Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pecinta Horor Merapat! Ini 5 Film Horor Asia Terbaik di Shudder

cuplikan film A Tale of Two Sisters (dok. Cineclick Asia/A Tale of Two Sisters)

Dengan sentuhan mitos yang dipercaya masyarakat, film-film horor Asia menyuguhkan cerita yang beragam dan memikat. Kombinasi tema yang menarik, lanskap khas Asia dan eksekusi yang berbeda, membuat film horor Asia tidak bisa diremehkan.

Maka tak heran, jika platform streaming Shudder menyajikan film-film horor dari negara Asia yang gak boleh dilewatkan. Tidak hanya didominasi dari Asia Timur, film-film horor Asia di bawah ini layak tonton di Shudder.

1.Three... Extremes (2004)

cuplikan film Three... Extremes (dok. Lionsgate/Three... Extremes)

Three... Extremes adalah film antologi karya tiga sutradara terkemuka, Fruit Chan dari Hong Kong, Park Chan Wook dari Korea Selatan dan Miike Takashi dari Jepang. Babak pertama dimulai dengan film Fruit Chan bertajuk Dumplings. Babak tersebut menceritakan tentang seorang mantan artis yang ingin awet muda.

Di babak kedua, penonton disuguhkan dengan karya sinematik Park Chan Wook berjudul Cut. Dengan gaya khasnya, Park menyajikan cerita sang sutradara yang terjebak oleh ulah psikopat.

Di babak terakhir, kita akan diajak menyelami kehidupan pemain pertunjukan di film The Box. Di sini, kita akan bergelut dengan rasa bersalah Kyoko atas kematian saudara kembarnya.

2.Seoul Station (2016)

cuplikan film Seoul Station (dok. Next Entertainment World/Seoul Station)

Seoul Station adalah film animasi karya Yeon Sang Ho dengan sentuhan teknik animasi tradisional dan alur ceritanya yang modern. Kisah bermula ketika seorang tunawisma berubah menjadi zombie.

Dengan sekejap, wabah itu menyebar di seluruh kota yang menyebabkan semua orang menyelamatkan diri. Hye Sun yang sedang kabur dari ayahnya terpaksa melarikan diri dengan pacarnya, Gi Woong. Saat semuanya menjadi kacau, nilai moral dan kepentingan pribadi pun terpinggirkan.

3.Pulse (2001)

cuplikan film Pulse (dok. Toho/Pulse)

Pulse adalah film horor klasik Jepang yang rilis di puncak keemasan film-film horor dari negara tersebut. Michi, wanita penjaga toko hendak mengunjungi rumah rekan kerjanya yang tewas gantung diri.

Di sana, ia menemukan disket berisi video misterius. Sejak Michi menyetel disket tersebut, satu per satu temannya hilang secara misterius. Pulse tidak hanya bagus dalam mengembangkan cerita, tapi piawai menyelipkan pesan tentang renggangnya hubungan manusia karena perkembangan teknologi.

4.A Tale of Two Sisters (2003)

cuplikan film A Tale of Two Sisters (dok. Cineclick Asia/A Tale of Two Sisters)

A Tale of Two Sisters adalah mahakarya sineas Kim Jee-woon, sutradara yang layak mendapatkan perhatian lebih atas film-filmnya yang memikat. Kisahnya bermula ketika Su-Mi keluar dari rumah sakit jiwa.

Ia menjadi super protektif terhadap adiknya, Su-Yeon dan membenci Eun-joo, ibu tirinya yang dulu mengasuh mendiang ibunya. Tidak hanya itu, Su-Mi kerap mendapat siksaan dari ibu tirinya, yang membuatnya semakin melindungi adiknya.

5. Lady Vengeance (2005)

cuplikan film Sympathy for Lady Vengeance (dok. CJ Entertainment/Sympathy for Lady Vengeance)

Lady Vengeance adalah film thriller horror terakhir dari Trilogy Vengeance Park Chan Wook. Dengan mengeksplorasi sifat balas dendam yang destruktif dibalut dengan visual yang puitis, film ini menjadi penutup sempurna karya sutradara terkenal tersebut.

Film ini berpusat pada Geum-ja (Lee Young Ae), wanita yang dipenjara selama 13 tahun karena salah tangkap. Begitu keluar dari penjara, Geum-ja memburu siapa sosok yang telah membuatnya menderita selama belasan taun.

Shudder memang platform streaming terbaik bagi kalian para pecinta genre horor. Nah, kalau kamu suka dengan horor Asia, jangan lupa tonton lima film di atas, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us