Apa Itu Film Mockumentary? Ini Penjelasannya!

Pernahkah kamu menonton film yang dikemas layaknya film dokumenter? Namun, di tengah-tengah durasi, kamu tersadar kalau semua yang terjadi di dalam film adalah fiksi belaka? Itulah yang disebut dengan film mockumentary.
Berbeda dengan film pada umumnya, mockumentary memiliki konsep yang unik. Mengaburkan batasan antara realita dan fiksi, genre yang satu ini menjadi favorit banyak sineas berkat fleksibilitasnya ketika dibaurkan dengan genre lain. Tidak hanya menghadirkan tontonan segar tapi juga pengalaman menonton yang tidak biasa.
Lantas, apa itu film mockumentary? Kenapa istilah yang satu ini terdengar tidak asing di telinga kita? Cari tahu jawabannya lewat pembahasan di bawah ini, yuk!
1. Apa itu mockumentary?

Mockumentary berasal dari gabungan kata mock atau ejekan dan documentary. Jika digabungkan, kedua kata tersebut dapat diartikan sebagai dokumenter tiruan. Dilansir Studiobinder, mockumentary merupakan film yang digarap menggunakan format dokumenter yang menggambarkan karakter atau peristiwa fiksi.
Dengan menggabungkan unsur realisme dan narasi fiksi, mockumentary menjadi salah satu alat favorit bagi para sineas untuk menyampaikan sindiran terhadap isu sosial, politik, hingga budaya. Disampaikan dalam bentuk guyonan receh hingga pinggir jurang menjadikan mockumentary lekat dengan genre komedi.
2. Sejarah singkat mockumentary

Eksistensi mockumentary dapat ditemui sejak awal industri film berkembang. Salah satu pelopornya ada film dokumenter bergaya satir karya Luis Buñuel dengan Las Hurdes: Tierra Sin Pan. Rilis pada 1933, Buñuel mengkritik kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi di wilayah pedesaan Spanyol dengan presentasi yang dilebih-lebihkan.
Ada juga pentas radio besutan Orson Welles, War of the Worlds, yang disiarkan pada 1938 membuat geger Amerika Serikat. Para pendengar setianya dibuat percaya bahwa alien akan datang menginvasi Bumi saking meyakinkannya. Berdampak begitu kuat, teknik tersebut lantas diadopsi ke dalam film dokumenter pertama yang dirilis BBC pada 1957.
Berjudul Swiss Spaghetti Harvest, film ini mengikuti rutinitas sebuah keluarga di Swiss yang membudidayakan pohon spageti. Dibawakan langsung oleh pembawa acara terkenal pada masanya, Richard Dimbleby, banyak penonton yang terkecoh dan mempercayai hal tersebut berkat dikemas dalam format dokumenter yang otentik.
3. Karakteristik mockumentary

Mockumentary mengadopsi sejumlah elemen penting dari film dokumenter sungguhan, mulai dari sesi wawancara, penggunaan handheld camera, hingga wawancara langsung di tempat kejadian. Yang membedakannya, karakter dan peristiwanya murni fiksi belaka.
Konsep tersebut memungkinkan karakternya melakukan breaking the fourth wall atau berbicara langsung ke arah kamera. Dalam genre komedi, selain menegaskan kesan realistis, kritikan maupun sindiran pedas dalam bentuk lelucon yang disampaikan pun terasa lebih maksimal dalam mengundang gelak tawa.
Sementara dalam genre lain, breaking the fourth wall digunakan sebagai alat untuk membangun tensi sekaligus mengaburkan garis tipis yang memisahkan antara realita dan fiksi. Unik, bukan?
4. Eksistensi mockumentary dalam ranah film maupun serial

Film mockumentary mulai menunjukkan taringnya pada 1960-an lewat A Hard Day’s Night (1964) yang dibintangi band The Beatles. Popularitasnya semakin memuncak pada 1980-an usai This Is Spinal Tap (1984) besutan Rob Reiner meledak di pasaran. Mockumentary masih eksis di era modern lewat I’m Still Here (2010), What We Do in the Shadows (2014), hingga Borat Subsequent Moviefilm (2020).
Memasuki 2000-an, genre mockumentary lebih sering digunakan dalam acara televisi dengan mengusung format situational comedy atau sitkom. Sebut saja The Office (2005-2013), Parks and Recreation (2009), What We Do in the Shadows (2019-2024) hingga The Abbott Elementary (2021-sekarang).
Mencomot sejumlah elemen dari sana-sini, mockumentary menjadi salah satu genre dengan formulasi unik. Mockumentary menjadi media yang sempurna untuk mendapatkan tontonan segar mengundang tawa sekaligus tertegun lewat sindiran keras terhadap isu tertentu.