Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Sci-Fi Underrated di KlikFilm, Ada Kisah Superhero!

adegan dalam film Doors
adegan dalam film Doors. (dok. Bloody Disgusting/Doors)
Intinya sih...
  • Freaks (2018) menggabungkan thriller psikologis dengan fiksi ilmiah dan misteri yang bikin nagih, cerita tentang gadis kecil yang dikurung di rumah oleh sang ayah.
  • Things Will Be Different (2024) menawarkan pendekatan sunyi dan mencekam dalam tema perjalanan waktu dengan elemen fiksi ilmiah yang tidak membingungkan.
  • Fast Color (2018) menghadirkan pengalaman sinematik jarang ditemukan di film superhero, kisah personal, intim, dan menggetarkan hati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Genre science fiction sering kali identik dengan efek visual spektakuler dan aksi yang bikin mata tak berkedip. Padahal, esensi fiksi ilmiah gak melulu soal ledakan atau teknologi canggih. Banyak juga film sci-fi keren yang menyoroti isu kemanusiaan, psikologi, hingga eksistensialisme lewat pendekatan sederhana, tapi tetap menggugah.

KlikFilm jadi salah satu platform yang menyimpan harta karun tersembunyi dari konsep semacam ini. Dari drama superhero yang emosional hingga komedi sci-fi menyentuh, semua bisa kamu temukan di sana. Coba tonton lima rekomendasi film fiksi ilmiah underrated di KlikFilm ini, karena bakal bikin kamu melihat genre ini dari sudut pandang berbeda!

1. Freaks (2018)

Adegan dalam film Freaks
adegan dalam film Freaks. (dok. Well Go USA Entertainment/Freaks)

Disutradarai Zach Lipovsky dan Adam B. Stein, duo sineas di balik Final Destination: Bloodlines (2025), Freaks adalah hidden gem sci-fi yang layak banget kamu tonton di KlikFilm. Film ini sukses memadukan ketegangan ala thriller psikologis dengan sentuhan fiksi ilmiah dan misteri yang bikin nagih. Dijamin, kamu bakal dibuat terus menerka apa yang sebenarnya terjadi sampai menit terakhir.

Ceritanya berkisar pada Chloe (Lexy Kolker), gadis kecil yang dikurung di rumah oleh sang ayah (Emile Hirsch). Sang ayah terus meyakinkan bahwa dunia luar penuh bahaya dan orang-orang jahat yang ingin mencelakai mereka. Namun, ketika Chloe mulai meragukan semua larangan itu dan penasaran pada dunia luar, berbagai rahasia pun mulai terungkap satu per satu.

2. Things Will Be Different (2024)

Adegan dalam film Things Will Be Different
adegan dalam film Things Will Be Different. (dok. XYZ Films/Things Will Be Different)

Film bertema perjalanan waktu biasanya menawarkan aksi besar, teori rumit, dan alur yang bikin kepala berdenyut. Namun, Things Will Be Different justru mengambil pendekatan yang lebih sunyi dan mencekam. Sambil tetap menyelipkan elemen fiksi ilmiah yang gak terlalu membingungkan, film ini bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang bosan dengan sci-fi mainstream di luar sana.

Tokoh utamanya adalah dua saudara, Sidney (Riley Dandy) dan Joe (Adam David Thompson), yang melarikan diri usai melakukan sebuah kejahatan. Mereka bersembunyi di sebuah rumah tua terpencil yang konon bisa memindahkan mereka ke lini waktu lain selama 14 hari. Awalnya terasa seperti pelarian sempurna, sampai keadaan mulai berubah menjadi mengerikan.

3. Fast Color (2018)

Adegan dalam film Fast Color
adegan dalam film Fast Color. (dok. Codeblack Films/Fast Color)

Bukan garapan Marvel atau DC, film superhero yang satu ini menghadirkan pengalaman sinematik yang jarang ditemukan di genre sejenis. Fast Color mengikuti Ruth (Gugu Mbatha-Raw), perempuan dengan kekuatan misterius yang menjadi buruan pemerintah. Dalam pelarian, ia kembali ke rumah masa kecil tempat ibunya, Bo (Lorraine Toussaint), dan putrinya, Lila (Saniyya Sidney), tinggal.

Namun, kepulangan itu bukannya tanpa konflik. Ada luka lama yang belum sembuh di antara tiga generasi wanita ini, lengkap dengan rahasia bahwa mereka semua mewarisi kekuatan istimewa yang diturunkan secara turun-temurun. Dari sini, Fast Color menjelma jadi kisah superhero yang lebih personal, intim, dan menggetarkan hati.

4. Linoleum (2022)

Adegan dalam film Linoleum
adegan dalam film Linoleum. (dok. Shout! Studios/Linoleum)

Racikan yang pas antara fiksi ilmiah dan komedi juga bisa menghasilkan tontonan yang menghibur, dan Linoleum di KlikFilm adalah buktinya. Film ini menceritakan Cameron Edwin (Jim Gaffigan), pembawa acara sains anak-anak yang hidupnya terasa stagnan dan penuh penyesalan. Namun, semua berubah ketika suatu hari rumahnya kejatuhan sebuah mobil dan puing roket dari langit.

Di balik premisnya yang tampak absurd, Linoleum menyelipkan banyak momen reflektif yang bikin merenung. Kamu akan diajak memahami krisis paruh baya, pergolakan batin soal tujuan hidup, hingga kesepian yang menggerogoti karakternya. Komedinya juga hadir dengan cara yang hangat dan tidak dipaksakan. Heartwarming banget, deh!

5. Doors (2021)

Adegan dalam film Doors
adegan dalam film Doors. (dok. Bloody Disgusting/Doors)

Jika kamu pernah menonton dan suka dengan Arrival (2016) karya Denis Villeneuve, Doors bisa jadi alternatif menarik. Ceritanya bermula ketika ribuan "pintu" misterius muncul secara tiba-tiba di berbagai belahan dunia. Pemerintah pun mengerahkan para relawan, yang diberi nama knockers, untuk menjelajahi pintu-pintu tersebut dan mencari tahu apa yang ada di baliknya.

Film ini dibagi dalam empat cerita yang menghadirkan perspektif berbeda terhadap fenomena tersebut. Ada remaja yang terjebak di sekolah, pasangan knockers yang mengalami halusinasi aneh, hingga seorang introver yang berkomunikasi dengan pintu lewat frekuensi radio tua. Masing-masing segmen membawa tone yang berbeda, mulai dari horor psikologis hingga drama kontemplatif.

Lima film ini menunjukkan bahwa fiksi ilmiah gak harus selalu ramai efek visual untuk bisa menyentuh dan menggugah pikiran penonton. Jadi, kalau kamu lagi cari tontonan sci-fi yang antimainstream, saatnya buka KlikFilm dan mulai maraton!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us