6 Film Animasi Non-Jepang yang Wajib Kamu Tonton, Ada Jumbo!

- Avatar: The Last Airbender (Amerika Serikat) - Kisah perjalanan Aang, seorang bocah pengendali udara terakhir - Bersama teman-temannya, Aang bertualang mempelajari 4 elemen untuk menjadi avatar sesungguhnya
- Up (Amerika Serikat) - Meraih pendapatan lebih dari 700 juta dolar di box office seluruh dunia - Memenangkan penghargaan film animasi terbaik Oscar
- Lookism (Korea Selatan) - Cerita webtoon populer karya Park Tae Jun yang mengangkat isu bullying - Film animasi Lookism menyajikan plot yang jauh lebih kompleks dari webtoon
Kalau ngomongin soal animasi, pasti banyak orang yang langsung teringat dengan film, seperti Suzume, Naruto, hingga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Jepang memang sangat terkenal dengan film animasinya. Namun, bukan hanya Jepang yang punya film animasi, lho.
Beberapa film animasi dari negara lain juga sukses besar hingga mencetak prestasi. Bahkan, Indonesia juga punya film animasi yang berhasil masuk pasar internasional. Berikut film animasi non-Jepang yang wajib kamu tonton.
1. Avatar: The Last Airbender (Amerika Serikat)

Siapa yang gak tahu karakter Aang dalam film Avatar: The Last Airbender? Film animasi rilisan 2005 ini dibuat oleh Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko. Bukan cuma versi animasinya yang populer, film Avatar: The Last Airbender versi live action juga sukses besar.
Avatar: The Last Airbender mengisahkan perjalanan Aang, seorang bocah pengendali udara terakhir. Bersama teman-temannya, Katara dan Sokka, Aang bertualang mempelajari 4 elemen untuk menjadi avatar sesungguhnya. Mereka menghadapi perlawanan besar dari negara api, bahkan sampai kehilangan orang terkasih.
2. Up (Amerika Serikat)

Up adalah film animasi yang diproduksi Pixar yang bekerjasama dengan Disney. Dirilis pada Mei 2009 dalam bentuk 3D, Up berhasil meraih pendapatan lebih dari 700 juta dolar di box office seluruh dunia. Film ini berhasil meraih penghargaan film animasi terbaik Oscar.
Bagian awal film ini penonton akan dibuat tertawa oleh interaksi antara seorang anak laki-laki bernama Russel dan seorang kakek. Sampai pada cuplikan yang menampilkan masa lalu kakek dan istrinya, di mana mereka mengetahui kenyataan pahit bahwa tidak bisa memiliki anak. Tak sampai di situ, kepergian istrinya menjadi luka mendalam bagi sang kakek.
3. Lookism (Korea Selatan)

Sebelum dibuat menjadi film animasi, Lookism adalah cerita webtoon populer karya Park Tae Jun. Salah satu alasan yang membuat Lookism begitu dicintai adalah isu bullying yang diangkat dalam ceritanya. Ternyata, Park Tae Jun juga pernah menjadi korban bullying semasa sekolahnya dahulu.
Selain itu, karakter bernama Vasco terinspirasi dari seorang rapper dengan nama yang sama. Sementara DG terinspirasi dari member Big Bang, G-Dragon. Berbeda dengan webtoon, film animasi Lookism menyajikan plot yang jauh lebih kompleks. Jadi, bukan hanya mengangkat tentang bullying, tapi juga kenakalan remaja lainnya.
4. Trese (Filipina)

Dari negara Filipina, ada film animasi bergenre kriminal, yakni Trese. Film ini diangkat dari novel grafis populer Filipina karya Budjette Tan dan KaJO Baldisimo. Diproduser Shanty Harmayn dan Tanya Yuson dari BASE Entertainment, Trese tayang di Netflix pada Juni 2021.
Trese berkisah tentang seorang detektif bernama Alexandra Trese yang melakukan sebuah investigasi. Trese bersama rekannya menyelidiki kasus kriminal yang melibatkan makhluk supranatural, di mana banyak orang di Manila yang terbunuh secara misterius.
5. KPop Demon Hunters (Korea Selatan)

KPop Demon Hunters yang awalnya diragukan kini melejit hingga mendulang banyak prestasi. Baru-baru ini, KPop Demon Hunters memenangkan penghargaan Film Animasi Terbaik di New York Film Critics Circle Awards 2025. Bahkan, film ini masuk ke dalam 3 kategori nominasi di Golden Globes 2026, lho!
KPop Demon Hunters berkisah tentang sekelompok idol KPop yang terdiri dari Rumi, Mira, dan Zoey. Bukan sembarang grup, mereka memiliki kekuatan khusus untuk melawan kejahatan. Tugas mereka adalah menjaga Honmoon dari ancaman iblis sambil mengalahkan rasa ragu, ketakutan, dan konflik batin yang menguji timnya.
6. Jumbo (Indonesia)

Indonesia juga punya film animasi yang gak kalah keren dari negara lainnya. Jumbo yang digarap Visinema Pictures ini telah ditonton sekitar 4 juta orang dalam dua pekan sejak tayang pertama kali di bioskop. Jumlah ini membuat Jumbo menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara dengan pendapatan sekitar Rp134 milar.
Jumbo memgaisahkan tentang seorang anak yatim piatu bernama Don. Buku dongeng menjadi satu-satunya kenang-kenangan dari orangtua Don. Namun, buku dongeng tersebut telah dicuri oleh salah satu temannya.
Di tengah usaha Don mendapatkan buku dongeng, ia bertemu dengan Meri yang tengah membutuhkan bantuan untuk menemukan orangtuanya. Hingga akhirnya, mereka saling bekerja sama untuk membantu satu sama lain.
Enam judul di atas adalah sebagian kecil dari banyaknya film animasi non-Jepang. Film-film animasi di atas bukan hanya menghibur, tapi juga memberikan pesan mendalam tentang kehidupan. Dari enam film di atas, mana yang jadi favoritmu?


















