8 Lagu Terbaik Fionna Apple, Sad Pop Princess yang Dipuja Lagi

Fiona Apple merupakan nama prominen pada akhir tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Ia pertama kali dikenal lewat album Tidal pada 1996 yang membuat namanya melambung. Apple yang lahir dari keluarga seniman dan ayah yang alkoholik sempat mengalami kejadian traumatis dan beberapa kali menjalani hubungan toksik.
Berbagai pengalaman hidupnya seakan menjelaskan ciri khas liriknya yang dilabeli beberapa media sebagai soul-baring atau bahkan provokatif. Ia juga sering disebut sebagai pelopor musik sad pop.
Dilansir The New Yorker, kini Apple tinggal bersama sahabat karibnya, Zelda Hallman, dan hidup jauh dari sorotan media. Meski begitu, ia tetap aktif berkarya.
Tak hanya merilis album pada 2020, ia juga sering dapat proyek mengisi soundtrack dan score beberapa film serta serial televisi. Royalti dari lagu-lagunya terdahulu pun masih terus mengalir tanpa ia harus menjalani hidup layaknya selebritas lain.
Beberapa tahun belakangan namanya mulai menyeruak. Alasannya adalah kemunculan musisi-musisi muda perempuan yang turut mengusung genre sad pop, misalnya, Billie Eilish, Tate McRae, dan Olivia Rodrigo.
Sontak publik pun diingatkan bahwa jauh sebelum mereka, ada Lana del Rey, Michelle Branch, Sinead O'Connor dan Alanis Morisette. Serta tentu Fiona Apple yang bisa dibilang salah satu pelopor pertamanya.
Buat yang masih awam dengannya, kamu bisa mulai dari delapan lagu terbaik Fiona Apple sepanjang kariernya berikut ini. Liriknya menyayat hati banget!
1. Criminal
"Criminal" adalah single ketiga dari album debut Apple berjudul Tidal. Saat album tersebut dirilis pada 1996, Apple masih berusia 18 tahun. Namun, kedalaman liriknya dipuji banyak pihak. Lagu ini bahkan bertahan di Billboard Chart 100 selama 20 minggu berturut-turut.
"Criminal" menceritakan kekhawatiran dan berbagai isu kesehatan mental yang ia alami, seperti gangguan makan, kecanduan obat terlarang, trauma masa lalu, serta hubungan toksik yang pernah ia jalani bersama seorang pria yang lebih tua.
Hanya saja, saat itu sebagian lainnya menyoroti pilihan Apple membuat video musik yang provokatif dan dianggap agak vulgar untuk bisa ditayangkan di televisi. Apple kemudian menjawab lewat Rolling Stone bahwa ia mengambil keputusan tersebut untuk mencegah label atau pihak lain mengeksploitasinya tanpa persetujuan.
2. Never Is a Promise
Dalam "Never Is a Promise", Apple membuat lagu dengan iringan piano bernuansa sedih dan kelam. Dilansir Vulture, ia mengaku lagu ini dibuatnya untuk kekasihnya pada masa remaja yang meninggalkannya untuk gadis lain.
Meski begitu, temanya bisa diartikan jadi banyak hal sesuai persepsi masing-masing pendengar. Misalnya, perjuangan orang yang berjibaku dengan isu kesehatan mental. Lagu ini masuk dalam album debutnya yang rilis pada 1996.
3. Sleep to Dream
"Sleep to Dream" adalah lagu yang mengantarkan Apple merengkuh MTV Video Music Award untuk artis pendatang baru pada 1997. Lagu ini jadi single tersukses kedua Fiona Apple sepanjang kariernya.
Secara lirik, "Sleep to Dream " berisi ekspresi perasaan kecewa dan marah yang amat dalam. Namun, ia selalu bisa merangkainya dengan pilihan kata yang elegan. Cocok didengarkan saat kamu sebal dan butuh pelampiasan yang tidak merugikan orang lain.
4. Hot Knife
Dalam "Hot Knife", Fiona Apple berhasil membuktikan talenta mentahnya. Ia bernyanyi dengan suara contralto-nya hanya dengan iringan drum dan piano. Namun, lagu ini berhasil menyuguhkan suasana mistik dan majestik dalam satu waktu.
Lagu ini dirilis sebagai bagian dari album keempatnya yang berjudul The Idler Wheel Is Wiser than the Driver of the Screw and Whipping Cords Will Serve You More than Ropes Will Ever Do. Ia menciptakan lagu ini bersama sang kakak, Amber. Tak heran kalau kamu bisa mendengar dua tipe vokal dalam lagu tersebut.
5. Fast As You Can
"Fast As You Can" punya vibrasi yang sama seperti "Criminal". Bedanya, Apple menggunakan dominasi perkusi dalam aransemen lagu ini, sehingga nuansa jazz di dalamnya lebih kuat.
Lagu ini dirilis pada 1999 bersamaan dengan album keduanya yang berjudul panjang When The Pawn Hits The Conflicts He Thinks Like A King What He Knows Throws The Blows When He Goes To The Fight And He’ll Win The Whole Thing ’Fore He Enters The Ring There’s No Body To Batter When Your Mind Is Your Might So When You Go Solo, You Hold You.
"Fast As You Can" dibuat untuk menjelaskan kesulitannya mencari keseimbangan dalam hubungan percintaan. Terkadang, ada hal-hal yang memang tak bisa dijelaskan apalagi bila salah satu dari pasangan mengidap gangguan mental yang membuatnya jadi sosok destruktif untuk diri sendiri dan orang lain.
6. Across the Universe
Untuk mengatasi isu kesehatan mental dan alkoholisme, Apple sempat mempelajari ajaran Buddha. Ini pula yang membuatnya memutuskan untuk meng-cover lagu milik The Beatles berjudul "Across the Universe". Lagu ini diciptakan John Lennon yang juga pernah belajar ajaran Buddha dan memasukkan satu kalimat dari bahasa Sansekerta berbunyi “Jai guru deva om".
Jika The Beatles membuat versi akustik yang intimate, Apple mencoba memasukkan instrumen tambahan yang membuat lagu ini lebih bernuansa sad pop. Video musiknya juga menarik, tampak sang diva menyanyi dalam ketenangan sementara kekacauan sedang terjadi di belakangnya.
7. Ladies
"Ladies" diambil dari album terbaru Fiona Apple berjudul Fetch The Bolt Cutters yang rilis 2020 lalu. Menarik, karena pada album tersebut Apple lebih condong ke genre jazz ketimbang pop.
Lagu "Ladies" sendiri menjadi menarik karena mengandung pesan pemberdayaan perempuan yang penting. Ia mengangkat isu cinta segitiga dan perselingkuhan yang seringkali membuat perempuan saling menyalahkan dan menjatuhkan. Seakan melupakan peran pria yang posisinya lebih salah. Relevan banget dengan isu terkini.
8. Fetch The Bolt Cutters
Melalui Vulture, Apple mengaku bahwa lagu ini adalah karya pamungkas yang ia bikin untuk album Fetch The Bolt Cutters. Berjudul sama dengan albumnya, lagu ini ia buat untuk mengingatkan pendengar akan pentingnya kebebasan bersuara dan memutuskan sesuatu untuk diri sendiri.
Dilansir The New Yorker, frasa "Fetch The Bolt Cutters" dikutip dari dialog Gillian Anderson dalam serial The Fall yang mendapuknya menjadi investigator kasus penculikan dan pelecehan seksual. Ia mengucapkan frasa tersebut ketika akan membuka sebuah pintu ruang penyiksaan.
Fiona Apple adalah satu dari sedikit musisi yang berani mengambil keputusan hidup jauh dari hingar bingar dunia hiburan Amerika Serikat. Ia benar-benar memilih fokus berkarya dan tak membiarkan media mengeksploitasi kehidupan pribadinya seperti pada awal kemunculannya dulu. Salut, sih!