Review Locked, Ketika Bill Skarsgård Terjebak dalam Mobil Psikopat

Locked (2025) jadi film thriller lainnya yang menghiasi layar bioskop tahun ini. Disutradarai David Yarovesky dan diproduseri Sam Raimi, film ini menawarkan pengalaman klaustrofobik yang intens dengan premis sederhana, tapi dieksekusi penuh gairah.
Dibintangi dua aktor terkenal di genre horor, Bill Skarsgård dan Anthony Hopkins, Locked cukup menarik banyak perhatian. Sebelum menonton, alangkah baiknya kamu simak dulu kelebihan dan kekurangannya di bawah ini. Berikut ulasan lengkapnya!
1. Akting kuat dari Bill Skarsgard dan Anthony Hopkins

Locked adalah panggung duel antara Bill Skarsgård dan Anthony Hopkins yang terasa seperti pertarungan epik antara Pennywise dan Hannibal Lecter. Di sini, Skarsgård berperan sebagai Eddie Barrish, penjahat kelas teri yang mencoba mencuri mobil untuk menjemput putrinya.
Di sisi lain, Hopkins memerankan William, seorang psikopat yang percaya akan "hukuman yang setimpal." Meski kebanyakan hanya melalui telepon, chemistry mereka mengangkat intensitas film ini ke level berikutnya membuat kita terus menunggu adegan mereka selanjutnya.
2. Bawa isu kesenjangan sosial di dalamnya

Film ini menyisipkan komentar sosial yang tajam tentang kesenjangan kelas, mengacu pada Crime and Punishment karya Dostoyevsky hingga pelanggaran kontrak sosial. Eddie, yang pro-sosialis dan mewakili sub-kultur punk, mewakili kemarahan kelas bawah yang tertindas sistem.
Sementara itu, William, sang penganut kapitalisme garis keras dan penggemar musik klasik Tchaikovsky, memandang usaha gigih sebagai satu-satunya jalan pembebasan. Perbedaan pola pikir ini terlihat dari dialog tentang moralitas dan adegan simbolis di sepanjang film.
Meski tersampaikan secara eksplisit, tema "si kaya vs si miskin" ini menambah lapisan tambahan pada narasi, meski tidak disampaikan lebih dalam, karena durasi film yang singkat.
3. Naskah lemah, tapi dipaksa mengikuti pace cepat

Meski ambisius, naskah Locked sering kali tersandung, karena ingin menyeimbangkan komentar sosial dan horor psikologis dengan tempo cepat. Hal ini wajar, mengingat durasinya yang hanya 1 jam 45 menit. Namun, kita jadi gagal memahami sudut pandang Eddie.
Setiap kali Eddie membahas kemiskinan atau kurangnya empati dalam masyarakat modern, narasi dengan cepat beralih ke adegan penyiksaan. Refleksi yang ditawarkan pun sirna saat Eddie tersengat listrik atau berhadapan dengan manipulasi William.
Tempo atau pace yang terburu-buru ini membuat beberapa momen terasa dangkal, meski ketegangan visual dan scoring Tim Williams (Pearl, Get Out) berhasil menjaga adrenalin tetap terpompa. Pada akhirnya, kita ikut "terkunci" di dalam seperti Eddie.
Tanggal rilis Locked di Indonesia belum diumumkan, kita tunggu saja, ya!