Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Baca Novel Breast and Eggs, Bahas tentang Womanhood

Novel Breasts and Eggs karya Mieko Kawakami (instagram.com/kawakami_mieko)
Intinya sih...
  • Novel Breast and Eggs karya Mieko Kawakami membahas isu perempuan kontemporer di era modern, terutama perempuan karir di perkotaan.
  • Natsuko tumbuh dalam keluarga tidak harmonis, mengalami trauma dan luka yang berdampak hingga ia dewasa, membongkar ketabuan tentang tubuh perempuan.
  • Budaya patriarki Jepang abad ke-20 dipertanyakan, novel ini menghadirkan isu sosial kontemporer seputar perempuan dengan jujur dan menggugah.

Banyak novel Jepang yang membahas terkait isu modern atau kontemporer. Salah satunya adalah novel Breast and Eggs karya Mieko Kawakami. Novel ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan mendapatkan beberapa penghargaan.

Secara garis besar, novel Breast and Eggs menyoroti kehidupan perempuan di era modern, khususnya perempuan karir yang hidup di perkotaan. Novel ini tidak hanya mengangkat isu tentang perempuan, tetapi juga mengangkat topik umum seperti kehidupan manusia modern di perkotaan yang penuh tekanan dan rasa kesepian.

Breast and Eggs menjadi salah satu novel yang tepat bagi pencinta isu kontemporer yang mengantarkanmu pada refleksi kehidupan modern saat ini. Membahas tentang womanhood, berikut empat alasan novel ini layak untuk dijadikan salah satu bacaan yang bermanfaat. 

1. Membongkar ketabuan seputar tubuh perempuan

Insecurity perempuan (Freepik.com)

Novel ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Natsuko yang memiliki hidup cukup keras sejak kecil. Ia tumbuh besar dengan kakak perempuannya yaitu Makiko, yang merupakan single parent. Makiko ingin melakukan operasi untuk mengubah bentuk tubuhnya, inilah awal mula novel ini membongkar berbagai hal tabu tentang tubuh perempuan.

2. Menyoroti kelas sosial dan trauma dalam keluarga

Anak perempuan dan ibunya ketakutan (freepik.com)

Natsuko tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis, sejak kecil ayahnya tidak bertanggungjawab dan melakukan Kekerasan. Hal ini mengakibatkan Natsuko, Makiko, dan ibunya kabur dari rumah untuk memulai hidup baru. Namun, ibu Natsuko kehilangan nyawanya tak lama setelah itu karena kanker payudara dan mengharuskan kedua kakak beradik tersebut bekerja di usia yang masih muda. Trauma keluarga yang dialami Natsuko cukup mendalam dan berdampak bahkan ketika ia menjadi wanita dewasa. Hal ini menjadi pembelajaran penting, bahwa luka dan trauma seorang anak akan berdampak pada dirinya bahkan ketika ia sudah dewasa. 

3. Perempuan di tengah patriarki

Perempuan saling mendukung (freepik.com)

Patriarki selalu menempatkan perempuan di pihak kurang beruntung. Novel ini mempertanyakan berbagai norma tradisional tentang perempuan. Anggapan perempuan yang diharuskan menikah, punya anak, hingga harus memenuhi standar kecantikan yang tidak wajar dibahas tuntas dalam novel ini.

4. Kritik sosial kontemporer

Perempuan stress karna tekanan (freepik.com)

Menggunakan latar di Jepang pada abad ke-20, novel ini menghadirkan isu sosial kontemporer seputar perempuan. Isu-isu dalam novel ini meliputi tubuh perempuan yang jadi medan tafsir sosial, hak reproduksi, relasi ibu-anak, hingga hidup kesepian di kota besar. Isu kontemporer tersebut dibahas dengan jujur dan menggugah dalam novel ini. 

Isu tentang perempuan menjadi salah satu topik yang masih perlu diperbincangkan. Perempuan di era modern berusaha menghilangkan stigma dan mempertanyakan aturan-aturan tradisional yang merugikan perempuan. Novel Breast and Eggs membahas hal tersebut dan ingin menunjukkan bahwa stigma dan aturan yang merugikan perempuan tersebut sudah tidak seharunya ada di masyakarat. Jadi, tertarik untuk mengetahui bagaimana Mieko Kawakami membahas isu ini di novelnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us