[REVIEW] Nobody Knows Layak Disebut Film Jepang Tersedih Abad Ini

Balada empat bocah yang ditelantarkan orangtua tunggalnya

Pernah jadi primadona di Cannes Film Festival 2004, Nobody Knows memang bukan sembarang film. Ia diramu ciamik oleh sutradara Jepang Hirokazu Koreeda dan jadi film pertama yang membuat namanya dikenal luas secara global.

Tak hanya Koreeda yang kecipratan berkahnya, lakon utama di film ini, Yuya Yagira yang saat itu masih berusia 14 tahun dapat penghargaan Aktor Terbaik Cannes. Ia menjadi pemenang termuda, sekaligus aktor Jepang pertama yang meraih gelar prestisius tersebut. 

Apa yang membuat film ini begitu superior dan terngiang-ngiang di kepala penontonnya? Simak ulasan berikut untuk tahu lebih jauh. 

1. Terinspirasi kisah nyata yang pernah menggemparkan Jepang pada 1980-an

[REVIEW] Nobody Knows Layak Disebut Film Jepang Tersedih Abad Inifilm Nobody Knows (dok. Trigon Film/Nobody Knows)

Satu hal yang bikin penonton tak habis pikir adalah fakta bahwa Nobody Knows lahir dari kisah nyata yang pernah menggemparkan Jepang pada 1988. Kasus itu dikenal dengan nama "Empat Anak Terlantar Nishi-Sugamo", merujuk pada lokasi di mana otoritas setempat menemukan empat anak di bawah umur tinggal sendiri tanpa pengawasan dan kehadiran orang dewasa. 

Pemerintah setempat merahasiakan identitas keempat anak tersebut, tetapi pernah menggelar persidangan untuk mengadili ibu tunggal yang bertanggung jawab atas eksistensi mereka. Mirisnya, semua anak itu lahir dari ayah yang berbeda dan tidak memiliki akta kelahiran. Mereka juga tidak pernah menempuh pendidikan formal. 

Koreeda memodifikasi beberapa detail, seperti gender salah satu anak dan menghilangkan adegan kekerasan yang sebenarnya terjadi dalam realitas. Kameranya pun fokus ke sudut pandang anak-anak ini, terutama sang kakak tertua, Akira yang diperankan aktor Yuya Yagira saat usianya masih sekitar 12-13 tahun. 

2. Masih jadi karya terbaik dan paling dikenang milik Hirokazu Koreeda

[REVIEW] Nobody Knows Layak Disebut Film Jepang Tersedih Abad Inifilm Nobody Knows (dok. Trigon Film/Nobody Knows)

Film dibuka dengan adegan yang menghangatkan hati, seorang ibu dan satu anak laki-lakinya memperkenalkan diri pada pengelola apartemen. Mereka diceritakan baru pindah ke tempat baru. Saat barang-barang mereka datang, barulah beberapa karakter lain ditampilkan. Bersamaan dengan itu, keganjilan pun muncul. Dua anak termuda keluar dari koper besar yang baru saja dikirim perusahaan jasa pindahan. Sang ibu, kemudian meminta Akira menjemput satu saudara perempuannya yang ternyata sudah menunggu di pusat perbelanjaan seharian. 

Meski terlihat baik hati dan dermawan, sang ibu menunjukkan beberapa bendera merah. Misalnya, dengan meminta anak-anaknya tidak keluar rumah dan tidak menampakkan diri ke tetangga, hingga menolak permintaan mereka untuk bersekolah. Ia juga kerap izin untuk pergi bekerja selama beberapa hari dan meninggalkan sejumlah uang pada Akira. 

Puncaknya, terjadi saat sang ibu pindah ke rumah pacar barunya di luar kota dan kembali meminta Akira menjaga adik-adiknya. Saat Akira menolak dan mencoba melawan, sang ibu menggunakan pendekatan-pendekatan manipulatif seperti gaslighting dan guilt-trip untuk membenarkan pilihannya.

Koreeda merilis banyak film bertema keluarga setelah Nobody Knows, tetapi film ini masih jadi karya terbaik dan paling dikenang. Di sini, ia berhasil menyajikan kompleksitas cerita yang menawan, yakni perpaduan antara kengerian penelantaran anak dengan perspektif polos anak-anak yang bahkan tak sadar dengan ancaman dan bahaya yang mengintai mereka. Ditambah beberapa pelintiran alur yang tidak terduga sebelumnya. 

Cara-cara unik anak-anak ini untuk bertahan hidup jadi titik berat yang tak kalah menarik. Miris, tetapi masuk akal dilakukan di Jepang. Misalnya dengan mengandalkan air dari toilet umum dan taman bermain, memungut uang kembalian dari vending machine, hingga menampung makanan hampir kadaluarsa dari minimarket terdekat. 

Baca Juga: 7 Potret Artis Film Dewasa Jepang, Ada Mantan AKB48

3. Ending yang ambigu bikin film ini terngiang-ngiang di kepala penontonnya

[REVIEW] Nobody Knows Layak Disebut Film Jepang Tersedih Abad IniYuya Yagira di film Nobody Knows (dok. Trigon Film/Nobody Knows)

Koreeda memutuskan untuk tidak menutup film dengan akhir yang jelas. Sampai kredit berputar, tak ada tanda-tanda bahwa ibu mereka kembali. Pun, orang-orang dewasa di sekitar mereka memilih tak ambil pusing karena anak-anak ini pun dengan piawai atau memang sadar bertingkah layaknya tak punya masalah atau beban. 

Ending yang seperti ini justru yang menciptakan pertanyaan di benak penonton. Saat kredit diputar, rasanya masih ada yang mengganjal hati. Apa yang akan terjadi pada Akira dan adik-adiknya? Sampai kapan mereka bisa bertahan hidup dengan cara itu?

Hampir 20 tahun setelah perilisan perdananya pada 2004, tontonan ini masih melegenda dan jadi film berbahasa non-Inggris yang amat direkomendasikan. Tak berlebihan rasanya kalau Nobody Knows dijuluki film Jepang tersedih abad ini. 

Baca Juga: 5 Fakta Film Only God Knows Everything, Ada Shin Seung Ho-Jeon So Min

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya