Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hati-Hati, Ini 16 Hal Tabu yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Imlek

625-net.ru
625-net.ru

Bagi orang luar, perayaan Imlek mungkin terlihat sama seperti perayaan tahun baru pada tanggal 1 Januari. Pada kenyataannya, tahun baru China bukan hanya tentang pesta pora dengan kembang api yang menyala di seluruh negeri. 

Lebih dari itu, tahun baru China justru sarat akan tradisi dan aturan yang sudah ada sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu. Secara garis besar hari Imlek adalah momen penting untuk menentukan kehidupan ditahun depan.

Selain menjalankan tradisi yang dianggap bisa membawa keberuntungan, warga Tionghoa juga berusaha menghindari beberapa hal yang dianggap tabu karena bisa membawa mereka pada kemalangan, termasuk 16 hal di bawah ini!

1. Mengucapkan kata tabu

unsplash.com/Rex Pickar
unsplash.com/Rex Pickar

Karena Imlek adalah hari yang istimewa, semua hal yang dilakukan adalah hal positif termasuk menjaga mulut kita untuk mengatakan kata atau kalimat yang baik. 

Di hari Imlek, warga Tionghoa dilarang mengucapkan beberapa kata dalam percakapan mereka yaitu melanggar, hantu, kehabisan, kematian, pembunuhan, penyakit, sakit, kehilangan, dan kemiskinan. Mengucapkan kata-kata ini dianggap akan membawa pertanda buruk, dan kalaupun harus membahas itu mereka akan menggantinya dengan kata lain. 

2. Minum obat atau pergi ke rumah sakit

unsplash.com/Rawpixel
unsplash.com/Rawpixel

Meski sakit, warga Tionghoa tidak akan pernah menginjakkan kakinya ke rumah sakit atau bahkan minum obat sampai hari Imlek atau yang juga disebut dengan Festival Lentera selesai. Di Indonesia, hari Imlek hanya berlangsung sehari namun nyatanya acara ini berlangsung selama 15 hari ke depan.

Mengunjungi rumah sakit atau minum obat selama hari Festival Lentera berlangsung dipercaya akan membuat kita sakit sepanjang tahun depan. Di hari Imlek, orang-orang sakit juga sengaja memecahkan tempat obat mereka karena dipercaya dapat mengusir penyakit.

3. Memecahkan piring, gelas atau barang pecah belah lainnya

unsplash.com/chuttersnap
unsplash.com/chuttersnap

Memecahkan gelas, piring atau barang pecah belah lain pada hari Imlek dipercaya dapat memecah belah keluarga atau membuat kamu kehilangan uang di tahun depan.

Jika kamu sudah terlanjur melakukannya, cara terbaik untuk mengatasi itu adalah dengan mengumpulkan semua pecahan dan membungkusnya dengan kain merah. Bungkusan ini kemudian dikotori pada hari kelima.

Cara lainnya adalah dengan mengatakan "sui sui ping an" yang berarti aman dan sehat setiap tahun. 

4. Mencuci rambut dan pakaian

unsplash.com/Erik Witsoe
unsplash.com/Erik Witsoe

Dalam bahasa Mandarin kata 发 dibaca "Fā" memiliki arti rambut. Sedangkan kata 发财 dibaca "Fācái" memiliki arti menghasilkan uang atau menjadi kaya. Sehingga mencuci rambut pada tahun baru Imlek dianggap dapat membuang uang di masa depan.

Disisi lain, hari pertama dan kedua Imlek merupakan hari ulang tahun 水 神 "Shuishen" yaitu dewa air dalam kepercayaan warga Tionghoa dan membuang air ditakutkan akan membuat dewa air tersinggung.

5. Membuang dan menyapu rumah

aliexpress.com
aliexpress.com

Warga Tionghoa akan membersihkan rumah beberapa hari sebelum Imlek karena di hari Imlek mereka dilarang membuang atau menyapu rumah karena dipercaya akan membuang atau menyapu rezeki keluar. Kalau pun rumah dalam keadaan kotor, mereka akan menyapu dari luar ke dalam rumah sebagai simbol dari mengumpulkan kekayaan.

6. Memakai pakaian berwarna hitam dan putih

elegente.com
elegente.com

Kamu mungkin penasaran kenapa warga Tionghoa menggunakan warna merah saat hari raya Imlek. Ternyata, warna merah dipercaya sebagai warna keberuntungan.

Sedangkan warna hitam dan putih adalah pembawa nasib buruk karena pakaian dengan dua warna itu dipakai pada hari pemakaman. Memakai pakaian berwarna putih dan hitam hanya akan mengundang nasib buruk seperti kematian anggota keluarga.

7. Membuat anak-anak menangis

malatyahaber.club
malatyahaber.club

Anak-anak menangis memang hal biasa tapi di hari Imlek, para orang tua akan memastikan bahwa anak mereka tidak menangis di hari istimewa ini. Alasannya karena tangisan anak-anak dipercaya dapat mengundang nasib buruk atau penyakit.

8. Membiarkan wadah beras atau nasi kosong

unsplash.com/Pille-Riin Priske
unsplash.com/Pille-Riin Priske

Nasi menjadi makanan pokok bukan hanya bagi orang Indonesia tapi juga orang-orang China. Karena itulah, wadah beras atau nasi kosong adalah hal yang harus dihindari terutama saat Imlek. Warga Tionghoa percaya, wadah beras atau nasi yang kosong akan membuat mereka kekurangan atau mengalami kelaparan ditahun depan.

9. Memotong rambut

unsplash.com/John T
unsplash.com/John T

Selain mencuci rambut, warga Tionghoa juga dilarang memotong rambut mereka selama sebulan pertama karena bisa mengundang pertanda kematian paman dari ibu mereka. 

10. Sarapan dengan bubur dan daging

unsplash.com/Alexey Ruban
unsplash.com/Alexey Ruban

Dulu di China, orang-orang yang kurang mampu hanya bisa mengkonsumsi bubur untuk makanan mereka sehingga sarapan dengan bubur saat Imlek mencerminkan kemiskinan dimasa depan. Bukan cuma bubur, orang juga menghindari daging saat Imlek untuk menghormati para dewa agama Buddha yang konon menentang pembunuhan hewan.

11. Meminjam uang

ilustrasi meminjam uang (unsplash.com/Sharon McCutcheon)
ilustrasi meminjam uang (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Uang menjadi salah satu hal penting, karena tanpa uang, orang tidak akan bisa hidup layak. Meski kekurangan uang, meminjam atau memberi pinjaman pada orang di hari Imlek merupakan hal tabu dan dapat mengundang kesulitan ekonomi di tahun mendatang. Selain pinjam meminjam, menagih hutang juga dianggap sebagai hal yang kurang pantas untuk dilakukan.

12. Menjahit atau menggunting

unsplash.com/pina messina
unsplash.com/pina messina

Menjahit atau menggunakan gunting pada saat Imlek juga menjadi dua hal yang dilarang. Memotong sesuatu atau menjahit dipercaya bisa menjadi pertanda bahwa hubungan kamu dengan orang sekitar akan jadi sangat buruk bahkan bukan tidak mungkin kamu akan bertengkar dengan teman, keluarga atau seseorang.

13. Menyusun barang atau apa pun dengan jumlah empat

unsplash.com/Makarios Tang
unsplash.com/Makarios Tang

Dalam kepercayaan warga Tionghoa, angka 8 adalah angka keberuntungan karena bentuknya yang sambung menyambung sehingga dipercaya dapat memberikan rezeki yang tidak putus-putus.

Kebalikannya warga Tionghoa kurang menyukai angka 4 karena merupakan angka yang melambangkan kematian. Jadi mereka akan menghindari menyusun makanan atau apa pun dalam jumlah 4.

14. Anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh pulang ke rumah orangtua

unsplash.com/Chiên Pham
unsplash.com/Chiên Pham

Sebelum menikah seorang perempuan dianggap anak oleh orangtuanya tapi status mereka akan berubah jadi sanak atau orang luar setelah menikah sehingga pada hari Imlek, Anak perempuan yang sudah menikah dilarang mengunjungi orangtuanya pada hari pertama Imlek karena dipercaya akan membuat ekonomi orangtua jadi sulit.

15. Tidur siang atau membangunkan orang tidur

unsplash.com/Sander Smeekes
unsplash.com/Sander Smeekes

Tidak peduli selelah apa pun mereka saat Imlek, warga Tionghoa tidak akan menghabiskan siang mereka dengan tidur dan beristirahat. Alasannya tidur siang dihari Imlek akan membuat mereka jadi malas selama satu tahun kedepan.

Lagipula, rasanya tidak sopan jika kamu pergi tidur siang disaat semua orang berkumpul dirumah. Tapi beda cerita jika kamu tidak sengaja ketiduran, orang-orang justru tidak boleh membangunkan kamu karena itu akan membuat orang yang tidur kelelahan sepanjang tahun.

16. Memakai pakaian rusak

unsplash.com/Becca McHaffie
unsplash.com/Becca McHaffie

Sebagai hari yang istimewa, tidak heran kalau orang-orang memakai pakaian bagus dihari Imlek. Selain untuk merayakan tahun baru, memakai pakaian bagus pada hari Imlek akan mendatangkan pertanda baik. Sebaliknya memakai pakaian rusak atau bekas saat Imlek hanya akan mendatangkan nasib yang buruk.

Nah, di hari bahagia ini, semoga kebaikan selalu menyertaimu ya! Khususnya buat kamu yang merayakan Imlek, selamat tahun baru!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us