Bukan penyanyi atau pun aktor, namun popularitas Henry Manampiring di media sosial boleh diadu dengan para selebriti. Penulis yang biasa dipanggil Om Piring ini adalah salah satu Twitter famous alias Selebtwit.
Hingga saat ini ia telah berhasil menelurkan lima judul buku yang laris manis di pasaran. Yang terbaru bertajuk "Filosofi Teras". Yuk, tengok 6 pesan Henry Manampiring bagi millennials yang tertarik jadi terkenal lewat media sosial!
Henry Manampiring telah aktif di Twitter sejak 2009, masa ketika situs microblogging tersebut mulai booming di Indonesia untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu, ia mulai mendapat banyak followers dan menjadi selebtwit alias media sosial influencer.
Status influencer ini belakangan begitu menggiurkan bagi para millennials. Banyak yang punya ambisi untuk mencapai popularitas lewat kegiatan mereka di media sosial.
"Harus ditarik kembali, motivasinya apa? Kalau motivasinya untuk mencari popularitas menurut saya itu keliru," katanya.
Menurutnya, netizen zaman sekarang sudah cerdas. Berusaha melakukan sesuatu hanya demi jadi populer atau disenangi khalayak lambat laun akan ketahuan juga. "Stay true to yourself," pesannya.
Belakangan banyak banget netizen yang mencicipi status viral lewat konten atau thread yang mereka buat di media sosial. Meski begitu, popularitas ini biasanya berumur pendek.
"Yang penting kalau mau bikin thread atau utas itu harus otentik. Bukan karena sekadar ingin populer. 'Write something that you're passionate about'. Tulislah karena kamu memang suka dan lagi pengen banget cerita tentang topik ini," nasihat Om Piring.
Passion ini pasti akan terlihat dan diakui juga oleh para pengguna lainnya. Zaman sekarang banyak pula orang yang rela melakukan apapun demi jadi terkenal. Bahkan gak sedikit yang berpura-pura atau berbohong demi konten. Contohnya, maraknya thread hoax di media sosial Twitter.
"Saya punya prinsip, media sosial adalah platform bebas. Kalau niat banget mencari popularitas sampai menggunakan segala cara ya harus siap-siap ada aksi ada reaksi," pesan bapak satu anak ini. "Mungkin bakal dibongkar sama netizen, mungkin dibantah, mungkin dicerca," katanya.
"Bisa jadi. Buku terakhir saya, "Filosogfi Teras" yang terpilih jadi Book of TheYear itu ada saran yang menurut saya menarik. Yaitu bisakah pesan yang sama disampaikan dengan format yang lebih ringan lagi. Jadi mungkin lebih ke seperti quotebook, lebih bergambar, atau tidak menutup kemungkinan bahkan menjadi gambar bergerak seperti film," kata dia.
Tahun ini Henry Manampiring merilis buku kelimanya yang dapat sambutan luar biasa. Kelima bukunya merupakan tulisan nonfiksi. Penasaran deh, apakah ia tertarik juga untuk terjun sebagai pengarang novel fiksi?
"Saya menyimpan angan-angan bisa menulis buku fiksi. Jelek bagus urusan belakang karena menurut saya itu suatu tantangan yang berbeda," jawabnya penuh semangat.
Buat kamu yang benar-benar ingin menghasilkan karya lewat eksistensi kamu di media sosial, Om Piring punya nasihat pamungkas nih.
"Pesan saya jangan menunggu kesempurnaan. Mungkin banyak teman-teman yang sudah punya cita-cita, tapi selalu gak pede mengambil langkah pertama karena berpikir 'kayanya saya belum cukup bagus," ujarnya.
"Menurut saya tampil memberikan yang terbaik itu tidak apa-apa, tapi kalau terus menunggu terus sampai sempurna nanti gak mulai-mulai. Dan justru menurut saya dengan kita mencoba, kalau gagal atau tidak sempurna itu jadi modal supaya berikutnya disempurnakan," katanya.
Itu dia 5 nasihat Henry Manampiring untuk jadi selebtwit atau influencer yang berkualitas. Gak asal jadi budak popularitas aja, tapi bermanfaat bagi netizen dan banyak orang. Sukses terus ya Om Piring, semoga buku-buku berikutnya semakin keren.