Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angga Dwi Sasongko: Star Factor Bukan Faktor Utama Kesuksesan Film

Angga Dwi Sasongko Singgung Star Factor Bukan Faktor Utama Kesuksesan Film.jpg
Angga Dwimas Sasongko di peluncuran Pal8 Pictures, Selasa (17/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema dan salah satu sosok di balik kesuksesan film animasi Jumbo (2025), hadir sebagai narasumber dalam acara peluncuran Pal8 Pictures di Gedung Tempo, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/6/2025). Acara yang juga dihadiri Lola Amaria, Budi Setyarso, dan dipandu Sigit Prabowo ini menandai debut perusahaan baru itu.

Dalam acara tersebut, Angga berbagi pandangannya tentang industri perfilman Indonesia. Dengan pengalamannya, Angga menawarkan wawasan mendalam tentang pergeseran paradigma dalam industri perfilman Indonesia, salah satunya tentang star factor dalam film.

1. Angga bilang star factor sudah tak relevan, digantikan talent factor

Angga bilang star factor sudah tak relevan, digantikan talent factor.jpg
Angga Dwimas Sasongko di peluncuran Pal8 Pictures, Selasa (17/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Angga menyatakan bahwa era star factor, di mana keberhasilan film bergantung pada popularitas bintang, telah usai. Istilah star factor sendiri berangkat dari fenomena di mana satu film "diangkat" oleh penampilan sang bintang semata.

"Saya harus bilang bahwa star factor udah gak ada, yang ada talent factor. Jadi, udah gak ada lagi presentasi talent dengan jumlah follower. Gak ngaruh. Tapi talent factor penting. Terus talent factor adalah apa? Mencari pemain yang cocok sama perannya, yang cocok sama ekosistemnya. (Itu) jauh lebih penting ketimbang star factor-nya," ujarnya.

Sutradara Mencuri Raden Saleh ini sempat menyinggung kalau jumlah pengikut media sosial sudah tak lagi relevan. Angga percaya penonton film hari ini lebih mencari koneksi emosional, bukan sekadar wajah terkenal.

"Karena hari ini penonton masuk ke bioskop bayar, mereka butuh effort. Kalau cuma mau nonton, mau lihat star-nya, buka aja handphone. Di Instagram nonton, di TikTok gampang nonton, gitu. Tapi yang mereka cari adalah connection," tambahnya.

2. Jelaskan ada faktor lain yang lebih penting dari bintang film

Jelaskan ada faktor lain yang lebih penting dari bintang film.jpg
Angga Dwimas Sasongko di peluncuran Pal8 Pictures, Selasa (17/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Angga juga menyoroti bahwa keputusan penonton untuk menonton sebuah film lebih dipengaruhi oleh faktor irasional, seperti kualitas cerita dan produksi, bukan sekadar kehadiran bintang semata.

"Pada akhirnya, kenapa penonton membeli tiket, kita harus lihat itu sebagai irrational decision. Nah, apa saja yang memengaruhi irrational decision hari ini? Itu yang menarik, behavior yang menarik buat dipelajari," katanya.

Ia berbagi pengalaman dari Jumbo yang sukses dengan 10 juta penonton hingga film lamanya yang hanya mendapat kurang dari 10 ribu penonton. Sutradara kelahiran Jakarta ini menegaskan kalau passion dan riset mendalam lebih menentukan dalam pembuatan film.

"Great things take time. Jadi, untuk bikin satu film emang gak bisa buru-buru. Perlu waktu, perlu nulis. Seperti yang Mas Budi bilang, perlu riset. Bahkan riset itu bukan cuma riset cerita. Contohnya waktu saya bikin Jumbo, yang saya riset adalah orangnya dulu," imbuh Angga.

3. Sebut produksi film butuh ruang yang sehat untuk tumbuh

Sebut produksi film butuh ruang yang sehat untuk tumbuh.jpg
Angga Dwimas Sasongko di peluncuran Pal8 Pictures, Selasa (17/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sebagai pegiat film, Angga menekankan pentingnya ekosistem yang mendukung bagi industri film agar bisa tumbuh.

"Dengan teknologi, dengan akses kepada market yang lebih mudah ini, sebetulnya mereka cuma butuh tempat, ruang yang sehat, yang supportive untuk mereka bisa tumbuh," ujar Angga.

Angga berharap Pal8 Pictures dapat menjadi ruang baru bagi talenta muda untuk berkembang, mengingat potensi besar perfilman Indonesia yang didukung oleh inovasi dan kolaborasi, seperti yang ia terapkan dalam produksi Jumbo.

"Dan saya sangat berharap Pal8 (Pictures) bisa menjadi ruang baru untuk mereka-mereka ini," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti
EditorTriadanti
Follow Us