Penjelasan Ending Film How To Train Your Dragon Live Action

How to Train Your Dragon live action (2025) menghidupkan kembali kisah epik Hiccup dan Toothless dengan visual memukau dan emosi yang lebih mendalam. Kembali disutradarai oleh Dean DeBlois, remake ini tetap setia pada inti cerita animasinya, sembari menambahkan beberapa nuansa baru yang membuatnya terasa segar.
Akhir film menjadi puncak emosional yang mengikat tema persahabatan, keberanian, dan perubahan, sekaligus membuka kemungkinan petualangan baru di masa depan. Ingin tahu bagaimana ending film ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah!
1. Apakah Hiccup dan Toothless berhasil mengalahkan Red Death?

Ya, Hiccup dan Toothless berhasil mengalahkan Red Death, naga raksasa yang mengendalikan naga-naga lain untuk menyerang Berk. Setelah Stoick, ayah Hiccup, menangkap Toothless untuk menemukan sarang naga, Hiccup bersama teman-temannya (termasuk Astrid) mengendarai naga lain untuk melawan sang "Ratu Naga."
Dalam pertempuran klimaks, Hiccup dan Toothless bekerja sama untuk menghancurkan Red Death. Sayang, kemenangan mereka meminta bayaran yang mahal. Hiccup kehilangan satu kakinya akibat luka di pertarungan tersebut, dan akhirnya harus memakai kaki palsu.
2. Apa yang terjadi dengan Berk di akhir film?

Di akhir film, Berk berubah total menjadi tempat yang harmonis bagi manusia dan naga. Setelah kekalahan Red Death, warga Viking, yang awalnya membenci naga, mulai menerima mereka sebagai bagian dari kehidupan, persis seperti keinginan Hiccup di sepanjang film.
Stoick, sebagai kepala suku, memulai babak baru dengan memimpin integrasi naga ke dalam masyarakat Berk. Naga-naga termasuk Toothless kini tinggal bersama penduduk, membantu dalam kehidupan sehari-hari, menandai era damai setelah berabad-abad bertempur.
3. Perbedaan ending How To Train Your Dragon live action (2025) dengan versi animasinya

Ending versi live-action sangat mirip dengan animasi, tetapi ada penyesuaian pada karakter pendukung, terutama Astrid dan Snotlout. Astrid, yang diperankan oleh Nico Parker, mendapat sorotan lebih sebagai calon kepala suku yang ambisius. Hubungannya dengan Hiccup pun lebih dalam.
Di sisi lain, Snotlout yang lebih sebagai pengganggu dalam versi animasinya, diberi dimensi baru dengan subplot hubungannya dengan ayahnya, Spitelout. Keberanian Snotlout di pertempuran akhir membuatnya mendapat pengakuan dari sang ayah. Perubahan ini memperkaya dinamika karakter tanpa mengubah inti cerita.
4. Apakah How To Train Your Dragon live action akan berlanjut ke sekuel?

Hingga artikel ini dirilis, belum ada pengumuman resmi dari sutradara Dean DeBlois atau Universal Pictures mengenai sekuel. Namun, peluang itu tetap terbuka. Kesuksesan box office film ini, dengan pendapatan global $253 juta per 20 Juni 2025, dan pengumuman di CinemaCon 2025 bahwa remake live action How to Train Your Dragon 2 sedang dikembangkan menunjukkan potensi sekuel di masa depan.
Meski tidak memiliki post-credit scene, cerita Hiccup dan Toothless memiliki banyak ruang untuk berkembang, terutama dengan pengembangan dunia yang cukup luas di trilogi animasinya. Bagaimana menurutmu, apakah film live-action ini akan berlanjut ke sekuel?