Pernah Masuk Angin? Jangan Abaikan, Karena 11 Penyakit Ini Bisa Dibawanya

Masuk angin merupakan kondisi di mana tubuh kita merasa kurang nyaman karena meriang, pusing, sampai demam. Penyakit ini sering diderita oleh orang-orang. Sayangnya, masuk angin dianggap remeh karena dianggap hanya penyakit ringan dan akan hilang dalam sejenak.
Padahal masuk angin bisa menjadi awal atau gejala dari penyakit berbahaya lainnya. Terutama jika dibiarkan begitu saja tanpa penanganan lebih lanjut. Maka, IDNtimes punya bahaya-bahaya yang timbul ketika kamu membiarkan masuk angin hinggap di tubuhmu begitu saja.
1. Sesak Napas

Ketika mengalami masuk angin, kamu merasa seperti badanmu berat dengan kondisi kepala yang sakit serta flu ringan dan hidung tersumbat. Pada saat itu juga, imunmu yang lemah dapat menarik debu serta virus yang dapat mengganggu sistem pernapasanmu. Hal ini akan terjadi terutama bagi orang yang punya riwayat sesak napas. Bisa-bisa kamu tiba-tiba merasa pernapasanmu aneh dan mengalami sesak napas dadakan.
2. Maag

Penyakit yang menyerang lambung ini pasti dikira hanya karena tidak ada asupan makanan. Namun, merupakan akibat dari asam lambung yang membentuk angin yang menekan saraf pada lambung. Maka, bila kamu masuk angin, bisa dikatakan kamu merupakan pengidap maag berat. Atur pola makan ya!
3. Sakit Punggung

Punggungmu tiba-tiba terasa pegal dan nyeri banget tak lama setelah masuk angin? Itu ada tahap berikutnya dari masuk angin jika tidak cepat kamu tangani. Terutama jika kamu yang sering tidur dengan tidak mengenakan baju. Terpaan angin dari pendingin ruangan atau kipas angin bisa 'menusuk' pori-pori tubuh dan menekan saraf punggungmu.
4. Masalah Pencernaan

Bagaimana bisa angin memengaruhi pencernaan? Bisa lho! Seperti dikutip dari carahamilsehat-solusi.blogspot.co.id, masalah ini banyak dialami oleh ibu hamil. Secara tidak sadar ketika beraktivitas angin akan masuk ke tubuh kita dan membuat bakteri masuk ke usus besar, terutama saat makan. Hal tersebut diperparah dengan kondisi rahim yang semakin berkembang menyebabkan banyaknya rongga yang akan menghambat pencernaan.
5. Diare

Selain pada ibu hamil, masalah pencernaan juga akan mengidap anak-anak. Hal tersebut diungkapkan dokter Sri Rezeki H. Hadinegoro, Dr., Sp. A (K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, seperti dilansir tabloidnova.com. Sri mengatakan masuk angin menjadi gejala awal penyakit yang lebih keras, salah satunya diare. Biasanya diawali dengan perut kembung kemudian membuat saluran pembuangan dan pencernaan jadi tidak teratur. Sri mengingatkan bahwa anak kecil lebih mudah terserang penyakit karena mereka belum bisa menjaga diri sendiri. Nah, peran orang tua atau orang terdekatnya sangat diperlukan.
6. Batuk Keras

Batuk memang biasa diawali dengan yang ringan. Namun, jika dibiarkan begitu saja dengan pola makan yang kurang sehat sampai tidak ke dokter atau mengonsumsi obat, maka akan berujung semakin parah. Hal tersebut diutarakan oleh dr. S. Djokomuljanto, M.Med (Paeds) Sp.A kepada health.detik.com. Dokter Djokomuljanto mengatakan kalau kamu mulai merasa pusing dan tidak enak badan, maka target berikutnya adalah batuk.
Menurut dokter spesialis anak di Rumah Sakit Siloam ini, batuk merupakan respons dari tubuh untuk mengeluarkan dahak serta membersihkan jalan napas. Hal tersebut akan diperparah jika kamu punya riwayat masalah pernapasan. Maka, sangat disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter.
7. Perut Kembung

Memang, perut kembung sepertinya sepele. Namun, bila perutmu jadi keras dan tertarik seperti itu dapat membuatmu kehilangan kesadaran. Perut kembung, seperti dikutip dari alodokter.com dapat terjadi karena dalam perut memang ada kandungan gas atau angin. Namun, kandungan tersebut meningkat akibat masa-masa masuk angin tersebut. Kemudian dibiarkan berlangsung lama akhirnya membuat gas bertambah dan membuat perutmu jadi keras dan tidak enak. Bila dibiarkan begitu saja angin bisa membuat saraf kita tertekan dan membuat tubuh bekerja ekstra keras untuk mempertahankan diri. Nah, bila sudah terlalu lelah, maka kamu akan pingsan.
8. Vertigo

Vertigo dikenal dengan rasa pusing yang akut. Membuat pandangan kita tidak bisa fokus dan tidak bisa melihat dengan jelas. Semua yang di sekitar kita terasa seperti bergerak sendiri dan dalam gerakan yang tidak konstan. Ini diawali dengan pusing kepala dan sakit kepala akibat masuk angin. Bila kamu membiarkannya, terutama bila kamu tidak langsung minum obat.
9. Mudah Lelah

Lelah akan menyebabkan kondisimu tidak bisa menyelesaikan tugas dengan benar. Memang terdengar ringan, tapi bagaimana kalau kamu lelah saat berkendara atau di lokasi-lokasi yang tak mendukung? Lelah akan membuatmu pingsan yang bisa menyebabkan kematian. Angin yang masuk melalui pusar tidak hanya menyebabkan maag, tapi juga bisa membuat sistem imun tubuh dan peredaran darah tak lancar. Gas yang berlebihan menghambat metabolisme tubuh dan menyebabkan tubuh bekerja ekstra untuk melanjutkan proses metabolisme. Itulah kenapa kamu akan cepat capek ketika masuk angin.
10. Jantung Koroner

Penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Seperti dikutip dari blog weklina.wordpress.com yang menceritakan pengalam istri temannya, Dina yang meninggal dunia akibat 'masuk angin' yang dibiarkan begitu saja. Dina sendiri mengira kalau hanya masuk angin biasa dan meminta izin pulang untuk beristirahat. Dirinya membeli bubur dan meminum teh hangat setelah itu dikerik. Namun, saat beristirahat, Dina ternyata terkena penyakit jantung yang merenggut nyawanya.
Menurut dokter yang menanganinya Dina mengatakan bahwa masuk anginnya membuat dada sesak serta nyeri. Kemudian, pengidapnya akan merasa mual dan napas yang sulit. Rasa sakit tidak akan hilang membuat jantung kita bereaksi. Kemudian, 'masuk angin' ini yang lebih dikenal dengan angin duduk yang merupakan tanda dari jantung koroner yang dapat membunuh dalam 15 - 30 menit.
11. Stroke

Tidak menyangka? Gejalanya mudah, mulai dari sakit kepala ringan, pusing, vertigo, sampai mual. Seperti dikutip dari kotakpengetahuan.blogspot.co.id, gejala ini adalah tanda awal gas dan angin yang masuk dalam tubuh mulai menyerang saraf utama atau saraf otak kita. Bila dibiarkan begitu saja, tekanan gas tersebut akan membuat saraf kita mati yang berujung pada stroke.
Pada akhirnya janganlah terlalu meremehkan penyakit, meskipun hanya sederhana. Menurut dr. S. Djokomuljanto, M.Med (Paeds) Sp.A, maksimal 'masuk angin' itu selama tiga hari. Bila selama tiga hari kondisi kamu atau orang-orang terkasih masih tidak berubah. Wajib untuk diperiksakan ke dokter.