Rekomendasi Film Double Feature Berdasarkan Penulis Naskahnya

Bingung mau nonton apa akhir pekan ini? Yuk, coba susun film double feature sendiri. Kali ini, pendekatannya sedikit beda. Kalau biasanya pakai kemiripan cerita, sekarang buat double feature berdasarkan kesamaan penulis naskahnya. Ini juga bisa jadi cara untuk mengapresiasi sosok-sosok di balik layar yang umumnya luput dari sorotan.
Penasaran siapa saja yang ternyata menulis skenario film-film terbaik dunia selama ini? Mari kenalan lewat tujuh pasang film double feature berikut.
1. Dua film Luca Guadagnino, Challengers (2024) dan Queer (2024), ditulis Justin Kuritzkes

Justin Kuritzkes mungkin bukan nama yang akrab di telinga. Namun, dua film yang ia tulis mungkin pernah kamu dengar, yakni Challengers dan Queer. Keduanya rilis pada 2024 dan disutradarai Luca Guadagnino. Dua-duanya juga bertema cinta, tetapi dengan karakter dan latar yang jauh beda. Challengers berlatar tahun 2000-an, sementara Queer akan membawamu kembali ke era 1940-an. Sama seperti istrinya, Celine Song (sutradara dan penulis skenario Past Lives), Kuritzkes gemar bikin cerita cinta yang kompleks.
2. Lady Bird (2017) dan Little Women (2019) merupakan dua dari sekian banyak buah karya Greta Gerwig

Sebelum jadi sutradara, Greta Gerwig lebih dulu bergelut sebagai aktris dan penulis skenario. Ia tercatat jadi co-writer untuk filmnya Noah Baumbach, Frances Ha, dan Mistress America. Ia kemudian memberanikan diri bikin naskah sendiri untuk Lady Bird yang banyak terinspirasi dari perjalanan coming of age pribadinya. Sukses besar, kariernya berlanjut dengan mengadaptasi novel legendaris Little Women dalam format sinema pada 2019.
3. Aaron Sorkin, penulis film biopik The Social Network (2010) dan The Trial of the Chicago 7 (2020)

Aaron Sorkin juga disebut salah satu penulis naskah paling berbakat saat ini. Ada banyak film brilian Hollywood yang ditulisnya, mulai dari A Few Good Men (1992), Moneyball (2011), The Social Network (2010), hingga The Trial of the Chicago 7 (2020). Adapun, dua terakhir yang penulis sebutkan jadi yang paling menarik untuk kamu tonton bersamaan. Kalau melihat polanya, Sorkin sepertinya memang jago bikin film biopik. Film-filmnya gak pernah gagal, padahal biopik termasuk format yang rumit.
4. Thomas Bidegain adalah sosok di balik naskah brilian A Prophet (2009) dan Emilia Perez (2024)

Jarang disorot, Thomas Bidegain ternyata kolaborator setia sutradara Jacques Audiard. Keduanya sudah bekerja sama dalam belasan judul film. Ini termasuk A Prophet (2009) yang meraih nominasi Oscar, Rust and Bone (2012), dan The Sisters Brothers (2018). Terbaru, Bidegain juga menulis naskah Emilia Perez bareng Audiard. Tak hanya dengan Audiard, sang scriptwriter juga sering membantu sutradara Prancis lain. Ia tercatat menulis film fenomenal Our Children (2012) dan La Famille Bélier (2014).
5. Dua film horor Prancis Raw (2016) dan Titane (2021) ditulis Julia Ducournau

Gak hanya menyutradarai, Julia Ducournau menulis sendiri film-film horor gubahannya. Semua sukses berat karena memang segar idenya. Selain nyeleneh, film Titane dan Raw ditulisnya dari perspektif perempuan yang menyimpan pesan feminis dan kritik terhadap patriarki. Titane bahkan berhasil jadi film horor pertama dalam sejarah yang meraih Palem Emas pada ajang Cannes Film Festival.
6. Naiki roller coaster emosi bersama dua film tulisan Anders Thomas Jensen, Riders of Justice (2020) dan Brothers (2004)

Kalau ada film Denmark yang mencuri perhatianmu, coba cek siapa penulis naskahnya. Kemungkinan besar mereka adalah buah karya Anders Thomas Jensen. Genre yang paling sering diusungnya ialah psikodrama dan aksi. Coba saja dua filmnya yang berjudul Brothers dan Riders of Justice. Film yang pertama bahkan diadaptasi dalam versi Hollywood dan dibintangi Jack Gyllenhaal. Sementara, film satunya bergenre aksi dengan sentuhan black comedy yang menonjolkan versatilitas Mads Mikkelsen.
7. Anatomy of a Fall (2023) dan Onoda: 10,000 Nights in the Jungle (2020) ditulis Arthur Harari

Dikenal sebagai kolaborator setia istrinya sendiri, Justine Triet, tak heran kalau Anatomy of a Fall melibatkannya sebagai penulis naskah. Namun, Harari juga punya proyek independen berjudul Onoda: 10,000 Nights in the Jungle yang disutradarainya sendiri. Naskahnya ditulisnya bareng Vincent Poymiro dan Bernard Cendron. Genrenya jauh beda, tetapi ciri khas Harari terlihat lewat dialognya yang cermat.
Dari penulis naskah, kamu bisa bikin double feature sendiri untuk hiburan akhir pekan. Menarik, nih, karena ciri khas mereka sebagai penulis tetap terlihat meski kebanyakan film tadi dieksekusi orang yang berbeda.