Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Potret Kocak yang Cuma Bisa Dipahami Anak 80-an & 90-an!

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Kumed | facebook.com/Kapidandung)

Seiring perkembangan zaman, pola kehidupan manusia banyak berubah. Gak terkecuali bagi kehidupan anak-anak. Jika sekarang ada gim daring super seru, zaman dulu ada banyak permainan gak menarik.

Buat anak 80-an dan 90-an, momen menyenangkan saat kecil adalah bermain ramai-ramai dengan teman, melakukan hal iseng dan tren yang cukup absurd. Buat nostalgia, yuk tengok 10 potret kocak berikut!

1. Ayo siapa yang pernah bakar daun kering pohon pisang sampai membara kayak gini?

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Kumed)

2. Katanya kalau suka kencing pas tidur, pusarnya harus digigit capung biar sembuh. Ngakak, ya

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Kapidandung)

3. Zaman dulu anak keren adalah mereka yang masuk sirkel permainan karet

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Imam Kambali)

4. Masih ingat, gak, nih nama permainannya apa?

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Neyz Bernandeschi)

5. Sering mengadu peruntungan buat dapetin mobil tamia secara instan

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Chikall Nukalem)

6. Kalau main ke kebun singkong, pasti selalu bikin kalung kayak gini

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Luluk)

7. Mumun adalah pocong yang gak seram-seram amat, tapi ditakuti sejuta umat pada masanya

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Asep Kondep)

8. Kamu keren kalau punya ini. Apalagi kalau ada rantainya

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Ryck Saber)

9. Makanan manis yang bikin seret ini sudah jarang ditemui, ya

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Neyz Bernandeschi)

10. Masih pada ingat gak nih sama sosok ini? Coba sebutkan dia siapa

potret kocak era 80-an dan 90-an (facebook.com/Nova)

Duh, langsung flashback puluhan tahun lalu ya. Meski keduanya memilih plus-minus, menurutmu lebih seru masa kecil zaman dulu atau zaman sekarang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfikri Saga
EditorAlfikri Saga
Follow Us