Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
jimmakos.com

Kesibukan yang terus mendera masyarakat modern, tak ayal membuat orang-orang mengorbankan waktu santainya untuk menebus kewajiban kerja. Bahkan ada juga yang mengurangi waktu tidur karena kewajiban tersebut. Padahal mereka sadar bahwa tubuh dan pikirannya membutuhkan waktu istirahat agar bisa kembali fit ketika menjalani rutinitas.

Orang-orang menganggap bahwa manusia harus tidur sedikitnya delapan jam sehari untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengembalikan metabolisme tubuh. Namun kok ada manusia lain yang ternyata hanya membutuhkan waktu tidur lebih sedikit tetapi badannya bisa tetap fit?

Untuk menjawab itu, ternyata ada jadwal tidur Uberman atau yang kerap disebut dengan tidur polifasik. Tidur polifasik dipopulerkan oleh Dr. Claudio Stampi dari Italia. Tidur polifasik adalah membagi waktu tidur selama beberapa sesi yang tersebar dalam kurun waktu satu hari.

Manusia modern kerap kali masuk dalam kategori monofasik atau bifasik. Monofasik adalah pola tidur dengan hanya satu blok waktu, umumnya sekitar 8 jam sehari. Sementara itu, bifasik membagi tidur dalam dua blok waktu sehari; tidur siang dan malam. Pola bifasik ini kerap dijumpai pada manusia yang sedang menjalani masa pertumbuhan.

Menurut pola tidur Uberman, ada lima jenis pola tidur yang dapat dibandingkan efektivitasnya. Seperti apa? Berikut penjelasannya!

1. Tidur dengan pola monofasik.

Default Image IDN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidur monofasik adalah menumpuk kebutuhan tidur dalam satu waktu. Waktu yang diperlukan ialah delapan jam, artinya sepertiga atau 33 persen jadwal harian kita dipergunakan untuk tidur.

2. Pola tidur bifasik.

Editorial Team

Tonton lebih seru di