentang koruptor pun banyak bermunculan dari karya musik mereka. Pendengar mereka pun merasa dimengerti. Itu karena rakyat semakin resah dengan beragam masalah yang terjadi di negeri ini.
Jika kamu juga merasa geram akan praktik korupsi yang merugikan masyarakat dan menciptakan kesenjangan ekonomi, deretan lagu Indonesia ini dapat mewakili amarahmu. Mirisnya, praktik itu justru sering dilakukan oleh pejabat negara yang bertanggung jawab membuat rakyat sejahtera. Yuk, simak!
1. "Cerita Rakyat" dari Fiersa Besari mengkritik pejabat yang hobi mencuri uang rakyat hingga mempersulit orang miskin, alih-alih bikin sejahtera
2. "Memang" dari Slank mengungkap rasa bangga hidup secara apa adanya karena tak sudi termasuk dalam golongan koruptor, penipu, maupun pencuri
3. "Bangsat" dari Iwan Fals membahas kemerdekaan yang tak menemukan cahaya. Itu karena koruptor masih berkeliaran di luar sana
4. "Di Bawah Mentari" milik Once Mekel menyindir korupsi yang kian menjadi. Koruptor tak lagi punya nurani pada penderitaan rakyat
5. "Rakus" dari T16 membahas koruptor yang tak dapat hukuman setimpal karena hanya dipenjara dengan fasilitas mewah sebagai formalitas
6. "Seperti Para Koruptor" dari Slank membahas rasa enggan bergelimang harta dari kecurangan, seperti koruptor, karena sudah puas jadi sederhana
7. Korupsi dalam berbagai birokrasi menciptakan kesenjangan ekonomi bagi masyarakat tanpa akhir dibahas dalam "Indonesia" milik Rhoma Irama
Kasus korupsi masih sangat umum terjadi di Indonesia. Tidak heran jika banyak lagu Indonesia yang menyuarakan kritik atas masalah tersebut. Lirik-liriknya menyindir para koruptor dengan tajam, bahkan banyak yang masih sesuai dengan realitas saat ini.