Ludes Terjual, NFT Cyber Ronin Haruka Fokus pada Pengembangan IP

19 Apr 2022, 16:30 WIB

Project Non-Fungible Token (NFT) asal Indonesia yang bertajuk anime Jepang, ludes terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 5 menit di platform marketplace NFT milik OpenSea. (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Project Non-Fungible Token (NFT) asal Indonesia yang bertajuk anime Jepang, ludes terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 5 menit di platform marketplace NFT milik OpenSea dan sempat menjadi trending dengan transaksi terbanyak saat perdananya.

Cyber Ronin Haruka atau Haruka Ronin merupakan sebuah karya NFT yang bersifat Intelectual Property (IP) besutan team project NFT asal Indonesia. Pada 15 April 2022, telah diluncurkan sebanyak 5.555 NFT Haruka Ronin melalui blockchain Ethereum. Project ini menampilkan karakter dengan Suguha Anime/Anime Jepang yang dibuat melalui proses generator program komputasi kompleks.

1. Hasil penjualan NFT akan difokuskan pada pengembangan IP Haruka Ronin

CyberRonin Haruka menjadi project dari Indonesia yang telah berhasil sold out di dunia NFT International, dan menjadi trending di OpenSea di saat peluncurannya. (Dok. Istimewa)

Founder Project Haruka Ronin, Yudi Tukiaty, mengatakan bahwa hasil penjualan NFT ini akan difokuskan pada pengembangan IP Haruka Ronin, seperti pembuatan manga (komik), anime, action figures, game, dan lainnya. Sebelum ini, Yudi sukses menggarap project IP MECHASHOCK.

“Untuk action figures kami sudah bekerja sama dengan DolananKeren, produsen action figures lokal ternama yang sudah banyak memiliki pengalaman membuat action figures, seperti Gundala, Gatotkaca, Dedy Corbuzier, Presiden Jokowi hingga Action Figures Hideo Kojima. Hingga saat ini pun kami tengah mempersiapkan action figure bagi yang membeli 2 NFT Haruka Ronin. Jadi, selain mendapatkan NFT, pembeli juga akan mendapatkan fisik Haruka Ronin dalam bentuk action figure,” lanjut Yudi.

2. Tim di belakang Haruka Ronin semuanya berasal dari Indonesia

Project Non-Fungible Token (NFT) asal Indonesia yang bertajuk anime Jepang, ludes terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 5 menit di platform marketplace NFT milik OpenSea. (Dok. Istimewa)

Walaupun menampilkan karakter Anime Jepang, tim di belakang Haruka Ronin semuanya berasal dari Indonesia. Ada Yudi Tukiaty selaku konseptor project, Wilson Tjandra sebagai lead artist, Agus Leo Halim seorang youtuber kenamaan yang didapuk sebagai marketing, dan Kevin Tao sebagai Tech & Operasional.

Di tempat yang sama, Co-Founder Project Haruka Ronin, Wilson Tjandra, mengatakan bahwa Project Haruka Ronin bukanlah project sekali buat kemudian selesai.

“Tim kami sudah komitmen untuk terus mengembangkan IP Haruka Ronin di kancah internasional sebab ada mimpi besar yang ingin kami capai dan kami berharap dapat ikut mengharumkan nama Indonesia melalui NFT,” ujarnya.

3. Pangsa pasar NFT di seluruh dunia meningkat drastis

Ilustrasi NFT (cointelegraph.com)

Sekadar informasi, sejak pandemik tahun 2020 yang lalu, pangsa pasar NFT di seluruh dunia meningkat drastis. Berdasarkan data yang dikeluarkan firma penelitian yang dimiliki BNP-Paribas L’Atelier, nilai transaksi NFT pada tahun 2021 meningkat tajam menjadi US$17,6 miliar atau setara dengan Rp255,2 triliun (dengan satuan kurs Rp14.500/dolar) atau naik hingga 21.000% dari transaksi 2020, yaitu senilai US$82 juta.

CyberRonin Haruka menjadi project dari Indonesia yang telah berhasil sold out di dunia NFT International, dan menjadi trending di OpenSea di saat peluncurannya. Diharapkan project CyberRonin Haruka ini dapat menjadi sebuah project yang sukses di level internasional. (WEB)