10 Episode One Piece Paling Seru di Arc Wano, Sudah Nonton?
Arc Wano Country menjadi saksi kolaborasi epik antara Monkey D. Luffy dan Bajak Laut Topi Jerami dengan kru bajak laut sekutu dalam mempersiapkan diri menghadapi pertempuran melawan Kaido yang kejam dan anggota Bajak Laut Beast lainnya. Arc ini tidak hanya menyuguhkan pertarungan sengit, tetapi juga mengungkap lebih banyak sejarah dan mitos One Piece, termasuk keterkaitan misterius antara Joy Boy, seorang tokoh legendaris yang dihormati sebagai bajak laut pertama dalam sejarah, dengan harta karun One Piece yang menjadi incaran banyak orang.
Berbagai peristiwa penting mewarnai arc Wano Country, mulai dari pembubaran sistem Shichibukai, kebangkitan kekuatan baru Sanji dan Zoro dalam gaya bertarung mereka, hingga pencapaian Luffy dalam mencapai Gear 5 yang membangkitkan potensi penuh Buah Iblis legendarisnya. Arc ini telah membawa perubahan signifikan dalam narasi One Piece, mengantarkan cerita ke saga terakhir dan arc Egghead. Petualangan Luffy di Wano Country serta pertarungannya melawan Kaido dan Bajak Laut Beast memiliki dampak besar yang mengguncang seluruh dunia One Piece. Berikut adalah sepuluh episode paling seru arc Wano One Piece yang tidak boleh dilewatkan!
10. Episode 975: Kozuki Oden menghadapi eksekusi
Kozuki Oden, pemimpin para samurai legendaris yang dikenal sebagai Sembilan Sarung Pedang Merah, menghadapi eksekusi yang mengerikan dalam episode arc Wano Country ini. Setelah bertahan selama satu jam dalam air mendidih, tubuh Oden yang tak terkalahkan menolak untuk menyerah, dan ia berhasil menyelesaikan tantangan yang diajukan kepada Orochi, mengamankan kelangsungan hidupnya. Namun, Orochi dengan keji mengingkari janjinya dan memerintahkan regu tembak untuk mengeksekusi Oden, terlepas dari keberhasilannya dalam tantangan tersebut.
Menyadari ajalnya sudah dekat, Oden dengan sigap mengamankan para pengikutnya dan menyampaikan pesan terakhir kepada Kaido, pemimpin Bajak Laut Beast, sebelum akhirnya menemui takdirnya. Dalam momen yang mengharukan, kata-kata terakhir Oden terhenti di tengah kalimat, "Oden tidak akan menjadi Oden...". Namun, penduduk kota yang mencintainya secara serempak melanjutkan kalimat tersebut: "jika tidak direbus."