Jangan Sepelekan 10 Etika Menonton di Bioskop Ini Agar Kamu Tidak Dihujat!

Sekarang geliat perfilman di tanah air sudah semakin membaik. Hal ini didukung juga dengan kesadaran masyarakat untuk menonton di bioskop alih-alih membeli bajakan. Fasilitas bioskop sekarang semakin banyak, bersih terawat serta lumayan terjangkau. Tak perlu ke kota besar dulu kalau ingin nonton film terbaru.
Sayangnya perkembangan ini gak dibarengi dengan kesadaran atas etika menonton di bioskop. Kamu mungkin beberapa kali pernah keluar dari bioskop dengan keadaan gondok bukannya terhibur, lantaran ada penonton-penonton lain yang gak beretika saat di dalam studio. Hal-hal sederhana ini bisa bikin orang lain kesal lho kalau sampai dilakukan di bioskop, jadi sebaiknya hindari ya.
1. Sebelum masuk studio sebaiknya tuntaskan dulu hajatmu di toilet, biar tidak wara-wiri mengganggu penonton lain.

Setiap lima belas menit sekali ada saja yang berdiri dan jalan-jalan di depanmu. Sudah nginjak kakimu karena gelap, mendesak-desak badanmu, menutupi pemandanganmu pula. Apa sudi pengalaman menontonmu terganggu seperti ini?
Sebaiknya sebelum masuk studio buang air dulu ya. Kalau memang bakat beser pilih tempat duduk yang paling pinggir, pas dengan jalan keluar. Ini juga berlaku untuk yang suka telat masuk bioskop. Please tepat waktu biar tidak mengganggu pengalaman menonton yang lain!
2. Meski sudah mode silent, tak usah lah main smartphone di dalam bioskop. Cahaya dari LCD itu silau dan mengganggu penonton di sekitarmu!

Bayangkan rasanya sedang nikmat menatap layar lebar, lalu tiba-tiba kamu kesilauan dari samping atau dari depan. Bete banget gak sih? Mirip seperti ingin tidur tapi muka kita disinari senter secara paksa. Susah juga mau fokus pada cahaya proyektor di depan sana.
Pokoknya merusak mood banget deh. Coba matikan total saja hapenya kalau selalu refleks mengecek setiap ada notifikasi. Apa tidak sayang sama duit sendiri? Masuk bioskop kok cuma buat chatting doang. 'Kan sedih.
3. Gak usah maksa nonton film remaja apalagi dewasa bareng anak-anak deh! Kasihan si kecil dan juga penonton lainnya!

Baca baik-baik rating film yang tercantum di poster atau di loket penjualan. Kalau sudah jelas untuk 13 tahun ke atas, Remaja atau Dewasa, buat apa masih ngotot ngajak adik atau anak di bawah batasan usia tersebut? Kasihan dia jadi terpapar oleh materi yang gak sesuai umurnya.
Belum lagi kalau dia bosan dan gak ngerti jalan ceritanya lalu ribut jalan-jalan sendiri, ngomong keras-keras, nanya-nanya "Ih itu kenapa ciuman sih Mah?" mengganggu penonton lain!
4. Sttt! Please, meskipun kamu hapal dialog dan liriknya, para penonton gak bayar tiket bioskop buat dengerin suara kamu!

Emosi! Meskipun si mbak hapal lagu Beauty and the Beast, tapi gak perlu nyanyi lantang di bioskop begitu juga kali. Udah suaranya jelek, pas ditegur melotot! - Bayu, Pegawai Swasta
---
Aku gak bisa menikmati LA LA LAND, soalnya laki-laki di sampingku bersenandung terus... setiap ada adegan seru dia cerita ke temennya karena sudah nonton. Hiih - Nur, Wiraswasta
Entah apa motivasi orang-orang semacam ini di bioskop. Ingin menunjukkan kalau mereka sudah pernah nonton kah? Lantas lebih keren kah? Yang ada orang-orang lain malah risih, terganggu dan gak bisa menikmati. Parahnya lagi kalau ditegur malah emosi. Enaknya orang kaya gini diapain ya, guys?
5. Komentar juga gak perlu nyaring sampai ngalahin suara sound system, nanti kamu dilemparin popcorn sama orang-orang.

Terkadang ada saja orang-orang yang merasa seperti pemilik bioskop, terutama kalau nonton beramai-ramai dengan rombongan. Setiap adegan dikomentari keras-keras, seolah sedang nonton televisi di dalam kamar sendiri.
Mungkin dikira kita akan terhibur dengan celetukkannya, padahal sih jengkel banget rasanya. Yuk, jangan kita tiru orang seperti ini. Tegur dia baik-baik, kalau tidak mempan laporkan saja kepada petugas bioskop.
6. Kecuali kamu membayar lebih untuk kursi premium terpisah, jaga kakimu agar tidak mengguncang kursi penonton lainnya juga.

Kalau kamu duduk di studio premium yang kursinya khusus, silakan saja duduk sesukamu. Tetapi kalau di bioskop biasa yang duduknya berjejer dan berdempetan, hindari deh goyang-goyang di kursi, karena akan memengaruhi pengguna kursi yang lain.
Begitu pula dengan menendang-nendangkan kaki ke kursi di depanmu, coba bayangkan kalau dirimu yang diperlakukan seperti itu. Pasti jengkel! Terakhir, dan semoga sudah ga ada yang melakukannya lagi, jangan letakkan kakimu di sandaran kepala penonton di depanmu. Selain gak sopan dan jorok, itu juga melanggar peraturan bioskop!
6. Jika membawa anak dan si kecil menangis, sebaiknya segera keluar untuk menenangkannya. Jangan jadi orangtua egois.

Sudah berapa kali kamu pernah mengalami nonton bioskop sambil ditemani tangisan bayi? Betenya lagi si orangtua bukannya buru-buru keluar menenangkan anaknya, malah cuek lanjutin nonton.
Aku pernah lihat, muka anaknya malah ditutupi pakai selendang. Ortunya lanjut nonton. Ya Tuhan... - Nova, Mahasiswi
Kalau kamu membawa anak kecil ke bioskop, dahulukan kepentingan mereka deh. Tenangkan dulu dia di luar, kasihan kalau sampai menangis berkepanjangan. Siapa tahu film itu memang membuatnya kaget dan tertekan. Apa artinya sih uang tiket menonton dibandingkan dengan kesejahteraan sang anak?
7. Kamu tahu gak kalau share cuplikan film bioskop di Instagram Stories dan berbagai sosmed lain bisa bikin kamu DIPENJARA!

Iya paham sih, sebagai generasi masa kini, eksistensi di sosial media sudah seperti kebutuhan sekunder bagi kita. Tapi gak perlu dengan menebar ranjau spoiler yang bikin orang lain kecewa dan gak minat lagi buat nonton di bioskop. Sering kali bagian yang disebarkan adalah bagian inti dan paling menarik pula, gimana gak merugikan pembuat film?
Itu konsekuensi ringannya, konsekuensi fatal dari menyebarkan rekaman cuplikan film di bioskop termasuk tindak pidana pembajakan lho! Tentu kamu belum lupa sama kasus orang yang iseng nyebarin film Warkop DKI lewat media sosialnya? Apa kamu mau digelandang polisi hanya karena pamer lagi nonton apa di IG Stories?
8. Makan di dalam bioskop memang gak haram, tapi tolong dong makan yang aromanya wajar-wajar aja!

Gue pernah lagi nonton, eh buset sebelah gue makan mie seduh! Astaga baunya nyegrak ke mana-mana. Semua pada ngeluh. - Dwi, Karyawan.
Bayangin lagi berada dalam ruangan tertutup, berperedam, berpendingin ruangan dan kamu disuguhi makanan yang baunya menyengat. Meskipun makanan itu biasanya enak, tetapi kalau di dalam ruangan tertutup seperti studio pasti bikin pusing juga bagi yang menghirup baunya.
Apalagi kalau yang kamu bawa makanan berbau khusus seperti jengkol atau durian. Aduh, kalau mau makan yang aneh-aneh gitu tunggu filmnya selesai, di luar saja yah! Lagi pula kan ada larangan membawa makanan dari luar tuh!
9. Iya, kamu memang sudah membayar. Namun, begitu juga dengan ratusan orang lainnya. Hargai hak kenyamanan konsumen lain dalam menikmati tayangan di bioskop.

Emangnya kenapa sih? Itu 'kan hak gue! Gue 'kan bayar!
Begitu pula dengan penonton-penonton lain di sekitarmu. Kita adalah makhluk sosial yang gak hidup sendirian di dunia ini. Untuk bisa mendapatkan hak sendiri, kita juga harus menghormati hak orang lain. Jangan lupakan kewajiban kita untuk menjaga ketertiban dan gak mengusik orang lain. Dengan begitu semua orang bisa sama-sama senang dan bahagia!
Mari kita buat pengalaman menonton jadi menyenangkan untuk siapa saja. Baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Apa untungnya menuai gerutuan dan sumpah serapah hanya karena kita egois sesaat saja? Para penyedia fasilitas bioskop dan penggiat dunia perfilman pun pasti akan berterima kasih dan menghargai etika baik kita saat menonton.