Kamu Pasti Gak Nyangka Kalau 17 Brand Ini Sebenarnya Produk Asli Indonesia

Untuk menjual barang maupun jasa dibutuhkan brand atau merek yang dijadikan tanda dagangan. Beragam nama dan sebutan pun dibuat untuk menarik pembelinya. Tak ketinggalan di Indonesia, beragam brand barang tersebar di toko-toko ataupun mall.

Namun, IDNtimes menemukan sejumlah brand yang selama ini dikira berasal dari luar negeri, tapi ternyata adalah produksi lokal. Siapa tahu kamu salah satu dari sejumlah orang yang "tertipu" oleh merek-merek ini.

1. J.CO Donuts and Coffe

Ya. Salah satu penjual donut atau kue berbentuk cincin ini merupakan brand lokal. Outlet pertama J.Co dibuka pada tahun 2005. J.Co juga merupakan milik orang Indonesia asli, yaitu Johny Andrean. Fakta lainnya adalah J.Co sudah ada di negara-negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Tiongkok.

2. Tomkins

Ternyata, merek sepatu yang terkenal ini merupakan produk asli Bandung. Tidak menyangka? Ya. Tomkins memang terdengar kebarat-baratan, tak heran orang-orang menyangka ini merupakan barang import.

3. Bodypack

Pernah dengar atau punya tas brand Bodypack? Ya. Ketika mendengar brand ini kita akan mengira ini berasal dari luar negeri. Namun, Bodypack, bersama merek lain seperti Exsport dan Eiger merupakan produk dalam negeri, loh! Ketiganya juga merupakan produk dari satu perusahaan yang sama, yaitu PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI). Perusahaan ini juga berasal dari Bandung.

4. Excelso

Untuk kamu yang suka nongkrong di coffee shop pasti sudah tak asing sama tempat satu ini. Namun, dari brand Excelso kamu mengira lokasi ini selayaknya Starbucks yang berasal dari luar negeri. Eits! Ternyata itu salah, Excelso merupakan produk lokal dan bagian dari Kapal Api Global, produsen kopi dalam negeri.

5. Hoka Hoka Bento (HokBen)

Pertama kali muncul pada 1985, Hoka Hoka Bento langsung menarik perhatian orang Jakarta. Gerai pertama di Kebun Kacang membuat orang-orang mengira tempat makan ini merupakan produk asli Jepang. Namun, ternyata Hoka Hoka Bento, atau sekarang HokBen (mulai 2013), merupakan tempat makan milik PT Eka Bogainti yang berkantor pusat di Jakarta.

6. The Executive

Satu lagi produk asli Indonesia yang berasal dari Bandung. Luar biasa kan? Untuk kamu yang sering beli jas, kemeja, serta pakaian lainnya di Executive pasti tak menyangka bahwa brand ini merupakan produk lokal. Ternyata tak kalah kan kualitas produk-produk dalam negeri?

7. Terry Palmer

Kalau yang satu ini terkenal sebagai produsen handuk dan tak disangka sudah berhasil mengekspor barang-barangnya ke luar negeri seperti Jepang dan Australia. Dari namanya, kita pasti berpikiran bahwa ini milik orang Amerika ataupun Eropa, tapi jangan salah, Terry Palmer merupakan produk dalam negeri. Dimiliki oleh PT. Indah Jaya, yang produksinya berlokasi di Tangerang.

8. Essenza

Produk ini juga merupakan produk yang pusat produksinya di Tangerang. Memang dari namanya terkesan agak Italia. Namun, brand ini merupakan milik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk yang pertama kali mulai beroperasi pada 1993. Produk ini bahkan telah diekspor ke Amerika, Singapura, Timur Tengah, bahkan Afrika. Wah hebat!

9. LEA

Produsen celana jeans ini memang menggambarkan logo bendera Amerika Serikat, tapi jangan salah sangka, produk ini merupakan asli Indonesia. PT Lea Sanent ini berkantor pusat di Jakarta Barat. Tak bisa dipungkiri banyak dari kita yang tak segan dengan merek ini. Namun, sekali lagi membuktikan bahwa produk lokal tak kalah dengan luar.

10. Polytron

Merek satu ini merupakan produksi asli Semarang dan Kudus. Saat mendengar namanya orang-orang akan menduga produk ini dari luar negeri. Namun, perusahaan yang mulai beroperasi pada 1970 ini berhasil menarik perhatian masyarakat lokal dan menyadari bahwa produk-produk elektronik lokal tak kalah dengan produk seperti yang berasal dari Jepang maupun Korea.

11. Polygon

Kalau brand satu ini memang terkenal dengan produk sepedanya. Mulai dari sepeda gunung, sepeda mini, sampai sepeda lipat telah dibuat dengan pabrik yang berpusat di Sidoarjo, Jawa Timur. Fakta yang cukup menyedihkan adalah produk ini pertama kali dijual di luar negeri. Setelah itu baru dibawa ke dalam negeri. Mengapa? Karena saat orang-orang Indonesia sendiri cenderung lebih percaya produk import. Meskipun tanpa disadari merupakan karya anak bangsa.

12. GT Radial

Buat kamu pecinta otomotif pasti tak asing lagi dengan brand yang menjual ban untuk sedan dan truk. Namun, ternyata produk ini merupakan produk-produk dalam negeri yang tak kalah kualitasnya. Produk milik PT. Gajah Tunggal ini telah berhasil menjual hasil produksi mereka ke luar negeri, seperti Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia, Australia, Selandia Baru sampai Afrika.

13. Wakai

Dengan konsep Jepang, produsen satu ini berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia. Dengan sepatu yang terkesan kekinian pula membuat orang-orang mengira Wakai produk Jepang. Namun, siapa sangka Wakai adalah produk asli dalam negeri. 

14. Buccheri

Produk satu ini merupakan produsen sepatu lainnya yang asli Indonesia. Jadi, tak salah kan bahwa kualitas produk lokal tidak kalah saing dengan produk luar negeri?

15. Hypermart

Ya, swalayan satu ini adalah brand dalam negeri. Pertama kali dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima dengan nama PT. Matahari Departmen Store. Lalu pada 1997, Hypermart diperkenalkan dengan konsep hyper-market dan dibeli oleh anak perusahaan Lippo.

16. Nexian

Kita akan mengira bahwa produk ponsel ini berasal dari Tiongkok. Tak dapat dipungkiri banyak sekali brand-brand ponsel dari negeri tersebut. Namun, Nexian adalah produk ponsel lokal Indonesia, hingga disebut pelopor ponsel lokal di Indonesia. Produsennya telah mulai beroperasi sejak tahun 2006.

17. Edward Forrer

Untuk produk terakhir ini berasal dari kota Bandung. Perusahaan yang diambil dari nama pemiliknya, Edward Forrer ini merupakan produsen alas kaki dan tas lokal. Brand ini bukan hanya terkenal dalam negeri, tapi berhasil bersaing dengan produk-produk di luar negeri. Edward Forrer telah dijual di Australia, Malaysia dan Hawaii.

Ternyata produk-produk ini merupakan karya anak-anak bangsa. Namun, jika dilihat, ini bisa menunjukkan bahwa kesadaran terhadap "mencintai produk dalam negeri" di Indonesia masih rendah. Tanpa disadari kita masih terpaku pada brand, yang tak disangka merupakan produk dalam negeri.

Mulai kenali dan cinta produk dalam negeri ya!!