Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Rekomendasi Film Dramedi dengan Lakon 2 Sahabat

On the Count of Three (dok. Annapurna Pictures/On the Count of Three)
Intinya sih...
  • Film dramedi mengangkat kekuatan persahabatan dengan isu-isu kehidupan sehari-hari.
  • Film On the Count of Three mengeksplorasi tema bunuh diri dan hubungan persahabatan.
  • Genre dramedi dapat menjadi alternatif tontonan yang menghibur, tetapi juga memberikan pesan mendalam.

Butuh tontonan kocak, tapi lengkap dengan akhir mengharukan? Mungkin film dramedi dengan lakon dua sahabat jawabannya. Mengekspos kekuatan pertemanan dengan segala tragedi yang menyertai, ini bakal jadi film yang seru dan menapak tanah.

Apalagi, banyak film yang mengangkat isu yang mirip-mirip dengan apa yang jadi keresahan kita. Ada depresi, penyakit kronis, sampai kesulitan finansial. Mungkin film-film berikut bisa jadi inspirasi jawaban atas masalahmu.  

1. On the Count of Three (2021)

On the Count of Three (dok. Annapurna/On the Count of Three)

On the Count of Three adalah balada dua sahabat bernama Val (Jerrod Carmichael) dan Kevin (Christopher Abbott) yang tak lagi punya semangat hidup. Pada satu waktu, mereka sepakat untuk bunuh diri berbarengan. Beruntungnya, mereka teringat satu masalah yang belum terselesaikan dan tergerak untuk merampungkannya sebelum benar-benar nekat mengakhiri hidup. Seolah dapat kesempatan hidup lagi, keduanya terdorong memikirkan kembali niat mereka tadi. 

2. Paddleton (2019)

Paddleton (dok. Netflix/Paddleton)

Serupa dengan film sebelumnya, Paddleton mengekor persahabatan dua pria paruh baya yang bertetangga, Michael (Mark Duplass) dan Andy (Ray Romano). Saat Michael tahu dirinya mengidap kanker, ia meminta Andy untuk membantunya mengakhiri hidup lebih cepat. Namun, Andy yang tak ingin kehilangan satu-satunya sobat sambatnya jelas enggan. Diam-diam, ia berusaha menyabotase rencana Michael.

3. Zola (2020)

Zola (dok. A24/Zola)

Zola adalah film dramedi yang memotret eksploitasi perempuan dalam industri seks. Semua ditulis lewat perspektif Zola (Taylour Paige), seorang pramusaji yang dapat tawaran jadi penari erotis dari salah satu kenalannya. Mengira semua bakal berjalan lancar, ia ternyata baru tahu kalau sang kenalan membawa serta muncikari. Tak hanya itu, mereka juga harus berhadapan dengan muncikari lain yang tak terima wilayah kekuasaan mereka diterobos.

4. I Don't Feel at Home in This World Anymore (2017)

I Don't Feel at Home in This World Anymore (dok. Netflix/I Don't Feel at Home in This World Anymore)

Seorang perawat menemukan rumahnya dibobol maling. Upayanya melapor ke polisi ternyata sia-sia. Ia malah disalahkan atas kecerobohannya tak mengunci pintu. Kesal, ia mencoba bertanya ke salah satu tetangga yang memvalidasi kekecewaannya. Keduanya akhirnya sepakat mencari keadilan dengan cara mereka sendiri. Tayang perdana pada ajang Sundance Film Festival, I Don't Feel at Home in This World Anymore punya potensi jadi film indie favoritmu.

5. Tangerine (2015)

Tangerine (dok. Freestyle Picture Company/Tangerine)

Tangerine mengikuti sehari dalam hidup dua transpuan pekerja seks. Mereka berkawan baik, tetapi persahabatan itu terancam pupus karena masalah percintaan. Saat tahu pacarnya selingkuh dan sahabatnya tak memberitahunya sejak awal, Sin-Dee (Kitana Kiki Rodriguez) marah besar. Ia nekat melabrak selingkuhan kekasihnya, sementara sang sobat memilih untuk tetap mencari nafkah hari itu. Di sisi lain, hidup mereka tak sengaja berpapasan dengan seorang sopir taksi asal Armenia yang menutupi orientasi seksualnya dari keluarganya yang agamais. 

6. Blindspotting (2018)

Blindspotting (dok. Lionsgate Films/Blindspotting)

Collin (Daveed Diggs) masih dalam masa percobaan (probation) setelah bebas dari penjara. Namun, pada saat itulah, ia jadi saksi kunci penembakan brutal seorang warga kulit hitam oleh polisi. Kejadian itu ia simpan sendiri karena khawatir bakal memperunyam masalah. Namun, hal itu justru membuatnya mengalami gangguan psikis. Di sisi lain, sahabatnya yang bernama Miles (Rafael Casal) terancam kehilangan rumah karena harga sewa yang naik dan maraknya gentrifikasi di pemukiman mereka. 

Dramedi bisa jadi genre baru yang mengobati rasa jenuhmu. Memadukan drama, komedi, dan tragedi, ini ranah yang kaya ide dan humor segar. Kalau terpikat dengan enam film di atas, jangan ragu buat terus mengulik genre ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us