7 Miniseri Animasi Netflix untuk Libur Lebaran, Kisahnya Beragam!

Butuh asupan miniseri animasi berbumbu thriller yang bikin otak berputar? Pluto, adaptasi manga fenomenal karya Naoki Urasawa yang terinspirasi dari Astro Boy milik Osamu Tezuka, bisa jadi pilihan sempurna untuk mengisi libur Lebaranmu. Dalam 8 episode, miniseri ini menyuguhkan kisah investigasi penuh intrik yang dibalut pertanyaan filosofis tentang AI dan kemanusiaan.

Cerita berpusat pada Gesicht, detektif robot Europol, yang menghadapi serangkaian kasus pembunuhan misterius. Para korban—baik manusia maupun robot—ditemukan dengan benda seperti tanduk yang tertancap di kepala mereka. Semakin dalam Gesicht menyelidiki, semakin jelas bahwa sasaran sang pembunuh adalah tujuh robot terkuat di dunia, termasuk Atom, pahlawan legendaris dari Astro Boy. Mampukah Gesicht menghentikan peristiwa ini sebelum semuanya terlambat?

Bayangkan karakter-karakter kesayanganmu dalam film Scott Pilgrim vs. The World (2010) diubah menjadi anime. Itulah keseruan yang ditawarkan dalam Scott Pilgrim Takes Off. Tak main-main, demi mewujudkan visi ini, Netflix sampai menggandeng Science SARU, studio animasi kenamaan Jepang yang terkenal dengan deretan masterpiece-nya, seperti Devilman Crybaby dan Dandadan.

Cerita Scott Pilgrim Takes Off masih berfokus pada Scott Pilgrim, seorang musisi muda yang jatuh cinta pada Ramona Flowers. Namun, alih-alih harus menghadapi tujuh mantan kekasih Ramona seperti dalam film, serial ini menawarkan alur yang lebih unik dan penuh kejutan. Banyak karakter mendapatkan pengembangan lebih dalam, termasuk Ramona sendiri dan para mantan pacarnya yang kini punya peran lebih besar. Dijamin seru!

Jika kamu menyukai serial animasi klasik macam He-Man And The Masters Of The Universe, Maya and the Three bisa jadi tontonan seru selanjutnya. Miniseri animasi ini memiliki kesamaan dalam hal petualangan epik dan karakter-karakter heroik yang menghadapi kekuatan jahat. Namun, Maya and the Three lebih kental dengan nuansa mitologi Mesoamerika yang kaya dan penuh warna.

Kisahnya mengikuti Putri Maya (disuarakan aktris peraih Oscar, Zoe Saldaña), pejuang pemberani dari Kerajaan Teca yang menolak takdirnya sebagai calon pengorbanan bagi Dewa Perang, Lord Mictlan. Ketika takdir menuntunnya untuk mencari tiga pejuang legendaris, Maya harus menghadapi berbagai rintangan dan bertemu sekutu baru. Dalam perjalanannya, ia belajar tentang arti keberanian, persahabatan, dan pengorbanan sejati.

Meski hanya memiliki 4 episode, Oni: Thunder God’s Tale mempunyai daya tarik kuat yang membuatnya layak masuk watchlist libur Lebaran kamu dan keluarga. Miniseri animasi ini menyuguhkan visual yang mengingatkan pada karya-karya Studio Ghibli, tetapi dengan sentuhan stop-motion modern yang menawan. Tak hanya itu, kisahnya yang terinspirasi dari mitologi Jepang juga membawa nuansa magis yang cocok dinikmati segala usia.

Oni: Thunder God's Tale menceritakan petualangan Onari, gadis kecil yang tumbuh di desa penuh makhluk mitologi. Onari ingin memiliki kekuatan untuk melawan Oni, monster raksasa yang mengancam kehidupan desa, seperti teman-temannya, tapi ayahnya, Naridon, justru terlihat seperti orang biasa tanpa keahlian khusus. Suatu hari, rahasia besar tentang asal-usul Naridon mengubah cara pandang Onari terhadap dirinya.

Seperti judulnya, Yasuke terinspirasi dari figur Yasuke, samurai kulit hitam pertama di Jepang. Miniseri ini mengikuti Yasuke yang bertahun-tahun setelah kematian tuannya, Oda Nobunaga, hidup sebagai seorang pendayung perahu di sebuah desa kecil. Suatu hari, kehidupannya berubah drastis ketika ia diminta mengantarkan Saki, gadis kecil yang menjadi buruan penguasa karena kekuatan psikisnya yang luar biasa.

Bagi pencinta anime sejarah dengan sentuhan fantasi, miniseri kreasi LeSean Thomas ini adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Elemen fantasi seperti penyihir, robot raksasa, dan kekuatan supernatural berpadu apik dengan latar Jepang era feodal. Semua itu dibalut dengan visual memukau dari MAPPA, studio animasi Jepang yang sebelumnya dikenal lewat karya-karyanya, seperti Jujutsu Kaisen dan musim final Attack on Titan.

Penggemar waralaba video game Resident Evil pasti tak mau melewatkan miniseri animasi Netflix yang satu ini. Resident Evil: Infinite Darkness membawa kembali dua karakter ikonik, Leon S. Kennedy dan Claire Redfield, dalam sebuah kisah penuh konspirasi dan ancaman zombi. Dengan animasi CG berkualitas tinggi dan alur cerita yang intens, miniseri horor ini bisa menjadi tontonan yang menarik untuk libur Lebaran.

Kisah Resident Evil: Infinite Darkness mengambil latar waktu tahun 2006, saat Claire Redfield menemukan bukti konspirasi besar terkait penggunaan senjata biologis dalam perang sipil Penamstan. Sementara itu, Leon S. Kennedy terlibat dalam insiden di Gedung Putih dan Shanghai, yang ternyata saling terkait dengan konspirasi tersebut. Keduanya pun bekerja sama mencegah ancaman baru yang bisa membawa kehancuran dunia.

Tak hanya Amerika Serikat dan Jepang, Korea Selatan juga punya miniseri animasi menarik yang siap menemani libur Lebaranmu, yakni Lookism. Diadaptasi dari webtun populer karya Park Taejun, miniseri ini menyajikan kisah Park Hyung Seok, seorang siswa yang kerap menjadi korban perundungan. Ia kemudian mendapatkan kemampuan misterius untuk berpindah antara dua tubuh, satu yang "buruk rupa" dan satu lagi yang "sempurna".

Lebih dari sekadar fantasi, Lookism juga berhasil mengembangkan karakter-karakternya dengan apik. Awalnya, penonton melihat tokoh-tokoh di sekolah Hyung Seok sebagai individu yang dingin dan jahat. Namun, seiring berjalannya cerita, terungkap tak semua orang "sehitam" yang terlihat. Ada yang diam-diam membantu, ada pula yang berani melawan ketidakadilan. Uplifting banget, deh!

Gimana, tujuh miniseri animasi di atas sudah cukup bikin kamu penasaran untuk segera maraton nonton di libur Lebaran nanti, kan? Dengan beragam genre dan cerita yang ditawarkan, waktu bersantaimu di rumah dijamin bakal semakin seru dan tak terlupakan. Selamat menikmati libur Lebaran dan tontonan seru di Netflix!