Daftar Lengkap Film Berlinale Classics 2025, Restorasi ke Format 4K

Berlin International Film Festival ke-75 akan segera digelar. Puluhan judul film yang berpartisipasi dalam program utama Berlinale 2025 telah dan masih diumumkan secara berkala hingga 4 Februari 2025 di laman resmi mereka, tak terkecuali Berlinale Classics.
Direktur Artistik Deutsche Kinemathek, Dr. Rainer Rother, beserta tim siap memamerkan 8 film klasik yang telah direstorasi secara digital dalam program Berlinale Classics. Untuk pertama kalinya, program ini bekerja sama dengan Estonian Film Institute (EFI) dan China Film Archive.
Berasal dari 1930-an hingga 1980-an, tujuh di antaranya akan diputar dalam World Premiere dan sisanya dalam International Premiere. Penasaran ada film apa saja? Cek di bawah ini!
1. Solo Sunny (1980)

Berlinale Classics akan dibuka dengan World Premiere restorasi digital Solo Sunny dalam format 4K. Ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-100 sang sutradara Konrad Wolf. Proses restorasi alumni Competition di Berlinale tahun 1980 ini dikerjakan oleh Eurotape bersama sinematografer, Eberhard Geick.
2. The Goddess (1934)

Salah satu film bisu terbaik dari China, Shennü, menjadi bagian dari Berlinale Classics 2025. Proses digitalisasi dan restorasi 4K dilakukan oleh China Film Archive Digital Restoration Laboratory. Sementara itu, untuk score yang ditulis oleh komposer Zou Ye dan dibawakan oleh China Philharmonic Orchestra di-remaster atau ditingkatkan kualitas audionya ke dalam format 5.1 Dolby Surround.
3. Hell's Angels (1930)

Film drama perang ikonik karya Howard Hughes dan James Whale, Hell’s Angels, datang dari era yang sama dengan Shennü. Sebuah penghormatan bagi Berlinale dapat menayangkan kembali adegan pertarungan udara yang spektakuler dalam format 4K. Proses restorasi sendiri dilakukan oleh Universal Pictures di NBCUniversal StudioPost menggunakan negatif film 35mm yang dipinjamkan oleh UCLA Film & Television Archive.
4. The Paradine Case (1947)

Film courtroom drama besutan sutradara legendaris Alfred Hitchcock, The Paradine Case, direstorasi ke dalam format 4K. Digarap oleh Park Circus, proses restorasi dan digitalisasi diawasi oleh Walt Disney Studios dan Martin Scorsese’s Film Foundation. Jika dalam versi aslinya The Paradine Case memiliki durasi 134 menit, maka untuk versi restorasinya yang dirilis oleh produser David O. Selznick berdurasi 114 menit atau 20 menit lebih singkat.
5. The Wife of Seisaku (1965)

Seisaku no Tsuma besutan sutradara Yasuzô Masumura turut masuk Berlinale Classics 2025. Masahiro Miyajima yang terkenal telah menjadi asisten sinematografer legendaris Kazuo Miyagawa mengawasi tahap grading atau penyesuaian tone warna pada film.
Miyajima turut hadir untuk mempertahankan tekstur serta keaslian film tersebut. Kadokawa Corporation bertanggung jawab untuk proses restorasi ke format 4K di Imagica EMS.
6. Dirty Harry (1971)

Untuk restorasi Dirty Harry ke format 8K, Warner Bros. menggunakan alat khusus untuk memindai negatif kamera 35mm asli yang digunakan oleh Don Siegel dalam merekam film tersebut. Dirty Harry versi digitalisasi menggunakan rasio aspek yang asli yakni 2.39:1. Audionya pun turut direstorasi dari sumber aslinya, sehingga menghasilkan suara yang jauh lebih tajam dan jernih.
7. Naerata ometi (1985)

Naerata ometi memenangkan penghargaan UNICEF pada pagelaran Berlinale pada 1987. Tahun ini, film yang disutradarai oleh Leida Laius dan Arvo Iho itu kembali ke Berlinale, yang mana telah direstorasi dan digitalisasi ke format 6K oleh National Archives of Estonia.
Sementara itu, untuk format 4K digarap oleh Locomotive Classics bersama Estonian Film Institute. Sutradara sekaligus sinematografer, Arvo Iho, mengawasi langsung pengerjaan restorasi dan colour correction.
8. Dressed in Blue (1983)

Menjadi fokus dalam program European Film Market tahun ini, Berlinale Classics mempersembahkan restorasi 4K film Spanyol berjudul Vestida de azul. Proses digitalisasi dan restorasi dikerjakan oleh Cherry Towers by Enrique Cerezo P.C. dan Video Mercury Films.
Sementara untuk proses colour correction atau penyesuaian warna untuk menghasilkan visual yang konsisten mengambil referensi dari film terakhir sutradara Antonio Giménez-Rico. World Premiere di Berlinale merupakan bentuk apresiasi terhadap film dokumenter yang berfokus pada komunitas queer di Spanyol.
Berlin International Film Festival tahun ini rencananya akan berlangsung pada 13 Februari—23 Februari 2025 mendatang. Berlinale ke-75 sendiri akan dibuka dengan World Premiere The Light karya Tom Tykwer yang akan digelar di Berlinale Palast.