Disney Lakukan Perubahan Besar pada 2024, PHK hingga D23!

Tahun 2023 merupakan tahun bersejarah bagi Disney, karena film dan acara TV-nya mengalami kegagalan secara finansial. Di sisi lain, beberapa film Marvel Cinematic Universe (MCU) mengalami kegagalan di box office, seperti film Secret Invasion (2023) dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023), lantaran mendapat banyak kecaman dari para kritikus. Selain itu, film Haunted Mansion (2023) juga gagal mendapatkan perhatian lebih, meskipun bisa dibilang merupakan film keluarga yang sangat menarik. Lalu, film-film besar seperti Indiana Jones and the Dial of Destiny (2023) tidak memenuhi ekspektasi box office.
Layanan streaming dari perusahaan tersebut (Disney+) mengalami stagnan dan tidak ada keuntungan yang signifikan. Oleh sebab itu, Disney mulai berlakukan kebijakan barunya dengan memangkas anggaran layanan streaming dan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas. Ini dilakukan setelah serial The Mandalorian (2019) mendapat kritikan pedas di Musim ke-3. Meski begitu, serial tersebut masih menjadi film orisinal streaming yang paling banyak ditonton pada 2024.
Dengan mempertimbangkan semua itu, Direktur utama The Walt Disney Company, Bob Iger, dan Disney mengubah banyak kebijakannya pada 2024. Jajaran perilisan dan subdivisi jauh lebih sedikit ketimbang sebelumnya. Intinya, akan terjadi rombakan besar-besaran oleh Disney pada 2024 ini. Yuk, kita cari tahu!
1. Disney memotong anggaran perusahaan dan melakukan PHK

Pada 2023, Disney melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 7.000 karyawannya. PHK ini mungkin akan terus bertambah pada 2024. Hal ini dilakukan karena Disney ingin menekan pengeluaran perusahaan.
The Hollywood Reporter melaporkan bahwa Disney akan memangkas pengeluarannya hingga 25 miliar dolar AS atau setara dengan Rp400 triliun pada 2024, atau turun sekitar 2 miliar dolar AS atau setara Rp32 triliun dari 27 miliar dolar AS atau setara Rp431 triliun pada 2023. Anggaran baru itu akan dibagi dengan sekitar 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp159 triliun untuk program olahraga perusahaan dan 15 miliar dolar AS atau setara dengan Rp239 triliun untuk hiburan. Sayangnya, adanya pemotongan anggaran sebesar itu tentunya akan mengancam banyak karyawan Disney.
Di samping itu, Pixar juga ingin melakukan PHK hingga 20 persen dari 1.300 karyawannya saat ini. Studio tersebut, yang secara historis berfokus pada film animasi, mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengembangkan lebih banyak acaranya di Disney+. Namun, dengan adanya rencana untuk mengurangi acara streamingnya, kemungkinan Pixar juga akan mengurangi produksi animasinya.
2. Disney hanya merilis sedikit film di tahun 2024

Berdasarkan jadwal rilis saat ini, Disney hanya akan merilis delapan film di bioskop pada 2024. Film-film tersebut adalah prekuel film horor lawas, seperti The First Omen (rilis pada 3 April), Kingdom of the Planet of the Apes (rilis pada 10 Mei), Alien: Romulus (rilis pada 14 Agustus), dan The Amateur (rilis pada 8 November), yang diproduksi oleh 20th Century Studios. Marvel Studios, Pixar, dan Walt Disney Pictures masing-masing hanya akan merilis satu film, yaitu Deadpool 3 (rilis pada 24 Juli), Inside Out 2 (rilis pada 7 Juni), dan prekuel CGI Mufasa: The Lion King (rilis pada 20 Desember).
MCU sendiri belum pernah merilis kurang dari dua film dalam satu tahun sejak 2012, kecuali pada 2020 ketika pandemi COVID-19 memaksa penundaan produksi besar-besaran dan tidak ada film Marvel yang dirilis. Disney Animation Studios pun berencana merilis Moana 2 pada 2024. Meski begitu, Inside Out 2 masih mendominasi box office, hingga meraup 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp25,5 triliun sejak dirilis pada Juni 2024 lalu. Kemudian ada Deadpool 3 yang masih tayang di bioskop Indonesia hingga artikel ini dibuat. Kemungkinan Deadpool 3 akan menjadi film yang menguntungkan bagi Disney.
3. Film-film Disney+ yang diproduksi Pixar ditayangkan di bioskop

Untuk pertama kalinya, Disney merilis film-film yang sebelumnya dibuat untuk Disney+ di bioskop. Saat ini, taktik tersebut sedang diterapkan pada film-film Pixar, seperti Soul, Turning Red, dan Luca. Film Soul memulai debut teatrikalnya pada 12 Januari 2024, sedangkan dua film terakhir tayang pada 9 Februari dan 22 Maret 2024.
Salah satu hal besar yang dihindari Disney sejak Bob Iger kembali menjadi CEO adalah pengeluaran anggaran yang berlebihan untuk konten streaming eksklusif. Jadi, sangat masuk akal untuk menayangkan film-film ini di bioskop, mengingat keberhasilan film-film ini yang mendapatkan rating lebih dari 90 persen dari kritikus di Rotten Tomatoes. Yup, tentu saja film-film ini akan laris manis jika ditayangkan di bioskop.
Namun, sejauh ini, rencana tersebut sepertinya tidak berjalan dengan baik, nih. Soul gagal dalam debut teatrikalnya. Film ini hanya meraup kurang dari 600.000 dolar atau setara Rp9,5 miliar selama empat hari pemutaran perdananya pada hari libur peringatan Martin Luther King Jr. Kegagalan ini kemungkinan karena Disney minim mempromosikan film tersebut. Hal ini sangat disayangkan mengingat Soul sangat sukses di tengah debut streaming-nya.
4. D23 ditayangkan secara langsung dan bisa disaksikan melalui layanan streaming Disney+

Jajaran film dan strategi produksi bukanlah satu-satunya hal yang yang dirombak oleh Disney pada 2024. Acara penggemar dua tahunan dari Disney, yang sebelumnya dikenal sebagai D23 Expo, akan diadakan di Anaheim, California pada tanggal 9 sampai 11 Agustus 2024 dengan nama baru D23: The Ultimate Disney Fan Event. Sebagian acara akan disiarkan langsung di Disney+ untuk pertama kalinya.
Perayaan tersebut juga akan menampilkan rangkaian acara, seperti pusat perbelanjaan, pameran, panel, presentasi, dan banyak lagi, sebagaimana yang diungkapkan situs web resmi Disney sendiri. D23 merupakan acara besar bagi perusahaan tersebut. Liputan streaming ini juga akan menampilkan program lama Disney, seperti penghargaan Disney Legends.
Nah, kesimpulannya, perubahan besar Disney pada 2024 bisa dibilang sebagai bentuk pertahanan Disney. Pasalnya, Disney digempur habis-habisan dengan berkurangnya jumlah pengunjung taman hiburan, diterpa isu tak sedap terkait kondisi kerja yang buruk, dan perang budaya yang mengundang kecaman dari banyak pihak. Namun, terlepas dari itu semua, ada baiknya kita lihat saja perkembangan Disney pada 2024 ini.