Sutradara Anggy Umbara kembali dengan film horor terbaru berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. Yups! Film ini diangkat dari kisah nyata pembunuhan sadis yang dialami oleh seorang gadis bernama Vina di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 silam.
Film Vina: Sebelum 7 Hari sudah menjadi sorotan sejak posternya dirilis. Lantas, apakah film Vina: Sebelum 7 Hari harus masuk dalam daftar watch list, terutama bagi pencinta horor dan thriller?
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
Meski sempat terancam diboikot, karena dianggap mengeksploitasi tragedi, sutradara Anggy Umbara serius dalam menggarap film Vina: Sebelum 7 Hari. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana cara sang sutradara merajut setiap adegan dengan sangat detail.Penonton tetap bisa mengikuti jalan ceritanya dengan santai, meski memiliki alur maju mundur.
Pengembangan karakter digali cukup dalam sehingga penonton bisa merasa lebih masuk dengan setiap tokoh dalam film Vina: Sebelum 7 Hari. Hal tersebut juga didukung oleh teknis sinematografi, framing yang pas, serta tone warna yang sesuai dengan ceritanya.
Semua hal yang dihadirkan dalam film Vina: Sebelum 7 Hari akan membuat perasaan jadi bercampur aduk. Film ini mengandung jumpscare yang siap menelan penonton dalam ketakutan. Tidak hanya sosoknya yang menyeramkan, aksi pembalasan hantu Vina juga gak kalah brutal, sebab digambarkan sebagai hantu yang penuh dengan amarah dendam.
Di sisi lain, adegan pembunuhan yang dialami Vina juga membuat perasaan jadi berkecamuk, mulai dari ngilu, sedih, marah, hingga patah hati. Bagaimana tidak? Selain disiksa, Vina juga digambarkan diperkosa oleh para pelaku.
Meski digarap dengan teknis sinematografi yang estetis, music scoring dalam film Vina: Sebelum 7 Hari justru terasa berlebihan. Alih-alih memberikan kesan dramatis yang memancing emosional, music scoring-nya justru terkesan berisik untuk beberapa adegan.
Namun, hal tersebut tidak memengaruhi rasa film secara keseluruhan. Malah di sisi lain, visual suara untuk beberapa adegan dalam film ini terasa natural.
Vina: Sebelum 7 Hari mengandung berbagai adegan kekerasan sadis yang bisa meninggalkan trauma.