Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hindia soal Lirik Usai Lagu Matahari Tenggelam yang Tuai Kontroversi

IMG_3183.jpeg
potret Hindia di acara sharing session, Selasa (24/6/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Spotify kembali menggelar sharing session bersama artis RADAR Indonesia. Kali ini, Hindia dan White Chorus hadir dalam sesi tersebut dan membagikan cukup banyak cerita tentang proses kreatif penulisan lagu hingga konsep album mereka.

Dalam acara yang berlangsung pada Selasa (24/6/2025) tersebut, Hindia juga membahas soal kontroversi lagu “Matahari Tenggelam” yang sempat ramai dibicarakan pada 2023 lalu. Berikut selengkapnya.

1. Hindia bagikan hal yang paling penting dalam penulisan lagu: draft satu gak boleh disensor!

IMG_3186.jpeg
potret Hindia di acara sharing session, Selasa (24/6/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Bagi Hindia, menulis lagu bukanlah proses yang instan. Ia tetap harus berlatih agar kemampuannya bisa terus berkembang. Oleh karena itu, ia pun membiasakan dirinya untuk menulis lagu minimal seminggu sekali.

“Bikin sesuatu dari nol, udah sama lirik, melodi, sama full song. Gue membiasakan itu, tapi gue juga nggak berusaha untuk pakai lagu-lagu itu buat masuk ke album ataupun masuk ke mixtape,” pungkas Hindia pada Selasa (24/6/2025).

Musisi bernama asli Daniel Baskara Putra ini juga membagikan tips versi dirinya dalam penulisan lagu. Menurut Hindia, hal yang paling penting dalam penulisan adalah draft satu yang sudah diciptakan tidak boleh disensor.

“Masukin dulu ke DAW, rekam dulu mau liriknya sekasar apapun, sebodoh apapun, yang penting ditulis dulu, direkam dulu,” lanjut Hindia.

Pelantun lagu “Cincin” tersebut merasa bahwa hal ini membuatnya jadi lebih gampang untuk menemukan kejujuran dalam proses penulisan lirik lagu.

2. Hindia gak terpengaruh dengan kontroversi lagu “Matahari Tenggelam”

IMG_3187.jpeg
potret Hindia di acara sharing session, Selasa (24/6/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Hindia merupakan salah satu musisi tanah air yang dikenal cukup vokal menyuarakan isu sosial terkini ke dalam karya-karyanya. Namun pada 2023 lalu, salah satu lagunya, “Matahari Tenggelam” sempat menuai kontroversi karena dikaitkan dengan aliran Satanic. Padahal, lagu tersebut mengangkat isu tentang cyberbullying yang banyak terjadi di media sosial.

Kini setelah dua tahun, Hindia pun mengenang kembali momen yang membuat namanya viral tersebut. Hindia menegaskan kejadian tersebut tidak mempengaruhinya dalam menciptakan lagu selanjutnya.

Ia berkata, “Kalau gue secara pribadi, karena nggak ada di level yang menyangkut ranah hukum dan emang gak bisa nyenengin semua orang, jadinya nggak apa-apa. Tapi beda cerita kalau sudah masuk ranah hukum.”

3. Kini lebih sering menggunakan bahasa Inggris untuk lirik bernada sensitif

IMG_3183.jpeg
potret Hindia di acara sharing session, Selasa (24/6/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Seiring dengan pengalamannya yang semakin bertambah, Baskara mengaku bahwa ia menemukan banyak perspektif baru yang membuatnya merasakan hal berbeda terkait isu-isu yang pernah ia suarakan.

“Ketika ngebaca lagi postingan Hindia tahun 2019, 2020, saya baca sekarang kayak, ‘Jelek banget, ini ngapain sih nulis kayak gini, ngapain ngomong kayak gini’. Sebenarnya karena kita tumbuh besar, pengalaman hidupnya bertambah, punya perspektif baru juga, kita jadi melihat apa yang kita kerjakan dulu itu, ‘Wah, harusnya gue nggak ngomongin ini, harusnya gue tidak punya perspektif ini dalam ngangkat satu isu’,” ungkapnya.

Kini setelah banyak pengalaman yang ia lalui, Hindia menyebut bahwa ia merasa lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris untuk lirik-lirik yang bernada sensitif. Ia mengatakan, “Jadi gue berlindung menggunakan bahasa Inggris. Karena itu lumayan banget jadi barrier protektif. Kalau menggunakan bahasa Indonesia secara gamblang, lirik-lirik yang figuratif, bahkan metafora kayak lagu “Matahari Tenggelam”, malah jadi kayak gitu respons-nya.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us